SLIDE POTO

Jumat, 17 Maret 2017

RAIHLAH KERIDHOAN ORANG TUAMU | Berbakti Kepada Orang Tua

Saudara-saudariku
Orang tuamu bagian dari pintu sorgamu, maka titilah jembatan itu menujunya,Lewat
ilah jalannya dengan senyuman yang manis, Sifat pemaaf dan balas budi yang baik, membuat hidupmu lebih bermakna. Sebagaimana di dalam hadits:
ﺍﻟﻮﺍﻟﺪ ﺃﻭﺳﻂ ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻓﺈﻥ ﺷﺌﺖ ﻓﺄﺿﻊ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺒﺎﺏ ﺃﻭ ﺍﺣﻔﻈﻪ
Orang tua adalah pintu surga yang paling tinggi. Sekiranya engkau mau, sia-siakanlah pintu itu, atau jagalah! (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi)
Banyak orang yang sangat tamak dengan pahala, selalu bercerita tentang keuatamaan berjamaah, selalu bercerita tentang keutamaan shof pertama dalam sholat berjamaah, selalu mengatakan tentang keutamaan infak, dan bersedekah…
Akan tetapi satu hadits yang telah sering terlupakan… satu keutamaan besar yang telah engkau lalaikan… yaitu bahwa Nabi -shollallohu alaihi wasallam- telah bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Abdulloh bin Mas’ud, ia mengatakan:
ﺳﺄﻟﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻗﻠﺖ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻱ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺃﻓﻀﻞ؟ ﻗﺎﻝ : ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﻣﻴﻘﺎﺗﻬﺎ . ﻗﻠﺖ : ﺛﻢ ﺃﻱُّ؟ ﻗﺎﻝ : ﺛﻢ ﺑﺮ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ . ﻗﻠﺖ : ﺛﻢ ﺃﻱُّ؟ ﻗﺎﻝ : ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ . ﻓﺴﻜﺖ ﻋﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻟﻮ ﺍﺳﺘﺰﺩﺗﻪ ﻟﺰﺍﺩﻧﻲ . ‏( ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ )
Aku bertanya kepada Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-: Wahai Rasulullah, amal apa yang paling mulia? Beliau menjawab: sholat pada waktunya. Aku bertanya lagi: Kemudian apa wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi: Kemudian apa wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Kemudian jihad di jalan Allah. Lalu aku pun diam (tidak bertanya) kepada Rasulullah -shallallhu alaihi wasallam- lagi, dan sekiranya aku bertanya lagi, niscaya beliau akan menjawabnya.
Renungkanlah ketika Ibumu berkata:
Wahai anakku…
Inilah aku, ibumu… pahalamu… tanpa engkau harus memerdekakan budak atau banyak-banyak berinfak dan bersedekah… aku inilah pahalamu…
Pernahkah engkau mendengar, seorang suami yang meninggalkan keluarga dan anak-anaknya, berangkat jauh ke negeri seberang, ke negeri entah berantah untuk mencari tambang emas, guna menghidupi keluarganya?! Dia salami satu persatu, dia ciumi isterinya, dia sayangi anaknya, dia mengatakan: Ayah kalian, wahai anak-anakku, akan berangkat ke negeri yang ayah sendiri tidak tahu, ayah akan mencari emas… Rumah kita yang reot ini, jagalah… Ibu kalian yang tua renta ini, jagalah…
Berangkatlah suami tersebut, suami yang berharap pergi jauh, untuk mendapatkan emas, guna membesarkan anak-anaknya, untuk membangun istana mengganti rumah reotnya.
Akan tetapi apa yang terjadi, setelah tiga puluh tahun dalam perantauan, yang ia bawa hanya tangan hampa dan kegagalan. Dia gagal dalam usahanya. Pulanglah ia kembali ke kampungnya. Dan sampailah ia ke tempat dusun yang selama ini ia tinggal.
Apa lagi yang terjadi di tempat itu, setibanya di lokasi rumahnya, matanya terbelalak. Ia melihat, tidak lagi gubuk reot yang ditempati oleh anak-anak dan keluarganya. Akan tetapi dia melihat, sebuah perusahaan besar, tambang emas yang besar. Jadi ia mencari emas jauh di negeri orang, kiranya orang mencari emas dekat di tempat ia tinggal.
Itulah perumpaanmu dengan kebaikan, wahai anakku…
Engkau berletih mencari pahala… engkau telah beramal banyak… tapi engkau telah lupa bahwa di dekatmu ada pahala yang maha besar… di sampingmu ada orang yang dapat menghalangi atau mempercepat amalmu masuk surga…
Ibumu adalah orang yang dapat menghalangimu untuk masuk surga, atau mempercepat amalmu masuk surga… Bukankah ridloku adalah keridloan Allah?! Dan bukankan murkaku adalah kemurkaan Allah?!
Anakku…
Aku takut, engkaulah yang dimaksud oleh Nabi Muhammad -shollallohu alaihi wasallam- di dalam haditsnya:
ﺭﻏﻢ ﺃﻧﻔﻪ ﺛﻢ ﺭﻏﻢ ﺃﻧﻔﻪ ﺛﻢ ﺭﻏﻢ ﺃﻧﻔﻪ ﻗﻴﻞ ﻣﻦ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺎﻝ ﻣﻦ ﺃﺩﺭﻙ ﻭﺍﻟﺪﻳﻪ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻜﺒﺮ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﺃﻭ ﻛﻠﻴﻬﻤﺎ ﺛﻢ ﻟﻢ ﻳﺪﺧﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ )
Celakalah seseorang, celakalah seseorang, dan celakalah seseorang! Ada yang bertanya: Siapakah dia wahai Rosululloh? Beliau menjawab: Dialah orang yang mendapati orang tuanya saat tua, salah satu darinya atau keduanya, akan tetapi tidak membuat dia masuk surga. (HR. Muslim 2551)
Celakalah seorang anak, jika ia mendapatkan kedua orang tuanya, hidup bersamanya, berteman dengannya, melihat wajahnya, akan tetapi tidak memasukkan dia ke surga.
Anakku…
Aku tidak akan angkat keluhan ini ke langit, aku tidak akan adukan duka ini kepada Alloh, karena jika seandainya keluhan ini telah membumbung menembus awan, melewati pintu-pintu langit, maka akan menimpamu kebinasaan dan kesengsaraan, yang tidak ada obatnya dan tidak ada tabib yang dapat menyembuhkannya

