SLIDE POTO

Sabtu, 31 Desember 2016

FAHALA BAGI ORANG YANG BERSHOLAWAT

Allah subhaanhu wa ta’aala berfirman:

{ ﺇﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﻳَﺎ ﺃﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴﻤًﺎ }

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S. Al-Ahzab: 56)

Ibnu Katsir -Rahimahullah- berkata: “Maksud ayat ini adalah bahwa Allah subhaanhu wa ta’aala mengabarkan kepada hamba-hamba-Nya tentang kedudukan hamba dan nabi-Nya (Muhammad) di sisi-Nya di langit di mana malaikat-malaikat bersholawat untuknya, lalu Allah subhaanhu wa ta’aala memerintahkan makhluk-makhluk yang ada di bumi untuk bersholawat dan salam untuknya, agar pujian tersebut berkumpul untuknya dari seluruh alam baik yang ada di atas maupun yang ada di bawah.”

Ibnul Qoyyim -Rahimahullah-
berkata dalam buku “Jalaul Afham” : “Artinya bahwa jika Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk rasul-Nya, maka hendaklah kalian juga bersholawat dan salam untuknya karena kalian telah mendapatkan berkah risalah dan usahanya, seperti kemuliaan di dunia dan di akhirat.”

Banyak pendapat tentang pengertian Sholawat untuk Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam

“Sesungguhnya Sholawat dari Allah itu adalah berupa pujian bagi orang yang bersholawat untuk beliau di sisi malaikat-malaikat yang dekat”

-Imam Bukhari meriwayatkannya dalam Shohihnya dengan komentar yang kuat- Dan ini adalah mengkhususkan dari rahmat-Nya yang bersifat umum.

Salam: Artinya keselamatan dari segala kekurangan dan bahaya, karena dengan merangkaikan salam itu dengan sholawat maka kitapun mendapatkan apa yang kita inginkan dan terhapuslah apa yang kita takutkan. Jadi dengan salam maka apa yang kita takutkan menjadi hilang dan bersih dari kekurangan dan dengan sholawat maka apa yang kita inginkan menjadi terpenuhi dan lebih sempurna.

Hukum Sholawat Untuk Nabi
sollallohu ‘alaihi wa sallam
Menurut madzhab Hanbaliy, sholawat dalam tasyahhud akhir itu adalah termasuk di antara rukun-rukun sholat.

Al-Qodhi Abu Bakar bin Bakir berkata: “Allah subhaanhu wa ta’aala telah mewajibkan makhluk-Nya untuk bersholawat dan salam untuk nabi-Nya, dan tidak menjadikan itu dalam waktu tertentu saja. Jadi yang wajib adalah hendaklah seseorang memperbanyak sholawat dan salam untuk beliau dan tidak melalaikannya.”

Saat-Saat Yang Disunnahkan dan Dianjurkan Membaca Sholawat dan Salam Untuk Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam :
1. Sebelum berdoa:
Fadhalah bin ‘Abid berkata:
“Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki berdoa dalam sholatnya, tetapi tidak bersholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: “Orang ini tergesa-gesa” Lalu beliau memanggil orang tersebut dan bersabda kepadanya dan kepada yang lainnya:

)) ﺇﺫَﺍ ﺻَﻠَّﻰ ﺃﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓَﻠْﻴَﺒْﺪَﺃْ ﺑِﺘَﺤْﻤِﻴﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﻟﺜَّﻨَﺎﺀِ ﻋَﻠَﻴﻪِ ، ﺛُﻢَّ ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ، ﺛُﻢَّ ﻟِﻴَﺪْﻉُ ﺑَﻌْﺪُ ﺑِﻤَﺎ ﺷَﺎﺀَ ((

“Bila salah seorang di antara kalian sholat (berdoa) maka hendaklah ia memulainya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah lalu bersholawat untuk nabi, kemudian berdoa setelah itu dengan apa saja yang ia inginkan.”
[H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dan Hakim]

Dalam salah satu hadits disebutkan:

)) ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﻣَﺤْﺠُﻮﺏٌ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺼَﻠِّﻲَ ﺍﻟﺪَّﺍﻋِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ((

“Doa itu terhalangi, hingga orang yang berdoa itu bersholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam.” [H.R. Thabarani]

Ibnu ‘Atha berkata: “Doa itu memiliki rukun-rukun, sayap-sayap, sebab-sebab dan waktu-waktu. Bila bertepatan dengan rukun-rukunnya maka doa itu menjadi kuat, bila sesuai dengan sayap-sayapnya maka ia akan terbang ke langit, bila sesuai dengan waktu-waktunya maka ia akan beruntung dan bila bertepatan dengan sebab-sebabnya maka ia akan berhasil.”
Adapun rukun-rukunnya adalah menghadirkan hati, perasaan tunduk, ketenangan, kekhusyu’an, dan ketergantungan hati kepada Allah, sayap-sayapnya adalah jujur, waktu-waktunya adalah di saat sahur dan sebab-sebabnya adalah sholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam.

2. Ketika menyebut, mendengar dan menulis nama beliau:
Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:

)) ﺭَﻏَﻢَ ﺃَﻧْﻒُ ﺭَﺟُﻞٍ ﺫُﻛِﺮْﺕُ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻓَﻠَﻢْ ﻳُﺼَﻞِّ ﻋَﻠَﻲَّ ((

“Celakalah seseorang yang namaku disebutkan di sisinya lalu ia tidak bersholawat untukku.” [H.R. Tirmidzi dan Hakim]

3. Memperbanyak sholawat untuknya pada hari Jum’at:
Dari ‘Aus bin ‘Aus berkata:
“Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:

)) ﺇﻥَّ ﺃﻓْﻀَﻞَ ﺃﻳَّﺎﻣِﻜُﻢْ ﻳَﻮُﻡُ ﺍﻟﺠُﻤْﻌَﺔِ ﻓَﺄَﻛْﺜِﺮُﻭﺍ ﻋَﻠَﻲَّ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﻓِﻴﻪِ ﻓَﺈِﻥَّ ﺻَﻼَﺗَﻜُﻢْ ﻣَﻌْﺮُﻭﺿَﺔٌ ﻋَﻠَﻲَّ ((…

“Sesungguhnya di antara hari-hari yang paling afdhal adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah sholawat untukku pada hari itu, karena sholawat kalian akan sampai kepadaku……” [R. Abu Daud, Ahmad dan Hakim]

4. Sholawat untuk nabi ketika menulis surat dan apa yang ditulis setelah Basmalah:
Al-Qodhi ‘Iyadh berkata:
“Inilah saat-saat yang tepat untuk bersholawat yang telah banyak dilakukan oleh umat ini tanpa ada yang menentang dan mengingkarinya. Dan tidak pula pada periode-periode awal. Lalu terjadi penambahan pada masa pemerintahan Bani Hasyim -Daulah ‘Abbasiah- lalu diamalkan oleh umat manusia di seluruh dunia.”
Dan di antara mereka ada pula yang mengakhiri bukunya dengan sholawat.

5. Ketika masuk dan keluar mesjid:
Dari Fatimah -Radhiyallahu ‘Anha- berkata: “Rasulullah
sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bila anda masuk mesjid, maka ucapkanlah:

)) ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﺳَﻬِّﻞْ ﻟَﻨَﺎ ﺃﺑْﻮَﺍﺏَ ﺭَﺣْﻤَﺘِﻚَ ((

”Dengan nama Allah, salam untuk Rasulullah, ya Allah sholawatlah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, ampunilah kami dan mudahkanlah bagi kami pintu-pintu rahmat-Mu.”

“Dan bila keluar dari mesjid maka ucapkanlah itu, tapi (pada penggalan akhir) diganti dengan:

)) ﻭَﺳَﻬِّﻞْ ﻟَﻨَﺎ ﺃﺑْﻮَﺍﺏَ ﻓَﻀْﻠِﻚَ ((

“Dan permudahlah bagi kami pintu-pintu karunia-Mu.”
[H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi]

Cara Sholawat dan Salam Untuk Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam
Allah SWT berfirman:

{ ﺇﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﻳَﺎ ﺃﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴﻤًﺎ }

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S. Al-Ahzab: 56)

Jadi yang utama adalah dengan menggandengkan sholawat dan salam bersama-sama, dengan harapan agar doanya dapat dikabulkan oleh Allah
SWT Inilah bentuk sholawat dan salam untuk beliau sollallohu ‘alaihi wa sallam

Dari Abi Muhammad bin ‘Ajrah -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata:
“Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam keluar kepada kami, lalu saya berkata: “Wahai Rasulullah! Kami telah mengetahui bagaimana kami memberi salam kepadamu, maka bagaimana kami bersholawat untukmu?” Maka beliau bersabda: “Katakanlah:

)) ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ، ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺎﺭَﻛْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺇﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﺇﻧَّﻚَ ﺣَﻤِﻴﺪٌ ﻣَﺠِﻴﺪٌ ((

“Ya Allah! Berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkaulah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.”
[Muttafqun ‘Alaihi]

Dan dari Abi Hamid As-Sa’id -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata:
“Mereka bertanya: “Ya Rasulullah bagaimana kami bersholawat untukmu? Beliau menjawab: “Katakanlah:

)) ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺃﺯْﻭَﺍﺟِﻪِ ﻭَﺫُﺭِّﻳَّﺘِﻪِ ﻛَﻤَﺎ ﺻَﻠَّﻴْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﺇﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ، ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺃﺯْﻭَﺍﺟِﻪِ ﻭَﺫُﺭِّﻳَّﺘِﻪِ ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺎﺭَﻛْﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﺇﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ، ﺇﻧَّﻚَ ﺣَﻤِﻴﺪٌ ﻣَﺠِﻴﺪٌ ((

“Ya Allah! Berilah sholawat untuk Muhammad, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau memberi sholawat untuk Ibrahim. Berkatilah Muhammad, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau memberkati Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.”
[Muttafaqun ‘Alaihi]

Kedua hadits ini menunjukkan bentuk sholawat yang sempurna untuk Rasulullah
sollallohu ‘alaihi wa sallam .

ﻟﻤﺎ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﺣﻮﺍﺀ ﻧﻈﺮ ﺁﺩﻡ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﺭﺏ، ﺯﻭﺟﻨﻲ ﻣﻨﻬﺎ، ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ﻭﻣﺎ ﻣﻬﺮﻫﺎ ﻳﺎ ﺁﺩﻡ؟ ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﺭﺏ، ﻣﺎ ﺃﻋﻠﻢ، ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ : ﻳﺎ ﺁﺩﻡ، ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻋﺸﺮ ﻣﺮﺍﺕ ! ﻓﺼﻠﻰ ﺁﺩﻡ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﻤﺎ ﺃﻣﺮﻩ ﺍﻟﺠﺒﺎﺭ ﺟﻞ ﺟﻼﻟﻪ، ﻓﺰﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻣﻨﻬﺎ .
.
Ketika Allah ta'ala menciptakan hawwa', Nabi Adam melihat kepadanya dan berkata : yaa Allah, kawinkan aku dengannya, maka Allah berkata : wahai adam apa mahar/ mas kawinnya? Nabi Adam berkata : yaa Allah, aku tidak mengetahuinya, Allah ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ berkata : wahai Adam, bersholawatlah kepada Muhammad sepuluh kali! Maka Nabi Adam bersholawat kepadanya sebagaimana di perintahkan Allah ﺟﻞ ﺟﻼﻟﻪ , lalu Allah menikahkan Nabi Adam .dengannya
.
ﻗﺎﻝ ﺳﻴﺪﻱ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻮﻫﺎﺏ ﺍﻟﺸﻌﺮﺍﻧﻲ ﻓﻰ ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺳﻴﺪﻱ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﻤﻮﺍﻫﺐ ﺍﻟﺸﺎﺫﻟﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻤﻮﺍﻫﺐ : ﺭﺃﻳﺖ ﺳﻴﺪ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﻠﺖ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ، ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺸﺮﺍ ﻟﻤﻦ ﺻﻠﻰ ﻋﻠﻴﻚ ﻣﺮﺓ ﻭﺍﺣﺪﺓ، ﻫﻞ ﺫﻟﻚ ﻟﻤﻦ ﻛﺎﻥ ﺣﺎﺿﺮ ﺍﻟﻘﻠﺐ؟ ﻗﺎﻝ : ﻻ، ﺑﻞ ﻫﻮ ﻟﻜﻞ ﻣﺼﻞ ﻋﻠﻲ ﻭﻟﻮ ﻏﺎﻓﻼ، ﻓﻴﻌﻄﻴﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻣﺜﺎﻝ ﺍﻟﺠﺒﺎﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﺗﺪﻋﻮ ﻟﻪ ﻭﺗﺴﺘﻐﻔﺮ ﻟﻪ، ﻓﺄﻣﺎ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺣﺎﺿﺮ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﻓﻴﻬﺎ ﻓﻼ ﻳﻌﻠﻢ ﺛﻮﺍﺏ ﺫﻟﻚ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .
.
Berkata sayyidi abdul wahhab as-sya'roni dalam sejarah sayyidi abil mawahib as-syadzili ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ , berkata abul mawahib : aku bermimpi pemimpin alam semesta ( Rosulullah ‏) ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ maka aku bertanya : wahai Rosulullah, sholawat Allah sepuluh kali bagi orang yg bersholawat kepadamu sekali, apakah itu untuk orang yg hadir hatinya? Nabi Muhammad menjawab : tidak, bahkan bagi setiap orang yg bersholawat kepadaku sekalipun lalai, maka Allah ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ memberinya seperti gunung malaikat yg selalu berdo'a dan beristighfar untuknya, dan adapun jika hadir hatinya dalam bersholawat maka tidak mengetahui pahalanya kecuali Allah subhanahu wa ta'ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar