Di dalam kitab “Diwan al-Imam asy-Syafi’i” pada halaman 177, cetakan “Darul Fikr”, Beirut – Libanon, Imam Syafi’i menganjurkan agar umat Islam mempelajari, memahami dan menguasai ilmu fiqih dan ilmu tasawuf, sehingga di kemudian hari dapat menjadi seorang pakar fiqih dan pakar tasawuf yang mampu membimbing ummat kepada jalan yang lurus dan diridhoi Allah SWT dengan keterangan sebagai berikut:
ﻗﺎﻝ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺍﺩﺭﻳﺲ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ : ﺻﺤﺒﺖ ﺍﻟﺼﻮﻓﻴﺔ ﻋﺸﺮ ﺳﻨﻴﻦ . ﻣﺎ ﺍﺳﺘﻔﺪﺕ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﻻ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺤﺮﻓﻴﻦ : ﺍﻟﻮﻗﺖ ﺳﻴﻒ . ﻭ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺼﻤﺔ ﺃﻥ ﻻ ﺗﻘﺪﺭ
Artinya:
=====
“Berkata Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’i: Aku bersahabat dengan kaum sufi (pakar tasawuf) selama sepuluh tahun. Tidak ada yang dapat kuambil faedah dari mereka kecuali dua perkara, yaitu:
1. Waktu bagaikan pedang, dan
2. Dari pemeliharaan Allah engkau tidak akan mampu menentang-Nya.”
Di dalam masalah anjuran menjadi pakar fiqih dan tasawuf, beliau, radiyallahu ‘anhu, berkata di dalam sya’irnya:
ﻓﻘﻴﻬﺎ ﻭ ﺻﻮﻓﻴﺎ ﻓﻜﻦ ﻟﻴﺲ ﻭﺍﺣﺪﺍ ### ﻓﺎﻧﻰ ﻭ ﺣﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻳﺎﻙ ﺃﻧﺼﺢ
ﻓﺬﻟﻚ ﻗﺎﺱ ﻟﻢ ﻳﺬﻕ ﻗﻠﺒﻪ ﺗﻘﻰ ### ﻭ ﻫﺬﺍ ﺟﻬﻮﻝ ﻛﻴﻒ ﺫﻭ ﺍﻟﺠﻬﻞ ﻳﺼﻠﺢ؟
Artinya:
=====
“Maka, jadilah engkau sebagai pakar fikih dan tasawuf ! Dan “Faqih dan Sufi” bukanlah satu makna.
Maka, sesungguhnya aku dan hak Allah memberikan nasehat kepadamu.
Itulah orang yang berhati keras di mana hatinya tidak bisa merasakan takut kepada Allah,
Dan, inilah orang bodoh yang hatinya kosong dari ma’rifatullah. Dan, bagaimana orang bodoh akan membawa kemashlahatan (kebaikan) di kemudian hari?.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar