Di dalam kitab “Diwan al-Imam asy-Syafi’i” pada halaman 177, cetakan “Darul Fikr”, Beirut – Libanon, Imam Syafi’i menganjurkan agar umat Islam mempelajari, memahami dan menguasai ilmu fiqih dan ilmu tasawuf, sehingga di kemudian hari dapat menjadi seorang pakar fiqih dan pakar tasawuf yang mampu membimbing ummat kepada jalan yang lurus dan diridhoi Allah SWT dengan keterangan sebagai berikut:
ﻗﺎﻝ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺍﺩﺭﻳﺲ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ : ﺻﺤﺒﺖ ﺍﻟﺼﻮﻓﻴﺔ ﻋﺸﺮ ﺳﻨﻴﻦ . ﻣﺎ ﺍﺳﺘﻔﺪﺕ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﻻ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺤﺮﻓﻴﻦ : ﺍﻟﻮﻗﺖ ﺳﻴﻒ . ﻭ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺼﻤﺔ ﺃﻥ ﻻ ﺗﻘﺪﺭ
Artinya:
=====
“Berkata Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’i: Aku bersahabat dengan kaum sufi (pakar tasawuf) selama sepuluh tahun. Tidak ada yang dapat kuambil faedah dari mereka kecuali dua perkara, yaitu:
1. Waktu bagaikan pedang, dan
2. Dari pemeliharaan Allah engkau tidak akan mampu menentang-Nya.”
Di dalam masalah anjuran menjadi pakar fiqih dan tasawuf, beliau, radiyallahu ‘anhu, berkata di dalam sya’irnya:
ﻓﻘﻴﻬﺎ ﻭ ﺻﻮﻓﻴﺎ ﻓﻜﻦ ﻟﻴﺲ ﻭﺍﺣﺪﺍ ### ﻓﺎﻧﻰ ﻭ ﺣﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻳﺎﻙ ﺃﻧﺼﺢ
ﻓﺬﻟﻚ ﻗﺎﺱ ﻟﻢ ﻳﺬﻕ ﻗﻠﺒﻪ ﺗﻘﻰ ### ﻭ ﻫﺬﺍ ﺟﻬﻮﻝ ﻛﻴﻒ ﺫﻭ ﺍﻟﺠﻬﻞ ﻳﺼﻠﺢ؟
Artinya:
=====
“Maka, jadilah engkau sebagai pakar fikih dan tasawuf ! Dan “Faqih dan Sufi” bukanlah satu makna.
Maka, sesungguhnya aku dan hak Allah memberikan nasehat kepadamu.
Itulah orang yang berhati keras di mana hatinya tidak bisa merasakan takut kepada Allah,
Dan, inilah orang bodoh yang hatinya kosong dari ma’rifatullah. Dan, bagaimana orang bodoh akan membawa kemashlahatan (kebaikan) di kemudian hari?.”
SLIDE POTO
Sabtu, 11 Agustus 2018
KEADAAN WALI ALLOH SETELAH WAFAT
Al Imam Al Quthbil Irsyad wa Ghaustil Ibad Wal Billad Al Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad
Beliau berkata:
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺴﻴﺪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻠﻮﻱ ﺍﻟﺤﺪﺍﺩ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : ﺍﻥ ﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ﺍﺫﺍ ﻣﺎﺗﻮﺍ ﻟﻢ ﺗﻔﻘﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﻻ ﺃﻋﻴﺎﻧﻬﻢ ﻭﺻﻮﺍﺭﻫﻢ ﻭﺍﻣﺎ ﺣﻘﺎﺋﻘﻬﻢ ﻓﻤﻮﺟﻮﺩﺓ ﻓﻬﻢ ﺃﺣﻴﺎﺀ ﻓﻲ ﻗﺒﻮﺭﻫﻢ , ﻭﺍﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻮﻟﻰ ﺣﻴﺎ ﻓﻲ ﻗﺒﺮﻩ ﻓﺈﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﻔﻘﺪ ﺷﻴﺄ ﻣﻦ ﻋﻠﻤﻪ ﻭﻋﻘﻠﻪ ﻭﻗﻮﺍﺓ ﺍﻟﺮﺣﺎﻧﻴﺔ ﺑﻞ ﺗﺰﺩﺍﺩ ﺃﺭﻭﺍﺣﻬﻢ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﺑﺼﻴﺮﺓ ﻭﻋﻠﻤﺎ ﻭﺣﻴﺎﺓ ﺍﻟﺮﺣﺎﻧﻴﺔ ﻭﺗﻮﺟﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ , ﻓﺈﺫﺍ ﺗﻮﺟﻬﺖ ﺃﺭﻭﺍﺣﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﺷﻲﺀ ﻗﻀﺎﻩ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﺃﺟﺮﺍﻩ ﺇﻛﺮﺍﻣﺎ ﻟﻬﻢ .
ﺳﺮﺍﺝ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺇﺣﺴﺎﻥ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺩﺣﻼﻥ ﺍﻟﺠﻤﻔﺴﻲ ﺍﻟﻜﺪﻳﺮﻱ ﺝ 1 ﺹ 466 .
Asy-Syaikh As-Sayyid Abdullah bin Alwi al-Haddad radliyallahu’anh dawuh:
Sesungguhnya orang-orang pilihan (waliyullah) jika mereka wafat, tidak hilang dari mereka kecuali hanya jasad dan bentuknya saja. Adapun hakekatnya, mereka hidup dalam kubur mereka. Dan ketika seorang wali itu hidup dalam kubur mereka, sesungguhnya tidak lepas dari diri mereka sedikit pun ilmu, aqal, dan kekuatan ruhani mereka. Bahkan bertambahlah pada arwah-arwah mereka bashirah, ilmu, kehidupan ruhaniyyah, dan tawajjuh mereka kepada Allah setelah kematian mereka. Dan jika arwah-arwah mereka bertawajjuh kepada Allah Ta’ala dalam suatu hal (hajat), maka Allah Ta’ala pasti memenuhinya dan mengabulkannya sebagai kehormatan bagi mereka.
Beliau berkata:
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺴﻴﺪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻠﻮﻱ ﺍﻟﺤﺪﺍﺩ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : ﺍﻥ ﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ﺍﺫﺍ ﻣﺎﺗﻮﺍ ﻟﻢ ﺗﻔﻘﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﻻ ﺃﻋﻴﺎﻧﻬﻢ ﻭﺻﻮﺍﺭﻫﻢ ﻭﺍﻣﺎ ﺣﻘﺎﺋﻘﻬﻢ ﻓﻤﻮﺟﻮﺩﺓ ﻓﻬﻢ ﺃﺣﻴﺎﺀ ﻓﻲ ﻗﺒﻮﺭﻫﻢ , ﻭﺍﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻮﻟﻰ ﺣﻴﺎ ﻓﻲ ﻗﺒﺮﻩ ﻓﺈﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﻔﻘﺪ ﺷﻴﺄ ﻣﻦ ﻋﻠﻤﻪ ﻭﻋﻘﻠﻪ ﻭﻗﻮﺍﺓ ﺍﻟﺮﺣﺎﻧﻴﺔ ﺑﻞ ﺗﺰﺩﺍﺩ ﺃﺭﻭﺍﺣﻬﻢ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﺑﺼﻴﺮﺓ ﻭﻋﻠﻤﺎ ﻭﺣﻴﺎﺓ ﺍﻟﺮﺣﺎﻧﻴﺔ ﻭﺗﻮﺟﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ , ﻓﺈﺫﺍ ﺗﻮﺟﻬﺖ ﺃﺭﻭﺍﺣﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﺷﻲﺀ ﻗﻀﺎﻩ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﺃﺟﺮﺍﻩ ﺇﻛﺮﺍﻣﺎ ﻟﻬﻢ .
ﺳﺮﺍﺝ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺇﺣﺴﺎﻥ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺩﺣﻼﻥ ﺍﻟﺠﻤﻔﺴﻲ ﺍﻟﻜﺪﻳﺮﻱ ﺝ 1 ﺹ 466 .
Asy-Syaikh As-Sayyid Abdullah bin Alwi al-Haddad radliyallahu’anh dawuh:
Sesungguhnya orang-orang pilihan (waliyullah) jika mereka wafat, tidak hilang dari mereka kecuali hanya jasad dan bentuknya saja. Adapun hakekatnya, mereka hidup dalam kubur mereka. Dan ketika seorang wali itu hidup dalam kubur mereka, sesungguhnya tidak lepas dari diri mereka sedikit pun ilmu, aqal, dan kekuatan ruhani mereka. Bahkan bertambahlah pada arwah-arwah mereka bashirah, ilmu, kehidupan ruhaniyyah, dan tawajjuh mereka kepada Allah setelah kematian mereka. Dan jika arwah-arwah mereka bertawajjuh kepada Allah Ta’ala dalam suatu hal (hajat), maka Allah Ta’ala pasti memenuhinya dan mengabulkannya sebagai kehormatan bagi mereka.
BAGAIMANA ENGKAU MEMANDANG GURUMU?
Al Imam Ali bin Hasan al Aththas mngatakan :
ﺍﻥ ﺍﻟﻤﺤﺼﻮﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻔﺘﺢ ﻭﺍﻟﻨﻮﺭ ﺍﻋﻨﻲ ﺍﻟﻜﺸﻒ ﻟﻠﺤﺠﺐ، ﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﺍﻻﺩﺏ ﻣﻊ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻭﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﻣﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﺒﺮ ﻣﻘﺪﺍﺭﻩ ﻋﻨﺪﻙ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻚ ﺫﺍﻟﻚ ﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺷﻚ
" Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya (maksudnya terbukanya hijab2 batinnya), adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu ".(al Manhaj as Sawiy : 217)
Imam Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa, " Ya Allah, tutuplah dariku kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekurangannya dan tidak seorangpun yg menyampaikan kekurangan guruku kepadaku ". (Lawaqih al Anwaar al Qudsiyyah : 155)
Beliau pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya :
ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺗﻤﺤﻮﻩ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﻋﻘﻮﻕ ﺍﻻﺳﺘﺎﺫﻳﻦ ﻻ ﻳﻤﺤﻮﻩ ﺷﻲﺀ ﺍﻟﺒﺘﺔ
" Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya ".
Habib Abdullah al Haddad mengatakan " Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali ". (Adaab Suluk al Murid : 54)
Seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba2 Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara nabi Khudhir. Maka nabi Khidhir berkata, " Tidakkah kau mengenalku ?. Murid itu menjawab, " ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir ".
Nabi Khidhir, " kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?".
Murid itu menjawab, " Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu ". (Kalam al Habib Idrus al Habsyi : 78)
Al Habib Abdullah al Haddad berkata, " Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya, " perintahkan aku ini, berikan aku ini !", karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia seperti mayat di hadapan orang yg memandikannya ". (Ghoyah al Qashd wa al Murad : 2/177)
Para ulama ahli hikmah mengatakan, " Barangsiapa yang mengatakan " kenapa ?" Kepada gurunya, maka dia tidak akan bahagia selamanya ". (Al Fataawa al Hadiitsiyyah : 56)
Para ulama hakikat mengatakan, " 70% ilmu itu diperoleh sebab kuatnya hubungan ( batin,adab dan baik sangka )antara murid dengan gurunya ".
Semoga kita semua termasuk murid yang baik dan mendapat berkah dari guru kita
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺁﻣﻴﻦ
Oleh Ustadz Toha Mahsun
ﺍﻥ ﺍﻟﻤﺤﺼﻮﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻔﺘﺢ ﻭﺍﻟﻨﻮﺭ ﺍﻋﻨﻲ ﺍﻟﻜﺸﻒ ﻟﻠﺤﺠﺐ، ﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﺍﻻﺩﺏ ﻣﻊ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻭﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﻣﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﺒﺮ ﻣﻘﺪﺍﺭﻩ ﻋﻨﺪﻙ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻚ ﺫﺍﻟﻚ ﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺷﻚ
" Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya (maksudnya terbukanya hijab2 batinnya), adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu ".(al Manhaj as Sawiy : 217)
Imam Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa, " Ya Allah, tutuplah dariku kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekurangannya dan tidak seorangpun yg menyampaikan kekurangan guruku kepadaku ". (Lawaqih al Anwaar al Qudsiyyah : 155)
Beliau pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya :
ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺗﻤﺤﻮﻩ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﻋﻘﻮﻕ ﺍﻻﺳﺘﺎﺫﻳﻦ ﻻ ﻳﻤﺤﻮﻩ ﺷﻲﺀ ﺍﻟﺒﺘﺔ
" Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya ".
Habib Abdullah al Haddad mengatakan " Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali ". (Adaab Suluk al Murid : 54)
Seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba2 Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara nabi Khudhir. Maka nabi Khidhir berkata, " Tidakkah kau mengenalku ?. Murid itu menjawab, " ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir ".
Nabi Khidhir, " kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?".
Murid itu menjawab, " Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu ". (Kalam al Habib Idrus al Habsyi : 78)
Al Habib Abdullah al Haddad berkata, " Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya, " perintahkan aku ini, berikan aku ini !", karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia seperti mayat di hadapan orang yg memandikannya ". (Ghoyah al Qashd wa al Murad : 2/177)
Para ulama ahli hikmah mengatakan, " Barangsiapa yang mengatakan " kenapa ?" Kepada gurunya, maka dia tidak akan bahagia selamanya ". (Al Fataawa al Hadiitsiyyah : 56)
Para ulama hakikat mengatakan, " 70% ilmu itu diperoleh sebab kuatnya hubungan ( batin,adab dan baik sangka )antara murid dengan gurunya ".
Semoga kita semua termasuk murid yang baik dan mendapat berkah dari guru kita
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺁﻣﻴﻦ
Oleh Ustadz Toha Mahsun
TANAMKAN DIHATIMU KECINTAAN KEPADA ULAMA
Seseorang bertanya kepada Imam Hasan Al Basri ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠّـﮧ ﻋﻨﮧ , Seorang Ulama Sufi pada generasi Salaf
ﺳﺄﻝ ﺭﺟﻞ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﺒﺼﺮﻱ ﻓﻘﺎﻝ ﻳﺎ ﺇﻣﺎﻡ ﺩﻟﻨﻲ ﻋﻠﻰ ﻋﻤﻞ ﻳﻘﺮﺑﻨﻴﺎﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻳﺪﺧﻠﻨﻲ ﺍﻟﺠﻨﻪ . ﻗﺎﻝ ﺍﺣﺐ ﺍﺣﺪ ﺃﻭﻟﻴﺎﺀﻩ ﻋﺴﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻥ ﻳﺘﻄﻠﻊ ﺇﻟﻰ ﻗﻠﺒﻪ ﻓﻴﺠﺪ ﺍﺳﻤﻚ ﻣﻜﺘﻮﺏ ﻓﻴﻪ ﻓﻴﺪﺧﻠﻚ ﻣﻌﻪ ﺍﻟﺠﻨﻪ "
Wahai Imam, tolong beritahukan amalan apa yang bisa membuat aku dekat dengan ALLAH SWT, dan bisa menyelamatkan diriku ditempat terbaik di yaumil akhir (Jannah) ?"
Imam Hasan Al Basri ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠّـﮧ ﻋﻨﮧ menjawab :
"Cintailah para AULIYA atau para ULAMA (orang yang dekat dengan ALLAH SWT) dan berharaplah ketika ALLAH SWT menatap hati para kekasihNYA tersebut, disana tertulis namamu. Dan itu akan membuat ALLAH SWT mengumpulkan engkau bersama mereka di tempat terbaik (Jannah)."
Semoga Nama Kita Selalu Tertulis Di Hati Para Ulama dan Habaib khususnya di Hati SAYYIDINA MUHAMMAD SHOLLALLAHU ALAIHI WASALLAM,,, Amin Ya Robbal 'Alamin.
ﺳﺄﻝ ﺭﺟﻞ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﺒﺼﺮﻱ ﻓﻘﺎﻝ ﻳﺎ ﺇﻣﺎﻡ ﺩﻟﻨﻲ ﻋﻠﻰ ﻋﻤﻞ ﻳﻘﺮﺑﻨﻴﺎﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻳﺪﺧﻠﻨﻲ ﺍﻟﺠﻨﻪ . ﻗﺎﻝ ﺍﺣﺐ ﺍﺣﺪ ﺃﻭﻟﻴﺎﺀﻩ ﻋﺴﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻥ ﻳﺘﻄﻠﻊ ﺇﻟﻰ ﻗﻠﺒﻪ ﻓﻴﺠﺪ ﺍﺳﻤﻚ ﻣﻜﺘﻮﺏ ﻓﻴﻪ ﻓﻴﺪﺧﻠﻚ ﻣﻌﻪ ﺍﻟﺠﻨﻪ "
Wahai Imam, tolong beritahukan amalan apa yang bisa membuat aku dekat dengan ALLAH SWT, dan bisa menyelamatkan diriku ditempat terbaik di yaumil akhir (Jannah) ?"
Imam Hasan Al Basri ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠّـﮧ ﻋﻨﮧ menjawab :
"Cintailah para AULIYA atau para ULAMA (orang yang dekat dengan ALLAH SWT) dan berharaplah ketika ALLAH SWT menatap hati para kekasihNYA tersebut, disana tertulis namamu. Dan itu akan membuat ALLAH SWT mengumpulkan engkau bersama mereka di tempat terbaik (Jannah)."
Semoga Nama Kita Selalu Tertulis Di Hati Para Ulama dan Habaib khususnya di Hati SAYYIDINA MUHAMMAD SHOLLALLAHU ALAIHI WASALLAM,,, Amin Ya Robbal 'Alamin.
LISANMU ADALAH GAMBARAN APA YANG TERSIMPAN DI DALAM HATIMU
ﺴﺎﻧﻚ ﻳﻌﺒِّﺮ ﻋﻤﺎ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻚ ..
Lisan-mu adalah gambaran dari apa-apa yang tersimpan didalam hatimu
ﻓﻜﻞ ﻛﻠﻤﺔ ﺳﻴﺌﺔ ﺩﺍﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﺳﻮﺀ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻚ ،
Maka setiap kalimat yang buruk, menunjukkan atas buruknya apa-apa didalam hatimu
ﻛﻞ ﻏﻴﺒﺔ ﺩﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﻇﻠﻤﺔ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻚ ،
Setiap gosip menunjukkan atas gelapnya apa-apa didalam hatimu
ﻛﻞ ﻛﺬﺑﺔ ﺩﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﻮﺀ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻚ ،
Setiap kebohongan menunjukkan atas jeleknya apa-apa didalam hatimu
ﻛﻞ ﻳﻤﻴﻦ ﻛﺎﺫﺑﺔ ﺩﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﻛﺪﺭﺓ ﻭﻭﺳﺦ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻚ ،
Setiap sumpah palsu menunjukkan atas keruh & kotornya apa-apa didalam hatimu
ﻛﻞ ﺳﺐٍّ ﻋﻠﻰ ﺻﻐﻴﺮ ﺃﻭ ﻛﺒﻴﺮ ﺑﻞ ﻋﻠﻰ ﺣﻴﻮﺍﻥ ﺩﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﻇﻠﻤﺔ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻚ ..
Setiap cacian baik atas anak kecil atau-pun orang dewasa bahkan cacian atas hewan sekali-pun menunjukkan atas gelapnya apa-apa didalam hatimu
ﺍﻟﻠﺴﺎﻥ ﺗﺮﺟﻤﺎﻥ ﺍﻟﺠﻨﺎﻥ ﻓﻜﻦ ﺻﺪﻭﻕَ ﺍﻟﻠﺴﺎﻥ ﻃﺎﻫﺮ ﺍﻟﺠﻨﺎﻥ .
Lisan adalah merupakan gambaran hati, maka jadilah dirimu pribadi yang memiliki lisan yang jujur,suci hati.
.
- Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz -
Berkah Birrul Walidain | BERBAKTI KEDUA ORANG TUA
(Kalam Al Alim Al Allamah Al Arifbillah Al Habib Segaf bin Muhammad bin Umar as-Segaf)
***********
Syahdan, Pada suatu kamis pagi, Al-Qutub Habib Segaf bin Muhammad bin Umar as-Segaf, memberikan dars ilmiah bertema bakti kepada kedua orang tua di majlis taklimnya, di kubah Habib Abdullah bin Ali as-Segaf yang di simak bejibun orang.
Ia membuka darsnya dengan memberikan tahdir (peringatan) kepada hadirin, “Hati-hati. Jangan pernah mendurhakai kedua orang tua. Sebab amarah mereka memantik azab Allah SWT yang kontan, tidak ditunda. Jika mau, kutunjukkan kepada kalian orang-orang yang dulunya durhaka kepada orang tua agar kalian tahu bagaimana kenaasan kini selalu menggelayuti mereka.” Habib Segaf mengulang ancamannya ini berkali-kali dengan amat serius. Beliau terus melanjutkan, “Barangsiapa menghendaki kebahagiaan di dunia dan akhirat, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya. Sungguh, aku telah merasakannya.” Kemudian beliau menyebut sejumlah nama dari orang-orang yang dikenal berbakti kepada orang tua disertai kisah bahagianya, berkat orang tua tentunya.
“Setiap perbuatan yang dilakukan seseorang terhadap kedua orang tuanya, kelak akan dibalas oleh anak-anaknya. Demi Allah, aku telah menyaksikan semua itu dengan jelas.” Jelas Habib Segaf.
HAKIKAT BIRRUL WALIDAIN
“Meminta yang berlebihan kepada kedua orang tua termasuk durhaka.” lanjut beliau. “Bakti dalam hati lebih utama dari bakti dengan tingkah laku. Maksudnya, rasa bakti dan hormat kepada orang tua harus terus bersemayam di hati, sedang lisan dan tubuh sekadar pelaksana. Dalam keyakinanku, bakti yang hakiki adalah menempatkan orang tua diatas diri kita sendiri, bahkan anak-anak kita. Hatta seumpama kita disuruh memilih, siapa yang sebaiknya meninggal, anak atau orang tua kita, Maka, meninggalnya anak kita lebih kita harap daripada meninggalnya orang tua kita. Nah inilah birrul walidain yang sejati.
Jangan sangsi, kebahagiaan abadi bakal diraih dengan bakti kepada orang tua. Mereka, para pemilik mata batin menyaksikan sendiri bukti shahihnya.
Coba perhatikan firman Allah SWT berikut ini,
ﺃَﻥِ ﺍﺷْﻜُﺮْ ﻟِﻲ ﻭَﻟِﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻚَ ﺇِﻟَﻲَّ ﺍﻟْﻤَﺼِﻴﺮُ
“Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Lukman;14)
Di ayat ini Allah SWT memakai redaksi (wa) yang berarti “dan” sebagai konjungsi, bukan (tsumma) yang berarti “kemudian”. Maksudnya kurang lebih-wallahu a’lam, syukur kepada Allah SWT tidaklah cukup bila tidak beriring dengan syukur kepada kedua orang tua. Sebab mereka berdua berperan sebagai sebab wujudnya kita.
Barangsiapa menelaahi al-Qur’an dan mencermati kandungan ayat-ayatnya dengan seksama, ia akan yakin bahwa bakti kepada kedua orang tua adalah sumber segala kebajikan dan merupakan amal yang paling utama. Dalam risalah qusairiyah diceritakan, dahulu ada seorang lelaki yang suka berbuat nista. Hari-harinya selalu diisi dengan maksiat. Suatu hari ia sakit parah. Merasa ajalnya dekat, ia berwasiat kepada ibundanya. “Wahai ibuku, jika aku mati, jangan beritahu siapapun perihal kematianku, sebab semua orang sudah pasti bakal mencelaku. Aku mohon juga, injakkan kaki ibu di salah satu telingaku, lalu berujarlah, “ini balasan orang bejat yang suka bermaksiat.” Lalu bayarlah beberapa orang untuk memandikan, mengkafani lalu menguburkanku. Jika aku sudah di dalam kubur, berdirilah di kuburanku dan berserulah tiga kali, “Wahai tuhanku, sesungguhnya aku meridhai anakku ini. maka, ridhailah dia!”
Ketika si anak meninggal, sang ibu melaksanakan semua wasiatnya. Terakhir, ia berdiri di atas pusara buah hatinya dan menyerukan kalimat yang telah dipesankan seraya menengadahkan tangan. Tak dinyana, baru saja sang ibu selesai munajat, ia mendengar kumandang suara dari langit. “Aku ridha kepada anakmu”
Aku ketengahkan kisah ini kembali sebagai teladan bagi kalian yang mengharapkan kebahagiaan akhirat. Soalnya, kini kebanyakan dari kita sudah lupa akan nilai birrul walidain. Padahal, kebanyakan musibah dan bencana yang menimpa kita saat ini adalah akibat perbuatan durhaka kepada ibu-bapak. Ya, saat ini uququl walidain merajalela. Jadinya, orang-orang masa kini tak mendapatkan keberkahan, baik di dunia maupun akhirat.
Durhaka kepada kedua orang tua tergolong dosa besar. Tak ada amal yang bisa menebusnya, kecuali tobat yang benar-benar tulus. Maka, kuperingatkan diriku sendiri secara khusus, serta semua orang, agar berusaha sekuat tenaga berbakti kepada orang tua selagi masih ada, kedua-duanya atau salah satunya. Sebab tak lama lagi mereka akan meninggalkan kita. Mari manfaatkan kesempatan yang ada untuk berbakti, agar kita beruntung di dunia dan akhirat.
***********
Syahdan, Pada suatu kamis pagi, Al-Qutub Habib Segaf bin Muhammad bin Umar as-Segaf, memberikan dars ilmiah bertema bakti kepada kedua orang tua di majlis taklimnya, di kubah Habib Abdullah bin Ali as-Segaf yang di simak bejibun orang.
Ia membuka darsnya dengan memberikan tahdir (peringatan) kepada hadirin, “Hati-hati. Jangan pernah mendurhakai kedua orang tua. Sebab amarah mereka memantik azab Allah SWT yang kontan, tidak ditunda. Jika mau, kutunjukkan kepada kalian orang-orang yang dulunya durhaka kepada orang tua agar kalian tahu bagaimana kenaasan kini selalu menggelayuti mereka.” Habib Segaf mengulang ancamannya ini berkali-kali dengan amat serius. Beliau terus melanjutkan, “Barangsiapa menghendaki kebahagiaan di dunia dan akhirat, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya. Sungguh, aku telah merasakannya.” Kemudian beliau menyebut sejumlah nama dari orang-orang yang dikenal berbakti kepada orang tua disertai kisah bahagianya, berkat orang tua tentunya.
“Setiap perbuatan yang dilakukan seseorang terhadap kedua orang tuanya, kelak akan dibalas oleh anak-anaknya. Demi Allah, aku telah menyaksikan semua itu dengan jelas.” Jelas Habib Segaf.
HAKIKAT BIRRUL WALIDAIN
“Meminta yang berlebihan kepada kedua orang tua termasuk durhaka.” lanjut beliau. “Bakti dalam hati lebih utama dari bakti dengan tingkah laku. Maksudnya, rasa bakti dan hormat kepada orang tua harus terus bersemayam di hati, sedang lisan dan tubuh sekadar pelaksana. Dalam keyakinanku, bakti yang hakiki adalah menempatkan orang tua diatas diri kita sendiri, bahkan anak-anak kita. Hatta seumpama kita disuruh memilih, siapa yang sebaiknya meninggal, anak atau orang tua kita, Maka, meninggalnya anak kita lebih kita harap daripada meninggalnya orang tua kita. Nah inilah birrul walidain yang sejati.
Jangan sangsi, kebahagiaan abadi bakal diraih dengan bakti kepada orang tua. Mereka, para pemilik mata batin menyaksikan sendiri bukti shahihnya.
Coba perhatikan firman Allah SWT berikut ini,
ﺃَﻥِ ﺍﺷْﻜُﺮْ ﻟِﻲ ﻭَﻟِﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻚَ ﺇِﻟَﻲَّ ﺍﻟْﻤَﺼِﻴﺮُ
“Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Lukman;14)
Di ayat ini Allah SWT memakai redaksi (wa) yang berarti “dan” sebagai konjungsi, bukan (tsumma) yang berarti “kemudian”. Maksudnya kurang lebih-wallahu a’lam, syukur kepada Allah SWT tidaklah cukup bila tidak beriring dengan syukur kepada kedua orang tua. Sebab mereka berdua berperan sebagai sebab wujudnya kita.
Barangsiapa menelaahi al-Qur’an dan mencermati kandungan ayat-ayatnya dengan seksama, ia akan yakin bahwa bakti kepada kedua orang tua adalah sumber segala kebajikan dan merupakan amal yang paling utama. Dalam risalah qusairiyah diceritakan, dahulu ada seorang lelaki yang suka berbuat nista. Hari-harinya selalu diisi dengan maksiat. Suatu hari ia sakit parah. Merasa ajalnya dekat, ia berwasiat kepada ibundanya. “Wahai ibuku, jika aku mati, jangan beritahu siapapun perihal kematianku, sebab semua orang sudah pasti bakal mencelaku. Aku mohon juga, injakkan kaki ibu di salah satu telingaku, lalu berujarlah, “ini balasan orang bejat yang suka bermaksiat.” Lalu bayarlah beberapa orang untuk memandikan, mengkafani lalu menguburkanku. Jika aku sudah di dalam kubur, berdirilah di kuburanku dan berserulah tiga kali, “Wahai tuhanku, sesungguhnya aku meridhai anakku ini. maka, ridhailah dia!”
Ketika si anak meninggal, sang ibu melaksanakan semua wasiatnya. Terakhir, ia berdiri di atas pusara buah hatinya dan menyerukan kalimat yang telah dipesankan seraya menengadahkan tangan. Tak dinyana, baru saja sang ibu selesai munajat, ia mendengar kumandang suara dari langit. “Aku ridha kepada anakmu”
Aku ketengahkan kisah ini kembali sebagai teladan bagi kalian yang mengharapkan kebahagiaan akhirat. Soalnya, kini kebanyakan dari kita sudah lupa akan nilai birrul walidain. Padahal, kebanyakan musibah dan bencana yang menimpa kita saat ini adalah akibat perbuatan durhaka kepada ibu-bapak. Ya, saat ini uququl walidain merajalela. Jadinya, orang-orang masa kini tak mendapatkan keberkahan, baik di dunia maupun akhirat.
Durhaka kepada kedua orang tua tergolong dosa besar. Tak ada amal yang bisa menebusnya, kecuali tobat yang benar-benar tulus. Maka, kuperingatkan diriku sendiri secara khusus, serta semua orang, agar berusaha sekuat tenaga berbakti kepada orang tua selagi masih ada, kedua-duanya atau salah satunya. Sebab tak lama lagi mereka akan meninggalkan kita. Mari manfaatkan kesempatan yang ada untuk berbakti, agar kita beruntung di dunia dan akhirat.
Inginkan Anak Yang Sholeh dan Sholehah
Rangkuman pesan singkat AlHabib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdor (Hadromout)
• Jika kita ingin memliki anak yang soleh; Jadilah anda orang yang soleh, Pilihlah perempuan yang soleha untuk menjadi istri anda Dan pastikan makanan anda benar-benar halal agar benih yang keluar dari tubuh anda benar-benar baik Dan jika kreteria di atas sudah ada ibarat bibit yang baik dengan tanah yang subur yang akan menghasilkan tanaman-tanaman yang subur pula , tetapi sebaliknya jika bibitnya jelek tanahnya tidak subur maka akan hanya mengahsilkan tanaman-tanaman yang tidak baik sebagaimana Allah SWT berfirman :
( ﻭَﺍﻟْﺒَﻠَﺪُ ﺍﻟﻄَّﻴِّﺐُ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻧَﺒَﺎﺗُﻪُ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺭَﺑِّﻪِ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﺒُﺚَ ﻟَﺎ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﺇِﻟَّﺎ ﻧَﻜِﺪًﺍ ) ”
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana” (QS al A’raf: 59)
• Jangan melihat wanita hanya dari wajahnya saja ukurlah wanita itu dengan hati anda jangan dengan nafsu , sekiranya apakah pantas wanita tersebut menjadi ibu dari anak-anak anda sebagaimana Rosulullah SAW bersabda : ﺇﺧﺘﺎﺭﻭﺍ ﻟﻨﻄﻔﻜﻢ ﻓﺎﻥ ﺍﻟﻌﺮﻕ ﺩﺳّﺎﺱ
Pilihlah dengan benar wanita yang akan mengandung anakmu karena watak(wanita) itu akan turun kepada anakmu
• Dan orang yang soleh yang mendapatkan istri soleha ketika dia meninggal dunia Allah SWT yang akan menjaga anak-anaknya sebagaimana :
# Kakek Rosulullah hasyim yang menikah dengan perempuan soleha lalu dia meninggal dan memiliki anak abdul mutholib yang di katakan mujabud da'wah(doanya selalu di qobulkan oleh Allah SWT)
• Janganlah memilih wanita yang tidak memiliki rasa malu walaupun dia cantik tapi lihatlah wanita itu dari agamanya .
• Jika kita ingin memliki anak yang soleh; Jadilah anda orang yang soleh, Pilihlah perempuan yang soleha untuk menjadi istri anda Dan pastikan makanan anda benar-benar halal agar benih yang keluar dari tubuh anda benar-benar baik Dan jika kreteria di atas sudah ada ibarat bibit yang baik dengan tanah yang subur yang akan menghasilkan tanaman-tanaman yang subur pula , tetapi sebaliknya jika bibitnya jelek tanahnya tidak subur maka akan hanya mengahsilkan tanaman-tanaman yang tidak baik sebagaimana Allah SWT berfirman :
( ﻭَﺍﻟْﺒَﻠَﺪُ ﺍﻟﻄَّﻴِّﺐُ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻧَﺒَﺎﺗُﻪُ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺭَﺑِّﻪِ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﺒُﺚَ ﻟَﺎ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﺇِﻟَّﺎ ﻧَﻜِﺪًﺍ ) ”
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana” (QS al A’raf: 59)
• Jangan melihat wanita hanya dari wajahnya saja ukurlah wanita itu dengan hati anda jangan dengan nafsu , sekiranya apakah pantas wanita tersebut menjadi ibu dari anak-anak anda sebagaimana Rosulullah SAW bersabda : ﺇﺧﺘﺎﺭﻭﺍ ﻟﻨﻄﻔﻜﻢ ﻓﺎﻥ ﺍﻟﻌﺮﻕ ﺩﺳّﺎﺱ
Pilihlah dengan benar wanita yang akan mengandung anakmu karena watak(wanita) itu akan turun kepada anakmu
• Dan orang yang soleh yang mendapatkan istri soleha ketika dia meninggal dunia Allah SWT yang akan menjaga anak-anaknya sebagaimana :
# Kakek Rosulullah hasyim yang menikah dengan perempuan soleha lalu dia meninggal dan memiliki anak abdul mutholib yang di katakan mujabud da'wah(doanya selalu di qobulkan oleh Allah SWT)
• Janganlah memilih wanita yang tidak memiliki rasa malu walaupun dia cantik tapi lihatlah wanita itu dari agamanya .
TAUSIYAH HABIB TAUFIQ ASSEGAF
"Sebagai tamsil, jika kita masuk ke kebun binatang kemudian di situ ada pagar pembatas yang membatasi antara kita dengan kandang singa, kita tidak berani mendekatinya karena khawatir menjadi santapan singa tersebut.
Anehnya, mengapa batas-batas yang telah digariskan oleh Allah, masih saja didekati bahkan diterjang? Tidakkah muncul perasaan takut masuk ke dalam neraka-Nya, menghadapi beragam siksa yang maha pedih di dalamnya. Kita takut kepada singa tapi kebencian, laknat, dan kemarahan Allah tidak kita khawatiri...."
Anehnya, mengapa batas-batas yang telah digariskan oleh Allah, masih saja didekati bahkan diterjang? Tidakkah muncul perasaan takut masuk ke dalam neraka-Nya, menghadapi beragam siksa yang maha pedih di dalamnya. Kita takut kepada singa tapi kebencian, laknat, dan kemarahan Allah tidak kita khawatiri...."
Kalam Mutiara Al Alim Al Mahbub Al Alamah Al Musnid Al Habib Umar Bin Hafidz.
"Jika sebelumnya kau sedikit melakukan sholat dan puasa sunnah, maka perbaikilah kekuranganmu dengan banyak bersholawat kepada Rosululloh SAW, andaikata sepanjang hidupmu engkau melakukan segala jenis keta'atan dan kemudian Allah SWT bersholawat kepadamu sekali saja maka satu sholawat Allah ini akan mengalahkan semua amalmu itu. Sebab, engkau bersholawat kepada Rosululloh sesuai dengan kekuatanmu, sedangkan Allah SWT bersholawat kepadamu sesuai dengan kebesaran-NYA. Ini jika Allah SWT bersholawat kepadamu sekali, lalu bagaimana jika Allah SWT membalas setiap shalawatmu dengan sepuluh shalawat sebagaimana yang disebutkan dalam Hadits Shohih .. ??!!!?
Betapa indah hidup ini jika kau isi dengan keta'atan kepada Allah swt, dengan beribadah, berdzikir kepada-NYA dan bersholawat kepada Rosululloh SAW."
Betapa indah hidup ini jika kau isi dengan keta'atan kepada Allah swt, dengan beribadah, berdzikir kepada-NYA dan bersholawat kepada Rosululloh SAW."
BILA MASIH MENCEMASKAN MASALAH REZEKI... ITU PERTANDA RUSAKNYA HATI
[ AL HABIB ABDULLAH BIN ALWI AL HADDAD ]
Wahai para murid, jadilah engkau seseorang yang berprasangka baik terhadap Tuhanmu bahwa Dia akan melindungi, mencukupi, menjaga, memelihara dan tidak akan meninggalkan dirimu sendiri atau meninggalkanmu pada salah satu makhluk-Nya. Sesungguhnya Allah yang Maha suci telah memberi tahu bahwa Dia bersama prasangka hamba terhadap-Nya. Oleh karena itu, keluarkan dari dalam hatimu rasa takut akan kemiskinan atau butuh terhadap manusia.
Hati-hatilah kamu dari perasaan cemas terhadap masalah rezeki. Jadilah orang yang percaya pada janji Tuhanmu dan jaminan-Nya bagimu, ketika Allah swt. berfirman,
“ Dan tidak ada satu makhluk melata pun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rezeki.” ( Q.S Hud [11]: 6 )
Kamu termasuk makhluk melata maka sibukkanlah dirimu dengan permintaan-Nya, yaitu amal-amalmu untuk-Nya. Adapun sesuatu yang telah dijamin oleh-Nya, yaitu rezeki maka sekali-sekali Tuhan tidak akan melupakanmu dalam masalah ini. Dia telah memberi tahumu bahwa sesungguhnya rezeki ada di sisi-Nya dengan beribadah kepada-Nya. Allah swt. berfirman “ Maka mintalah rezeki dari sisi Allah, dan sembahlah Dia serta bersyukurlah kepada-Nya,” ( QS. Al-Ankabut [29]:17 ).
Apakah kamu tidak melihat bahwa Dia yang Mahasuci memberi rezeki kepada orang-orang kafir yang menyembah selain-Nya ? apakah menurut pendapatmu Dia tidak akan memberi rezeki-Nya kepada orang-orang yang beriman yang tidak menyembah selain Dia ? Dia meberi rezeki kepada orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya dan melanggar perintah-perintah-Nya. Apakah Dia tidak akan memberi rezeki kepada orang-orang yang taat kepada-Nya, memperbanyak dzikir, dan bersyukur kepada-Nya ?
Ketahuilah, sesungguhnya tidak menjadi masalah jika kamu bergerak mencari rezeki selama melakukannya dengan cara yang dibolehkan oleh syari’at Islam. Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah jika hati tidak dapat tenang, pikiran, kesenangan dan kegelisahannya di sebabkan persoalan rezeki. Tanda-tanda rusaknya hati seseorang adalah jika ia mencemaskan kebutuhannya pada masa yang belum terjadi, seperti hari dan bulan yang akan datang. Dan juga ucapannya, “ Jika ini habis, apakah mungkin datang selain ini ? Jika rezeki tidak datang dengan cara ini, dari mana lagi akan datang rezeki ? “
Masalah melepaskan diri dari peyebab dan keterikatan dengan sebab, merupakan dua kedudukan yang diberikan oleh Allah kepada Hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Seseorang yang berada pada kedudukan lepas dari sebab-sebab maka ia harus memiliki keyakinan yang kuat, dada yang lapang dan selalu senantiasa beribadah.
Adapun seseorang yang diletakkan oleh Allah pada kedudukan terikat dengan sebab-sebab maka ia harus bertakwa kepada Allah pada kehidupannya dan bersandar kepada Allah, tidak selain-Nya. Hati-hatilah dari kesibukkan atas rezeki dan melupakan perbuatan taat kepada-Nya. Kadang-kadang muncul pada seorang murid lintasan-lintas
an tentang kecemasan masalah rezeki atau sifat beramal karena menginginkan pujian makhluk dan lain-lainnya. Hal seperti itu bukanlah merupakan suatu yang hina atau berdosa bila ia membencinya dan berusaha menghilangkan dari hatinya. [Akhmad Syofwandi]
*Sumber : Buku Jalan menuju taqwa terjemah dari Kitab Adab Suluk al-murid karya Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad.
Wahai para murid, jadilah engkau seseorang yang berprasangka baik terhadap Tuhanmu bahwa Dia akan melindungi, mencukupi, menjaga, memelihara dan tidak akan meninggalkan dirimu sendiri atau meninggalkanmu pada salah satu makhluk-Nya. Sesungguhnya Allah yang Maha suci telah memberi tahu bahwa Dia bersama prasangka hamba terhadap-Nya. Oleh karena itu, keluarkan dari dalam hatimu rasa takut akan kemiskinan atau butuh terhadap manusia.
Hati-hatilah kamu dari perasaan cemas terhadap masalah rezeki. Jadilah orang yang percaya pada janji Tuhanmu dan jaminan-Nya bagimu, ketika Allah swt. berfirman,
“ Dan tidak ada satu makhluk melata pun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rezeki.” ( Q.S Hud [11]: 6 )
Kamu termasuk makhluk melata maka sibukkanlah dirimu dengan permintaan-Nya, yaitu amal-amalmu untuk-Nya. Adapun sesuatu yang telah dijamin oleh-Nya, yaitu rezeki maka sekali-sekali Tuhan tidak akan melupakanmu dalam masalah ini. Dia telah memberi tahumu bahwa sesungguhnya rezeki ada di sisi-Nya dengan beribadah kepada-Nya. Allah swt. berfirman “ Maka mintalah rezeki dari sisi Allah, dan sembahlah Dia serta bersyukurlah kepada-Nya,” ( QS. Al-Ankabut [29]:17 ).
Apakah kamu tidak melihat bahwa Dia yang Mahasuci memberi rezeki kepada orang-orang kafir yang menyembah selain-Nya ? apakah menurut pendapatmu Dia tidak akan memberi rezeki-Nya kepada orang-orang yang beriman yang tidak menyembah selain Dia ? Dia meberi rezeki kepada orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya dan melanggar perintah-perintah-Nya. Apakah Dia tidak akan memberi rezeki kepada orang-orang yang taat kepada-Nya, memperbanyak dzikir, dan bersyukur kepada-Nya ?
Ketahuilah, sesungguhnya tidak menjadi masalah jika kamu bergerak mencari rezeki selama melakukannya dengan cara yang dibolehkan oleh syari’at Islam. Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah jika hati tidak dapat tenang, pikiran, kesenangan dan kegelisahannya di sebabkan persoalan rezeki. Tanda-tanda rusaknya hati seseorang adalah jika ia mencemaskan kebutuhannya pada masa yang belum terjadi, seperti hari dan bulan yang akan datang. Dan juga ucapannya, “ Jika ini habis, apakah mungkin datang selain ini ? Jika rezeki tidak datang dengan cara ini, dari mana lagi akan datang rezeki ? “
Masalah melepaskan diri dari peyebab dan keterikatan dengan sebab, merupakan dua kedudukan yang diberikan oleh Allah kepada Hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Seseorang yang berada pada kedudukan lepas dari sebab-sebab maka ia harus memiliki keyakinan yang kuat, dada yang lapang dan selalu senantiasa beribadah.
Adapun seseorang yang diletakkan oleh Allah pada kedudukan terikat dengan sebab-sebab maka ia harus bertakwa kepada Allah pada kehidupannya dan bersandar kepada Allah, tidak selain-Nya. Hati-hatilah dari kesibukkan atas rezeki dan melupakan perbuatan taat kepada-Nya. Kadang-kadang muncul pada seorang murid lintasan-lintas
an tentang kecemasan masalah rezeki atau sifat beramal karena menginginkan pujian makhluk dan lain-lainnya. Hal seperti itu bukanlah merupakan suatu yang hina atau berdosa bila ia membencinya dan berusaha menghilangkan dari hatinya. [Akhmad Syofwandi]
*Sumber : Buku Jalan menuju taqwa terjemah dari Kitab Adab Suluk al-murid karya Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad.
INI HAKEKAT KASIH SAYANG ALLOH
Rasulullah SAW bersabda :
" Tidaklah Allah mengetahui ada seorang hamba yang menyesal atas dosa yang telah ia lakukan , kecuali Allah akan mengampuninya sebelum ia memohon ampun kepada_Nya "
Hadits Shahih riwayat Al Hakim .
.
.
Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW juga bersabda :
" Tidak ada suara yang paling disukai Allah selain suara seorang pendosa yang berkata ; Ya Tuhanku....(ampunilah dosaku)
Maka Allah menjawabnya ; Baiklah , duhai Hamba_Ku.
Wahai para Malaikat_Ku sekalian. Persaksikanlah bahwa Aku mengampuni dirinya"
.
.
Sahal bin Abdullah ra. berkata :
" Jika seorang hamba melakukan satu kebaikan dan berkata ;
" Ya Tuhanku...Engkaulah yang telah menuntun dan menjalankanku melakukan kebaikan ini.. ""
.maka Allah menjawab ;
" Wahai hamba_Ku, engkau ( kini ) telah ( menjadi ) taat kepada_Ku dan engkau ( pun kini ) mendekat kepada_Ku. "
.
( Namun ) Jika hamba itu berkata ;
" Ya TuhanKu, hamba telah beramal baik kepada_Mu...."
Dan Allah pun menjawab ;
" ( Bukankah ) Aku yang menakdirkanmu melakukan itu ( ? )... "
Maka kemudin hamba itu di jauhkan dari ( Rahmat) Nya.. ."
.
.
Jika Hamba itu melakukan kesalahan lalu berkata ;
" Ya Tuhanku...Engkau yang menakdirkanku melakukan ini ."
Maka menjadi murkalah Allah Ta'ala kepadanya dan berkata ;
" ( Tidak ! . Justru ) Engkau lah yang bermaksiat kepada_Ku, menentang perintah_Ku dan berbuat buruk kepadaKu. "
..
.
Jika hamba itu berkata ;
" Ya Tuhanku...Hamba telah berbuat aniaya untuk dirisendiri...melakukan keburukan kepada_Mu serta berbuat kesalahan atas Dirimu..."
maka ( justru ) Allah akan menjawab ;
" Akulah yang menakdirkanmu melakukan itu tetapi Aku akan Ampuni dirimu dan menututupi segala kekuranganmu..."
.
.
Jika Hamba itu berkata ;
" Ya Tuhanku...Telah Engkau Takdirkan dan Putuskan untukku hal ini. "
Maka Allah menjawab ;
" Itu memang bentuk dari sifat ketuhanan_Ku. Tetapi mana pengakuan-pengakuanmu dalam sifat - sifat kehambaanmu?. "
Maka Hamba itu menjawab ;
" Ya Tuhanku...Akulah yang menentang_Mu , bermaksiyat kepada_Mu dan akulah yang ( sebenarnya ) melakukan dosa kepada_Mu."
Dan Allah pun berkata ;
" Wahai HambaKu...( dengan pengakuanmu ini maka ) Akan engkau lihat Aku ampuni semua dosamu , Aku tutupi kekuranganmu dan ( karena ) Aku lah AHLUT TAQWAA WA AHLUL MAGHFIROH .."
.
Dari AlUstadz Muhajir Madad Salim
" Tidaklah Allah mengetahui ada seorang hamba yang menyesal atas dosa yang telah ia lakukan , kecuali Allah akan mengampuninya sebelum ia memohon ampun kepada_Nya "
Hadits Shahih riwayat Al Hakim .
.
.
Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW juga bersabda :
" Tidak ada suara yang paling disukai Allah selain suara seorang pendosa yang berkata ; Ya Tuhanku....(ampunilah dosaku)
Maka Allah menjawabnya ; Baiklah , duhai Hamba_Ku.
Wahai para Malaikat_Ku sekalian. Persaksikanlah bahwa Aku mengampuni dirinya"
.
.
Sahal bin Abdullah ra. berkata :
" Jika seorang hamba melakukan satu kebaikan dan berkata ;
" Ya Tuhanku...Engkaulah yang telah menuntun dan menjalankanku melakukan kebaikan ini.. ""
.maka Allah menjawab ;
" Wahai hamba_Ku, engkau ( kini ) telah ( menjadi ) taat kepada_Ku dan engkau ( pun kini ) mendekat kepada_Ku. "
.
( Namun ) Jika hamba itu berkata ;
" Ya TuhanKu, hamba telah beramal baik kepada_Mu...."
Dan Allah pun menjawab ;
" ( Bukankah ) Aku yang menakdirkanmu melakukan itu ( ? )... "
Maka kemudin hamba itu di jauhkan dari ( Rahmat) Nya.. ."
.
.
Jika Hamba itu melakukan kesalahan lalu berkata ;
" Ya Tuhanku...Engkau yang menakdirkanku melakukan ini ."
Maka menjadi murkalah Allah Ta'ala kepadanya dan berkata ;
" ( Tidak ! . Justru ) Engkau lah yang bermaksiat kepada_Ku, menentang perintah_Ku dan berbuat buruk kepadaKu. "
..
.
Jika hamba itu berkata ;
" Ya Tuhanku...Hamba telah berbuat aniaya untuk dirisendiri...melakukan keburukan kepada_Mu serta berbuat kesalahan atas Dirimu..."
maka ( justru ) Allah akan menjawab ;
" Akulah yang menakdirkanmu melakukan itu tetapi Aku akan Ampuni dirimu dan menututupi segala kekuranganmu..."
.
.
Jika Hamba itu berkata ;
" Ya Tuhanku...Telah Engkau Takdirkan dan Putuskan untukku hal ini. "
Maka Allah menjawab ;
" Itu memang bentuk dari sifat ketuhanan_Ku. Tetapi mana pengakuan-pengakuanmu dalam sifat - sifat kehambaanmu?. "
Maka Hamba itu menjawab ;
" Ya Tuhanku...Akulah yang menentang_Mu , bermaksiyat kepada_Mu dan akulah yang ( sebenarnya ) melakukan dosa kepada_Mu."
Dan Allah pun berkata ;
" Wahai HambaKu...( dengan pengakuanmu ini maka ) Akan engkau lihat Aku ampuni semua dosamu , Aku tutupi kekuranganmu dan ( karena ) Aku lah AHLUT TAQWAA WA AHLUL MAGHFIROH .."
.
Dari AlUstadz Muhajir Madad Salim
IMAM SYAFI'I BERKATA
Imam As-syafi'i Rahimahullah berkata :
Saat kami mencari cara bagaimana meninggalkan dosa
Maka kami mendapatkan caranya dengan Sholat Dhuha
Saat kami mencari cara bagaimana menerangkan Kubur
Maka kami mendapatkan caranya dengan membaca AlQur'an
Saat kami mencari cara bagaimana selamat menyeberang SHIRAT "jembatan di hari kelak"
Maka kami mendapatkan caranya dengan Puasa dan sedekah
Saat kami mencari cara bagaimana dapat lindungan 'Arasy kelak
Maka kami mendapatkan caranya dengan mencintai orang-orang sholeh
Allahumma Ya Rabbana....
Jadikanlah kami termasuk orang yang rajin sholat dhuha,gemar membaca Alqur'an, giat puasa dan sedekah dan golongan yang mencintai orang-orang shaleh.
Aamiin... Ya Rabbal 'aalamiin
ﺁﻣِّﻴْﻦَ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦ
Saat kami mencari cara bagaimana meninggalkan dosa
Maka kami mendapatkan caranya dengan Sholat Dhuha
Saat kami mencari cara bagaimana menerangkan Kubur
Maka kami mendapatkan caranya dengan membaca AlQur'an
Saat kami mencari cara bagaimana selamat menyeberang SHIRAT "jembatan di hari kelak"
Maka kami mendapatkan caranya dengan Puasa dan sedekah
Saat kami mencari cara bagaimana dapat lindungan 'Arasy kelak
Maka kami mendapatkan caranya dengan mencintai orang-orang sholeh
Allahumma Ya Rabbana....
Jadikanlah kami termasuk orang yang rajin sholat dhuha,gemar membaca Alqur'an, giat puasa dan sedekah dan golongan yang mencintai orang-orang shaleh.
Aamiin... Ya Rabbal 'aalamiin
ﺁﻣِّﻴْﻦَ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦ
Kata Sayyidina Ali ada 3 Hal yang Merubah Seseorang
:: HAL YANG MERUBAH SESEORANG ::
ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻋﻠﻲ ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ، " ﺍﻟﻤﺮﺀُ ﻳﺘﻐﻴَّﺮ ﻓﻲ ﺛﻼﺙٍ : ﺍﻟﻘُﺮﺏِ ﻣﻦ ﺍﻟﻤُﻠُﻮﻙ، ﻭﺍﻟﻮﻻﻳﺎﺕ، ﻭﺍﻟﻐَﻨَﺎﺀِ ﻣﻦ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﻘﺮ، ﻓﻤﻦ ﻟﻢ ﻳﺘﻐﻴﺮ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﻓﻬﻮ ﺫُﻭ ﻋﻘﻞٍ ﻗﻮﻳﻢ، ﻭﺧُﻠُﻖٍ ﻣُﺴﺘﻘِﻴﻢ .
Sayyidina Ali karramallahu wajhahu pernah berkata, "Orang itu berubah karena 3 hal: (1) Kalau sudah dekat dengan para penguasa. (2) Kalau sudah mendapat kekuasaan. (3) Kalau dapat harta yang melimpah atau kekayaan dan sebelumnya ia adalah seorang yang miskin. Tetapi, kalau ada orang yang mendapat 3 hal ini dan ia tidak berubah maka dapat dipastikan bahwa ia adalah orang yang berakal sehat dan berakhlak/berbudi luhur yang istiqamah."
ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻋﻠﻲ ﻛﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺟﻬﻪ، " ﺍﻟﻤﺮﺀُ ﻳﺘﻐﻴَّﺮ ﻓﻲ ﺛﻼﺙٍ : ﺍﻟﻘُﺮﺏِ ﻣﻦ ﺍﻟﻤُﻠُﻮﻙ، ﻭﺍﻟﻮﻻﻳﺎﺕ، ﻭﺍﻟﻐَﻨَﺎﺀِ ﻣﻦ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﻘﺮ، ﻓﻤﻦ ﻟﻢ ﻳﺘﻐﻴﺮ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﻓﻬﻮ ﺫُﻭ ﻋﻘﻞٍ ﻗﻮﻳﻢ، ﻭﺧُﻠُﻖٍ ﻣُﺴﺘﻘِﻴﻢ .
Sayyidina Ali karramallahu wajhahu pernah berkata, "Orang itu berubah karena 3 hal: (1) Kalau sudah dekat dengan para penguasa. (2) Kalau sudah mendapat kekuasaan. (3) Kalau dapat harta yang melimpah atau kekayaan dan sebelumnya ia adalah seorang yang miskin. Tetapi, kalau ada orang yang mendapat 3 hal ini dan ia tidak berubah maka dapat dipastikan bahwa ia adalah orang yang berakal sehat dan berakhlak/berbudi luhur yang istiqamah."
Tiada Ada Yang Sempurna
ﻣﻦ ﺍﺑﺘﻐﻰ ﺻﺪﻳﻘﺎ ﺑﻼ ﻋﻴﺐ ﻋﺎﺵ ﻭﺣﻴﺪﺍ ﻣﻦ ﺍﺑﺘﻐﻰ ﺯﻭﺟﺔً ﺑﻼ ﻧﻘﺺ ﻋﺎﺵ ﺃﻋﺰﺑﺎ “Siapa yang ingin mencari teman yang sempurna (tanpa aib), maka hidupnya akan sendirian (karena tiada teman yang sempurna). Siapa yang ingin mencari istri yang sempurna (tanpa kekurangan), maka hidupnya akan jomblo (karena tiada istri yang tanpa kekurangan).” (Syaikh Mutawalli Sya'rawi)
Tiga Wasiat Habib Umar bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar
Aku berikan dalam perkumpulan ini tiga wasiat... Hendaknya kalian ada hubungan dengan Rasulullah, dengan petunjuknya, dan kesungguhan untuk kelak dibangkitkan bersamanya, di hari dimana digelapkan atau dicerahkan wajah seorang hamba... Wasiat Pertama , yakni berupa bacaan... Bacalah ‘hasbiyallah wa ni’mal wakiil’ tujuh kali pada waktu pagi dan sore... Dengannya kita akan mendapat limpahan anugerah dari Allah, yang telah dikabarkan dalam hadits Rasulullah, “Barangsiapa yang membaca ‘hasbiyallah laa ilaaha illaa huwa ‘alayhi tawakkaltu wahuwa robbul ‘arsyil ‘adziim’ tujuh kali dipagi dan sore hari, niscaya Allah akan mencukupkan baginya apa-apa yang menyusahkannya , baik percaya atau tidak.” Maka hapalkanlah, dan ajarkanlah kepada keluarga dan sahabatmu tentang ajaran Rasulullah ini... Wasiat Kedua , berupa perbuatan... Jagalah kalian shalat 5 waktu, dan janganlah kalian shalat kecuali berjamaah.. Dalam riwayat disebutkan, niscaya Allah akan memenuhi daratan dan lautan dengan pahala... Wasiat yang Ketiga, berupa suluk (adab).. Hendaknya kalian mempersiapkan diri kalian untuk melihat wajah Nabi kalian, dengan memalingkan pandangan dari apa yang disukai oleh musuh-musuh kalian.. Dan hal-hal itu banyak di internet, di ponsel dan sebagainya... Tolaklah tipuan mereka, dan tipuan mereka sangatlah hina... Dan tidaklah masuk tipuan mereka ke dalam diri kalian kecuali akan mencelakakan, mendzolimi, membuat gelap diri kalian, maka tolaklah semua tipuan ini... Dan jagalah diri kalian, sebab pandangan adalah anak panah Iblis yang terlaknat.. Allah berfirman dalam hadits Qudsiy, “Barangsiapa menahannya karena takut kepada-Ku, maka Aku akan menggantikannya dengan iman yang bisa dirasakan kelezatannya di dalam hatinya." Maka ambillah tiga wasiat ini... ﺻﻠﻮ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻣﻦ ﻻ ﻧﺒﻴﺎ ﺑﻌﺪﻩ
KATA MUTIARA SYEKH SAMMAN ALHASANI ALMADANI
Apabila Allah tidak mengkehendaki kita lagi : • Allah akan sibukkan kita dengan urusan dunia. • Allah akan sibukkan kita dengan urusan anak- anak. • Allah akan sibukkan kita dengan urusan perniagaan. • Allah akan sibukkan kita dengan harta. • Allah akan sibukkan kita dengan mencari pengaruh pangkat dan kuasa. • Alangkah ruginya kerana kesemuanya itu akan kita tinggalkan. Aku bertanya pada orang-orang yang telah wafat terlebih dahulu menemui Allah SWT aku berkata pada mereka jika kalian diberi peluang untuk hidup sekali lagi sudah semestinya bagaimana dan apa yang kalian lakukan? mereka berkata wahai Wali Allah kami memilih tidak lagi akan bertarung bermati-matian untuk merebut dunia dan berfoya-foya dengan permainannya. • Wahai umat kekasihku dan kekasih kalian Muhammad SAW 'Tujuan kita diciptakan adalah untuk menyembah Allah dan beribadat kepada Allah SWT. Sebenarnya apa yang kita dapat dari Keuntungan dan yang kita punya sekarang ini dunia ini telah pun ditentukan oleh Allah SWT tinggal bagai mana mensyukurinya kufur apa syukur. • Kita mungkin cemburu apabila melihat orang lain lebih daripada kita dari segi gaji, pangkat, harta, mobil mewah dan rumah besar. • Kenapa kita tidak pernah cemburu melihat ilmu dan amalan orang lain lebih daripada kita. Kenapa kita tidak pernah cemburu melihat orang lain bergadang disepertiga malam untuk bersholawat berzikir kepada Allah Swt 'kenapa kita tidak cemburu melihat orang berjalan menuju majlis taklim • Kita cemburu melihat orang lain tukar mobil baru, tetapi jarang kita cemburu melihat orang lain istiqomah di majlis ilmu walau dalam keadaan susah dan pahit. • Kesemua petanda-petanda ini menunjukkan dunia akhir zaman apabila duit, pangkat dan harta mengatasi segalanya mereka yakin itu semua tolak ukur bukan lagi nasehat ulama dan guru. • Setiap kali menyambut hari ulang tahun sibuk merayakanya sebaik mungkin tetapi kita telah lupa bersyukur membaca maulid sang idola Nabi Muhammad SAW, semestinya dengan bertambahnya umur kita maka kita akan dipanggil oleh Allah SWT semakin dekat. • Kita patut bermuhasabah mengenai bekalan ke satu perjalanan yang jauh yang tidak akan kembali lagi buat selama-lamanya. • Sesungguhnya mati itu benar, alam kubur itu benar, pertanyaan munkar dan nakir itu benar, mahsyar Allah itu benar, syurga dan neraka itu benar Karena aku melihatnya dan aku menyaksikanya mari rubah dari sekarang untuk masa depan kita diakherat. Sampaikan pesanku ini jika hatimu membenarkan karena disitulah cahaya hatimu ada jangan kau hiraukan perkataanku ini karena hatimu telah mati sesungguhnya.
PESAN ORANG DI GUNUNG LUBNAN KEPADA IBROHIM BIN ADHAM
Kata Ibrohim bin Adham :
Adalah aku banyak berteman dengan orang di gunung Lubnan dan dipesani apabila aku turun sampaikan yang ini:
1. Barangsiapa banyak makan tidak banyak mendapat kelezatan ibadah.
2. Barangsiapa banyak tidur tidak mendapat berkat umurnya.
3. Siapa banyak bergaul / berkawan dengan manusia tidak lurus lah ia untuk jalan ke akhirat.
4. Siapa-siapa banyak berkata-kata yang tak berfaedah, keluar ia dengan tidak beragama Islam.
Adalah aku banyak berteman dengan orang di gunung Lubnan dan dipesani apabila aku turun sampaikan yang ini:
1. Barangsiapa banyak makan tidak banyak mendapat kelezatan ibadah.
2. Barangsiapa banyak tidur tidak mendapat berkat umurnya.
3. Siapa banyak bergaul / berkawan dengan manusia tidak lurus lah ia untuk jalan ke akhirat.
4. Siapa-siapa banyak berkata-kata yang tak berfaedah, keluar ia dengan tidak beragama Islam.
Jika Engkau Belum Sanggup Beramal
Jika engkau belum sanggup beramal (melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar) dengan anggota tubuh (misalnya : shalat-shalat sunnah, dll), maka engkau bisa mengerjakannya dengan ketaatan lisan (seperti : dzikir, doa, dll). Dan jika engkau masih belum mampu melakukannya dengan ketaatan lisan, maka engkau masih bisa melakukannya dengan ketaatan hati (misalnya : mahabbah, sabar, ikhlas, ridha, syukur).
Sayyidina Al-Habib Umar bin Hafidz
Sayyidina Al-Habib Umar bin Hafidz
PESAN SYEKH ABDUL QADIR JAILANI TENTANG CINTA
“Aduhai engkau yang mengaku mencintai Allah Azza wa Jalla, namun masih juga mencintai
lainnya! Dia-lah yang jernih dan selainnya adalah keruh.
Apabila engkau mengeruhkan kejernihan itu dengan mencintai selain-Nya, maka Dia akan membuatmu sedih. Allah Ta’alla akan melakukan seperti yang dilakukan kepada Nabi Ibrahim dan
Nabi Yakub a.s. Ketika keduanya cenderung kepada anak mereka masing-masing, Dia lantas menguji dengan anak yang mereka cintai itu.
Demikian pula terhadap nabi kita, Muhammad saw. Ketika beliau
cenderung kepada kedua cucunya, Hasan dan Husein, kemudian Jibril datang dan bertanya kepada beliau, “Apakah engkau mencintai mereka?”
Maka beliau menjawab, “Ya!”
Lalu, Malaikat Jibril berkata, “Salah seorang dari mereka akan diracuni.
Dan yang lainnya akan dibunuh.” Maka saat itu, beliau mengeluarkan Hasan dan Husein dari hatinya dan mengosongkannya hanya untuk Allah ‘Azza wa Jalla. Kegembiraan dengan keduanya berubah menjadi kesedihan terhadap mereka. Allah
SWT itu cemburu terhadap hati para nabi, wali, dan hamba-hamba-Nya yang saleh.
Wahai orang-orang yang mencari dunia dengan kemunafikan! Bukalah tanganmu! Engkau tidak akan melihat apa-apa di sana. Celaka engkau! Engkau tidak mau bekerja, engkau hanya makan harta orang lain dengan menjual agamamu.
Bekerja adalah perbuatan semua nabi. Tak seorang pun dari mereka yang tidak bekerja, dan pada akhirnya mereka mengambil imbalan dari makhluk dengan
izin Tuhan mereka.
Wahai orang yang mabuk dengan arak, dunia, syahwat, dan kepandiran, sebentar lagi kalian
akan sadar ketika berada di liang kubur."
-Ceramah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani pada 18 Rajab 545 H. Dikutip dari kitab Fath Ar-Rabani wa
Al-Faidh Ar-Rahmani
lainnya! Dia-lah yang jernih dan selainnya adalah keruh.
Apabila engkau mengeruhkan kejernihan itu dengan mencintai selain-Nya, maka Dia akan membuatmu sedih. Allah Ta’alla akan melakukan seperti yang dilakukan kepada Nabi Ibrahim dan
Nabi Yakub a.s. Ketika keduanya cenderung kepada anak mereka masing-masing, Dia lantas menguji dengan anak yang mereka cintai itu.
Demikian pula terhadap nabi kita, Muhammad saw. Ketika beliau
cenderung kepada kedua cucunya, Hasan dan Husein, kemudian Jibril datang dan bertanya kepada beliau, “Apakah engkau mencintai mereka?”
Maka beliau menjawab, “Ya!”
Lalu, Malaikat Jibril berkata, “Salah seorang dari mereka akan diracuni.
Dan yang lainnya akan dibunuh.” Maka saat itu, beliau mengeluarkan Hasan dan Husein dari hatinya dan mengosongkannya hanya untuk Allah ‘Azza wa Jalla. Kegembiraan dengan keduanya berubah menjadi kesedihan terhadap mereka. Allah
SWT itu cemburu terhadap hati para nabi, wali, dan hamba-hamba-Nya yang saleh.
Wahai orang-orang yang mencari dunia dengan kemunafikan! Bukalah tanganmu! Engkau tidak akan melihat apa-apa di sana. Celaka engkau! Engkau tidak mau bekerja, engkau hanya makan harta orang lain dengan menjual agamamu.
Bekerja adalah perbuatan semua nabi. Tak seorang pun dari mereka yang tidak bekerja, dan pada akhirnya mereka mengambil imbalan dari makhluk dengan
izin Tuhan mereka.
Wahai orang yang mabuk dengan arak, dunia, syahwat, dan kepandiran, sebentar lagi kalian
akan sadar ketika berada di liang kubur."
-Ceramah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani pada 18 Rajab 545 H. Dikutip dari kitab Fath Ar-Rabani wa
Al-Faidh Ar-Rahmani
JANGAN SAMPAI KITA MENGHIANATI RASULULLAH SAW
ﻭ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻷﻛﺒﺮ ﺇﺑﻦ ﺍﻟﻌﺮﺑﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺎﺏ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺨﻤﺴﻤﺎﺋﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻮﺣﺎﺕ ﺍﻟﻤﻜﻴﺔ : ﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻴﺎﻧﺔ ﻟﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻥ ﺗﺨﻮﻧﻪ ﻓﻴﻤﺎ ﺳﺄﻟﻚ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻮﺩﺓ ﻟﻘﺮﺍﺑﺘﻪ ﻭ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ . ﻓﺈﻥ ﻣﻦ ﻛﺮﻩ ﺃﺣﺪﺍ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ﻓﻘﺪ ﻛﺮﻩ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ... ﻷﻧﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ، ﻭﺣﺐ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻻ ﻳﺘﺒﻌﺾ . ﺇﻻ ﺑﻤﻄﻠﻖ ﺍﻷﻫﻞ ﻻ ﺑﻮﺍﺣﺪ ﺑﻌﻴﻨﻪ . ﻓﺎﺟﻌﻠﻪ ﺑﺒﺎﻟﻚ ﻭﺍﻋﺮﻑ ﻗﺪﺭ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ . ﻓﻤﻦ ﺧﺎﻥ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻓﻘﺪ ﺧﺎﻥ ﺍﻟﻤﺼﻄﻔﻰ ﺻﻠﻯﺎﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ .
Syaikh al Akbar Ibn al 'Arabiy menyatakan dalam kitab "AL FUTUHAT AL MAKKIYYAH" pada bab 502 sebagai berikut:
"Ketahuilah...!! bahwa sesungguhnya termasuk perbuatan khianat terhadap Rasulullah SAW adalah mengkhianati apa yang Baginda Rasul minta kepadamu, yaitu supaya mengasihi dan menyayangi qarabah dan AHLIL BAITnya (HABAIB & SYARAIF). Karena sesungguhnya barangsiapa membenci salah seorang dari AHLIL BAIT nya, maka orang tersebut sungguh-sungguh membenci Rasulullah SAW. Sebab Rasulullah SAW sendiri adalah seorang dari AHLIL BAIT. Sedangkan mencintai AHLIL BAIT tidak dibenarkan PILAH-PILIH, melainkan harus menyeluruh kepada semua golongan yg tercakup di dalam kata "al AHLU" bukan dengan menentukan seseorang yang kamu kehendaki dari mereka".
Jadikanlah AHLIL BAIT penghuni hatimu. Ketahuilah tingginya derajat dan kedudukan AHLIL BAIT dihadapan ALLAH SWT.
Ingat...!!! Siapa orang yang mengkhianati AHLIL BAIT, maka orang itu sungguh-sungguh telah mengkgianati Rasul al Musthafa SAW."
HAL YANG MENGANGKAT HAMBA KE DERAJAT YANG TINGGI
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺠﻨﻴﺪ : ﺃﺭﺑﻊ ﺗﺮﻓﻊ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﺇﻟﻰ ﺃﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪﺭﺟﺎﺕ ﻭﺇﻥ ﻗﻞ ﻋﻤﻠﻪ ﻭﻋﻠﻤﻪ .. ﺍﻟﺤﻠﻢ ﻭﺍﻟﺘﻮﺍﺿﻊ ﻭﺍﻟﺴﺨﺎﺀ ﻭﺣﺴﻦ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻭﻫﻮ ﻛﻤﺎﻝ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ .
Berkata Imam Junaed RA: 4 hal yang akan mengangkat hamba ke derajat yg tinggi walaupun sedikit ilmu dan amalnya: Bijaksana; Tawadhu'; Pemurah dan Akhlak yang Baik.
Itu semua adalah merupakan Kesempurnaan Iman.
KUTIPAN DARI AL HABIB MAHDI BIN MUHAMMAD AL HIYYED
Salah seorang ulama terkemuka bernama Ibn al-Mu’allim al-Qurasyi (w 725 H, lihat biografi beliau dlm al-Durar al-Kaminah, karya al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalani, j. 4, h. 198). Dalam kitab Najm al-Muhtadi Wa Rajm al-Mu’tadi, halaman 588, mengutip perkataan al-Khalifah ar-Rasyid ‘Ali ibn Abi Thalib, menuliskan sebagai berikut:
: ﺳَﻴَﺮْﺟِﻊُ ﻗَﻮْﻡٌ ﻣِﻦْ ﻫﺬِﻩ ﺍﻷﻣّﺔِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻗْﺘِﺮَﺍﺏِ ﺍﻟﺴّﺎﻋَﺔِ ﻛُﻔّﺎﺭًﺍ، ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺟُﻞٌ : ﻳَﺎ ﺃﻣِﻴْﺮَ ﺍﻟﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ،
ﻛُﻔْﺮُﻫُﻢْ ﺑِﻤَﺎﺫَﺍ ﺃﺑِﺎﻹﺣْﺪَﺍﺙِ ﺃﻡْ ﺑِﺎﻹﻧْﻜَﺎﺭِ؟ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺑَﻞْ ﺑِﺎﻹﻧْﻜَﺎﺭِ، ﻳُﻨْﻜِﺮُﻭْﻥَ ﺧَﺎﻟِﻘَﻬُﻢْ ﻓَﻴَﺼِﻔُﻮْﻧَﻪُ ﺑِﺎﻟﺠِﺴْﻢِ ﻭَﺍﻷﻋْﻀَﺎﺀ ( ﺭَﻭﺍﻩُ ﺍﺑﻦُ ﺍﻟﻤُﻌﻠِّﻢ ﺍﻟﻘُﺮَﺷﻲّ ﻓِﻲ ﻛِﺘﺎﺑﻪ ﻧَﺠْﻢ ﺍﻟﻤُﻬْﺘَﺪِﻱ ﻭَﺭَﺟْﻢُ ﺍﻟﻤُﻌْﺘَﺪِﻱْ، ﺹ 588 )
“Sebagian golongan dari umat Islam ini ketika kiamat telah dekat akan kembali menjadi orang-orang kafir”. Seseorang bertanya kepadanya: “Wahai Amir al-Mu’minin apakah sebab kekufuran mereka? Adakah karena membuat ajaran baru atau karena pengingkaran? Sahabat ‘Ali ibn Abi Thalib menjawab: “Mereka menjadi kafir karena pengingkaran. Mereka mengingkari Pencipta mereka (ALLAH SWT) dan mensifati-Nya dengan sifat-sifat benda dan anggota-anggota badan”.
NB:
Sifat-sifat benda : naik, turun, ada diatas, bawah, depan, belakang, sisi kanan, sisi kiri, brhadap-hadapan, duduk, diam, bertempat, menyatu atau bersatu pada sesuatu, menempel dsb.
Anggota badan: memiliki muka, tangan, kaki, mulut dsb.
Imam syafi'i mengatakan:
: ﻣَﻦِ ﺍﻋَﻘَﺪَ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠّﻪَ ﺟَﺎﻟِﺲٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻌَﺮﺵِ ﻓَﻬُﻮَ ﻛَﺎﻓِﺮٌ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﺼِﺢُّ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ ﺧَﻠﻔَﻪُ "
Barang siapa yang meyakini ALLAH TA'ALA duduk, bertempat dan bersemayam diatas arsy, maka dia telah keluar dari agama islam, maka tidak sah brmakmum sholat kpd orang tersebut".
(Kifayah an-Nabih Syarah at-Tanbih karya Ibn ar-Rif'ah, Juz 4 hal 24 cetakan Dar al-Kutub)
: ﺳَﻴَﺮْﺟِﻊُ ﻗَﻮْﻡٌ ﻣِﻦْ ﻫﺬِﻩ ﺍﻷﻣّﺔِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻗْﺘِﺮَﺍﺏِ ﺍﻟﺴّﺎﻋَﺔِ ﻛُﻔّﺎﺭًﺍ، ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺟُﻞٌ : ﻳَﺎ ﺃﻣِﻴْﺮَ ﺍﻟﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ،
ﻛُﻔْﺮُﻫُﻢْ ﺑِﻤَﺎﺫَﺍ ﺃﺑِﺎﻹﺣْﺪَﺍﺙِ ﺃﻡْ ﺑِﺎﻹﻧْﻜَﺎﺭِ؟ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺑَﻞْ ﺑِﺎﻹﻧْﻜَﺎﺭِ، ﻳُﻨْﻜِﺮُﻭْﻥَ ﺧَﺎﻟِﻘَﻬُﻢْ ﻓَﻴَﺼِﻔُﻮْﻧَﻪُ ﺑِﺎﻟﺠِﺴْﻢِ ﻭَﺍﻷﻋْﻀَﺎﺀ ( ﺭَﻭﺍﻩُ ﺍﺑﻦُ ﺍﻟﻤُﻌﻠِّﻢ ﺍﻟﻘُﺮَﺷﻲّ ﻓِﻲ ﻛِﺘﺎﺑﻪ ﻧَﺠْﻢ ﺍﻟﻤُﻬْﺘَﺪِﻱ ﻭَﺭَﺟْﻢُ ﺍﻟﻤُﻌْﺘَﺪِﻱْ، ﺹ 588 )
“Sebagian golongan dari umat Islam ini ketika kiamat telah dekat akan kembali menjadi orang-orang kafir”. Seseorang bertanya kepadanya: “Wahai Amir al-Mu’minin apakah sebab kekufuran mereka? Adakah karena membuat ajaran baru atau karena pengingkaran? Sahabat ‘Ali ibn Abi Thalib menjawab: “Mereka menjadi kafir karena pengingkaran. Mereka mengingkari Pencipta mereka (ALLAH SWT) dan mensifati-Nya dengan sifat-sifat benda dan anggota-anggota badan”.
NB:
Sifat-sifat benda : naik, turun, ada diatas, bawah, depan, belakang, sisi kanan, sisi kiri, brhadap-hadapan, duduk, diam, bertempat, menyatu atau bersatu pada sesuatu, menempel dsb.
Anggota badan: memiliki muka, tangan, kaki, mulut dsb.
Imam syafi'i mengatakan:
: ﻣَﻦِ ﺍﻋَﻘَﺪَ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠّﻪَ ﺟَﺎﻟِﺲٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻌَﺮﺵِ ﻓَﻬُﻮَ ﻛَﺎﻓِﺮٌ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﺼِﺢُّ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ ﺧَﻠﻔَﻪُ "
Barang siapa yang meyakini ALLAH TA'ALA duduk, bertempat dan bersemayam diatas arsy, maka dia telah keluar dari agama islam, maka tidak sah brmakmum sholat kpd orang tersebut".
(Kifayah an-Nabih Syarah at-Tanbih karya Ibn ar-Rif'ah, Juz 4 hal 24 cetakan Dar al-Kutub)
Apa Perlu Menggeser Arah Kiblat Masjid
Di dalam nasehatnya Kiyai Maimun Zubair menyampaikan keprihatinannya terhadap orang-orang yang menggeser arah kiblat hingga miring ke kanan, dengan maksud memastikan agar arah kiblat itu tepat.
Lalu, beliau berkata, "Apa iya posisi makam juga harus diperbaiki supaya benar-benar menghadap ke arah kiblat?" Beliau melanjutkan, "Kalau arah kiblat yang di masjid sudah dianggap salah, tentu juga yang di makam dianggap salah.
Bagaimana jika yang dikubur di makam itu para ulama waliyullah, apakah mereka dianggap menghadap ke arah kiblat yang salah? La haula wala quwwata illa billah. Inilah jaman fitnah."
(KH. Abdi Kurnia Djohan. Sarang, 25 Maret 2016, Jum'at pagi pukul 09.00 WIB).
Lalu, beliau berkata, "Apa iya posisi makam juga harus diperbaiki supaya benar-benar menghadap ke arah kiblat?" Beliau melanjutkan, "Kalau arah kiblat yang di masjid sudah dianggap salah, tentu juga yang di makam dianggap salah.
Bagaimana jika yang dikubur di makam itu para ulama waliyullah, apakah mereka dianggap menghadap ke arah kiblat yang salah? La haula wala quwwata illa billah. Inilah jaman fitnah."
(KH. Abdi Kurnia Djohan. Sarang, 25 Maret 2016, Jum'at pagi pukul 09.00 WIB).
Anak Keturunan Syaitan
Sayyidina Umar Bin Khatthob R.A berkata: "anak keturunan syetan itu ada 9":
1. Zalitun
2. Watsin
3. Laqus
4. A'wan
5. Haffaf
6. Murroh
7. Masuth
8. Dasim
9. Walhan
ﻓﺎﻣﺎ ﺯﻟﻴﺘﻮﻥ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻻﺳﻮﻕ ﻓﻴﻨﺼﺐ ﻓﻴﻬﺎ ﺭﺍﻳﺘﻪ
Setan ZALITUN bertugas menggoda penghunipasar dalam transaksi jual beli dg
menyuruh untk melakukan kedustaan, penipuan, memuji-muji brg dagangan, mencurangi timbangan, dan bersumpah palsu.
ﻭ ﺍﻣﺎ ﻭ ﺛﻴﻦ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻤﺼﻴﺒﺎﺕ
Setan WATSIN bertugas menggoda manusia yg tertimpa musibah agar tidak bersabar, tdk menerima keadaan sehingga yang bersangkutan menangis, berteriak histeris, menampar-nampar pipi, dsb.
ﻭ ﺍﻣﺎ ﺍﻋﻮﺍﻥ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ
Setan A'WAN bertugas menggoda para penguasa untuk bertindak zholim, korupsi
ﻭ ﺍﻣﺎ ﻫﻔﺎﻑ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺸﺮﺍﺏ
Setan HAFFAF bertugas membujuk dan menggoda orang untuk meneguk minuman keras, zina
ﻭ ﺍﻣﺎ ﻣﺮﺓ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻤﺰﺍﻣﻴﺮ
Setan MURROH bertugas menggoda agar orang asyik bermain & mendengar seruling dan alat musik berikut nyannyiannya yang mengumbar syahwat
ﻭ ﺍﻣﺎ ﻟﻘﻮﺱ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻤﺠﻮﺱ
Setan LAQUS bertugas menggoda orang untuk menyembah api, kufur, syirik, murtad
ﻭ ﺍﻣﺎ ﺍﻟﻤﺴﻮﻁ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻻﺧﺒﺎﺭ ﻳﻠﻘﻴﻬﺎ ﻓﻰ ﺍﻓﻮﺍﻩ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭ ﻻ ﻳﺠﺪﻭﻥ ﻟﻬﺎ ﺍﺻﻼ
Setan MASUTH bertugas menyebarkan berita dusta lewat mulut manusia sehingga tidak bisa ditemukan berita yg sebenarnya
ﻭ ﺍﻣﺎ ﺩﺍﺳﻢ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺒﻴﻮﺕ ﺍﺫﺍ ﺩﺧﻞ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﻤﻨﺰﻝ ﻭﻟﻢ ﻳﺴﻠﻢ ﻭﻟﻢ ﻳﺬﻛﺮ ﺍﺳﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺍﻭﻗﻊ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﻴﻨﻬﻢ ﺍﻟﻤﻨﺎﺯﻋﺔ ﺣﺘﻰ ﻳﻘﻊ ﺍﻟﻄﻼﻕ ﻭﺍﻟﺨﻠﻊ ﻭﺍﻟﻀﺮﺏ
Setan DASIM bertugas didalam �rumah ketika seseorang masuk kedalamnya tanpa mengucapkan salam, tidak pernah menyebut nama Allah didalamnya, setan
tersebut akan menimbulkan perselisihan shg akan terjadi talak, khulu' dan pemukulan atau KDRT (menciptakan ketidak harmonisan dalam
rumah tangga)
ﻭﺍﻣﺎ ﻭﻟﻬﺎﻥ ﻓﻬﻮ ﻳﻮﺳﻮﺱ ﻓﻰ ﺍﻟﻮﺿﻮﺀ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ
Setan WALHAN bertugas menggoda dan mengacaukan manusia agar waswas dalam berwudlu, sholat dan dalam ibadah-ibadah yg lain
Sumber:
ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﻧﺼﺎﺋﺢ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﻋﻠﻰ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﻨﺒﻬﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﺳﺘﻌﺪﺍﺩ ﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﻤﻌﺎﺩ
ﺍﻟﻤﺆﻟﻒ : ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﻧﻮﻭﻱ
1. Zalitun
2. Watsin
3. Laqus
4. A'wan
5. Haffaf
6. Murroh
7. Masuth
8. Dasim
9. Walhan
ﻓﺎﻣﺎ ﺯﻟﻴﺘﻮﻥ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻻﺳﻮﻕ ﻓﻴﻨﺼﺐ ﻓﻴﻬﺎ ﺭﺍﻳﺘﻪ
Setan ZALITUN bertugas menggoda penghunipasar dalam transaksi jual beli dg
menyuruh untk melakukan kedustaan, penipuan, memuji-muji brg dagangan, mencurangi timbangan, dan bersumpah palsu.
ﻭ ﺍﻣﺎ ﻭ ﺛﻴﻦ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻤﺼﻴﺒﺎﺕ
Setan WATSIN bertugas menggoda manusia yg tertimpa musibah agar tidak bersabar, tdk menerima keadaan sehingga yang bersangkutan menangis, berteriak histeris, menampar-nampar pipi, dsb.
ﻭ ﺍﻣﺎ ﺍﻋﻮﺍﻥ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ
Setan A'WAN bertugas menggoda para penguasa untuk bertindak zholim, korupsi
ﻭ ﺍﻣﺎ ﻫﻔﺎﻑ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺸﺮﺍﺏ
Setan HAFFAF bertugas membujuk dan menggoda orang untuk meneguk minuman keras, zina
ﻭ ﺍﻣﺎ ﻣﺮﺓ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻤﺰﺍﻣﻴﺮ
Setan MURROH bertugas menggoda agar orang asyik bermain & mendengar seruling dan alat musik berikut nyannyiannya yang mengumbar syahwat
ﻭ ﺍﻣﺎ ﻟﻘﻮﺱ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻤﺠﻮﺱ
Setan LAQUS bertugas menggoda orang untuk menyembah api, kufur, syirik, murtad
ﻭ ﺍﻣﺎ ﺍﻟﻤﺴﻮﻁ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻻﺧﺒﺎﺭ ﻳﻠﻘﻴﻬﺎ ﻓﻰ ﺍﻓﻮﺍﻩ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭ ﻻ ﻳﺠﺪﻭﻥ ﻟﻬﺎ ﺍﺻﻼ
Setan MASUTH bertugas menyebarkan berita dusta lewat mulut manusia sehingga tidak bisa ditemukan berita yg sebenarnya
ﻭ ﺍﻣﺎ ﺩﺍﺳﻢ ﻓﻬﻮ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺒﻴﻮﺕ ﺍﺫﺍ ﺩﺧﻞ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﻤﻨﺰﻝ ﻭﻟﻢ ﻳﺴﻠﻢ ﻭﻟﻢ ﻳﺬﻛﺮ ﺍﺳﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺍﻭﻗﻊ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﻴﻨﻬﻢ ﺍﻟﻤﻨﺎﺯﻋﺔ ﺣﺘﻰ ﻳﻘﻊ ﺍﻟﻄﻼﻕ ﻭﺍﻟﺨﻠﻊ ﻭﺍﻟﻀﺮﺏ
Setan DASIM bertugas didalam �rumah ketika seseorang masuk kedalamnya tanpa mengucapkan salam, tidak pernah menyebut nama Allah didalamnya, setan
tersebut akan menimbulkan perselisihan shg akan terjadi talak, khulu' dan pemukulan atau KDRT (menciptakan ketidak harmonisan dalam
rumah tangga)
ﻭﺍﻣﺎ ﻭﻟﻬﺎﻥ ﻓﻬﻮ ﻳﻮﺳﻮﺱ ﻓﻰ ﺍﻟﻮﺿﻮﺀ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ
Setan WALHAN bertugas menggoda dan mengacaukan manusia agar waswas dalam berwudlu, sholat dan dalam ibadah-ibadah yg lain
Sumber:
ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﻧﺼﺎﺋﺢ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﻋﻠﻰ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﻨﺒﻬﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﺳﺘﻌﺪﺍﺩ ﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﻤﻌﺎﺩ
ﺍﻟﻤﺆﻟﻒ : ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﻧﻮﻭﻱ
ALHABIB UMAR BIN HAFIDZ berkata:
ALHABIB UMAR BIN HAFIDZ berkata:
Ada di kalangan manusia yang akan memasuki SYURGA secara mudah. Mereka ialah orang yang MENCINTAI ULAMA walaupun sebesar biji zarah.
Ada di kalangan manusia yang akan memasuki NERAKA secara mudah. Mereka ialah orang yang MEMBENCI ULAMA walaupun sebesar biji zarah.
"Orang yang selalu ke MASJID, apabila satu hari dia tidak datang karena sakit,maka para malaikat akan menziarahinya di rumah, apabila dia meninggal dunia,maka malaikat akan mengiringi jenazahnya"
" Masalah (sosial) yang menimpa manusia zaman ini. disebabkan tidak ada rasa cinta kepada Allah SWT, para Nabi dan Rasul dan orang-orang shaleh. Mereka lebih mencintai artis-artis,para pemain bola sepak dan orang-orang yang melalaikan"
"Kepada siapa kita tujukan rasa CINTA kita?"
"Allah akan bangkitkan kita diakhirat kelak bersama orang kita cintai didunia"
'Walaupun kita tak pernah berjumpa dengan Rasullullah Saw, akhlak kita tak sehebat Rasulullah Saw, tapi ada perasaan cinta, kasih dan sayang kepada Rasulullah Saw, Insya Allah kita akan dibangkitkan dan dekat bersama-sama dengannya.(Rasulullah Saw)".
( Habib Umar Bin Hafidz )
Wallahu a'lam
Allahuma Sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim..
Ada di kalangan manusia yang akan memasuki SYURGA secara mudah. Mereka ialah orang yang MENCINTAI ULAMA walaupun sebesar biji zarah.
Ada di kalangan manusia yang akan memasuki NERAKA secara mudah. Mereka ialah orang yang MEMBENCI ULAMA walaupun sebesar biji zarah.
"Orang yang selalu ke MASJID, apabila satu hari dia tidak datang karena sakit,maka para malaikat akan menziarahinya di rumah, apabila dia meninggal dunia,maka malaikat akan mengiringi jenazahnya"
" Masalah (sosial) yang menimpa manusia zaman ini. disebabkan tidak ada rasa cinta kepada Allah SWT, para Nabi dan Rasul dan orang-orang shaleh. Mereka lebih mencintai artis-artis,para pemain bola sepak dan orang-orang yang melalaikan"
"Kepada siapa kita tujukan rasa CINTA kita?"
"Allah akan bangkitkan kita diakhirat kelak bersama orang kita cintai didunia"
'Walaupun kita tak pernah berjumpa dengan Rasullullah Saw, akhlak kita tak sehebat Rasulullah Saw, tapi ada perasaan cinta, kasih dan sayang kepada Rasulullah Saw, Insya Allah kita akan dibangkitkan dan dekat bersama-sama dengannya.(Rasulullah Saw)".
( Habib Umar Bin Hafidz )
Wallahu a'lam
Allahuma Sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim..
Ajari Anak Dengan Pakaian Menutup Aurat
"Akhir zaman, Pakaian anak perempuan lebih menjolok mata dari pakaian anak laki laki. Anak laki walaupun berpakaian model tapi sebahagian besar badannya di tutup."
"Tapi anak perempuan sekecil ini sudah di ajar pakaian terbuka sana sini, berlubang, nipis , dan pemandangan seperti orang fasik yang buruk. Anak itu masih kecil. Kasihan tertipu. Ibu bapanya menipunya, Kelak di akhirat ibu bapa yang pertama sekali dipertanggungjawabkan."
"Apa pada hari kiamat kamu mahu mengatakan; 'Dulu dia model, Ya Allah, 'Itu bukan alasan yang tepat
untuk Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ? Anak sekecil ini sudah tertipu dengan dada terbuka, didepan orang ketiaknya terlihat, apa ini? kerendahan apa yang terjadi ini?"
"Kami menganjurkan lebihi pakaian putri mu sejengkal untuk menutup auratnya agar terdidik mereka untuk mengikuti Ummul mukminin , Kerana berharap putrimu melihat wajah Sayyidatina Fatimah."
"Tapi kamu pakaiankan pakaian anak kamu seperti ini. Wajah Sayyidatina Fatimah sangat mulia, Tirulah sayyidatina Fatimah. Sayyidatina fatimah berkata pada Rasulullah ﷺ . Sebaik-baik perempuan tidak dilihat laki-laki dan tidak melihat laki-laki."
"Kita ingin anak anak kita
melihat wajah sayyidatina fatimah. Aku sangat yakin jika anak anak kita
tak dapat lihat wajah sayyidatina Fatimah, sudah pasti tak dapat melihat wajah ayahnya Rasulullah ﷺ . Dan siapa yang tidak dapat melihat wajah
Sayyidatina Fatimah dan ayahnya,
Maka tidak akan masuk syurga. "
"Ketahuilah disisi Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ
wajah mereka sangat berharga,
dan kedudukannya tinggi di sisi
Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ . Tiru mereka sehingga engkau melihat mereka. Ikuti mereka sehingga kau dikumpulkan dengan mereka, Kamu meniru siapa sekarang?"
Al-Habib Umar Ben Hafidz
"Tapi anak perempuan sekecil ini sudah di ajar pakaian terbuka sana sini, berlubang, nipis , dan pemandangan seperti orang fasik yang buruk. Anak itu masih kecil. Kasihan tertipu. Ibu bapanya menipunya, Kelak di akhirat ibu bapa yang pertama sekali dipertanggungjawabkan."
"Apa pada hari kiamat kamu mahu mengatakan; 'Dulu dia model, Ya Allah, 'Itu bukan alasan yang tepat
untuk Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ? Anak sekecil ini sudah tertipu dengan dada terbuka, didepan orang ketiaknya terlihat, apa ini? kerendahan apa yang terjadi ini?"
"Kami menganjurkan lebihi pakaian putri mu sejengkal untuk menutup auratnya agar terdidik mereka untuk mengikuti Ummul mukminin , Kerana berharap putrimu melihat wajah Sayyidatina Fatimah."
"Tapi kamu pakaiankan pakaian anak kamu seperti ini. Wajah Sayyidatina Fatimah sangat mulia, Tirulah sayyidatina Fatimah. Sayyidatina fatimah berkata pada Rasulullah ﷺ . Sebaik-baik perempuan tidak dilihat laki-laki dan tidak melihat laki-laki."
"Kita ingin anak anak kita
melihat wajah sayyidatina fatimah. Aku sangat yakin jika anak anak kita
tak dapat lihat wajah sayyidatina Fatimah, sudah pasti tak dapat melihat wajah ayahnya Rasulullah ﷺ . Dan siapa yang tidak dapat melihat wajah
Sayyidatina Fatimah dan ayahnya,
Maka tidak akan masuk syurga. "
"Ketahuilah disisi Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ
wajah mereka sangat berharga,
dan kedudukannya tinggi di sisi
Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ . Tiru mereka sehingga engkau melihat mereka. Ikuti mereka sehingga kau dikumpulkan dengan mereka, Kamu meniru siapa sekarang?"
Al-Habib Umar Ben Hafidz
Langganan:
Postingan (Atom)