Aku tidak akan melakukannya wahai anakku… tidak… bagaimana aku akan melakukannya, sedangkan engkau adalah jantung hatiku… bagaimana ibu ini kuat menengadahkan tangannya ke langit, sedangkan engkau adalah pelipur lara hatiku… bagaimana ibu tega melihatmu merana terkena doa mustajab, padahal engkau bagiku adalah kebahagiaan hidupku…
Bangunlah nak… bangunlah… bangkitlah nak… bangkitlah… uban-uban sudah mulai merambat di kepalamu. Akan berlalu masa, sehingga engkau akan menjadi tua pula.
ﺍﻟﺠﺰﺍﺀ ﻣﻦ ﺟﻨﺲ ﺍﻟﻌﻤﻞ
Sebagaimana engkau akan berbuat, seperti itu pula orang akan berbuat kepadamu.
ﺍﻟﺠﺰﺍﺀ ﻣﻦ ﺟﻨﺲ ﺍﻟﻌﻤﻞ
Ganjaran itu sesuai dengan amal yang engkau telah tanamkan. Engkau akan memetik sesuai dengan apa yang engkau tanam.
.
Setelah membaca tulisan ini, Apakah engkau masih mau menyia-nyiakan kedua orang tuamu..?
Tidakkah engkau ingin masuk sorga dengan mendapatkan keridhoannya?
.
Share status ini, semoga banyak anak-anak menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

Kamis, 16 Maret 2017

SEJARAH KEWALIAN AL HABIB AHMAD BIN ALWY AL HADDAD YANG DI KENAL HABIB KUNCUNG,Jakarta Selatan.

Al Habib Ahmad Bin Alwi Al Haddad adalah seorang WaliAllah yang memiliki khoriqul a’dah yaitu diluar kebiasaan manusia umumnya atau disebut dalam bahasa kewalian “Majdub” atau disebut dengan ahli Darkah maksudnya disaat orang dalam kesulitan dan sangat memerlukan bantuan maka beliau muncul dengan tiba-tiba. Habib Kuncung lahir di Gurfha, Hadramaut, Tarim pada tanggal 26 syaban 1254 H dan beliau belajar kepada ayahanda beliau sendiri Al habib Alwi Al Haddad dan belajar pula kepada Al habib Ali Bin Husein Al Hadad, Hadramaut, Al Habib Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi dan kepada Habib keramat Empang Bogor, Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Attas. Karena sering memakai kopyah atau topi yang menjulang keatas (kuncung; bahasa Jawa) maka beliau digelari Habib Kuncung.
Dikala beliau dewasa beliau didatangi oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam yang akhirnya beliau ziarah ke Madinah, selanjutnya dalam bisyarah beliau disuruh ke Pulau Jawa oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Habib ( Kuncung ) Ahmad bin Alwi Al-Haddad termasuk keluarga Nabi saw, keturunan ke 40. secara garis besar kehidupan Habib Kuncung sangat misterius. Tak ada yang mengetahui kapan beliau lahir. Habib Kuncung hanya diketahui lahir di Hadramaut, sebuah daerah di Yaman.
Identitas yang melekat pada dirinya adalah pedagang. Berdagang memang sudah beliau dilakukan saat beliau masih muda. Posisi inilah yang membuatnya mengenal wilayah Asia tenggara saat beliau berdagang sampai ke Singapura. Habib Kuncung pedagang yang lumayan sukses di Singapura. “Beliau sampai memiliki peninggalan harta benda yang di tahun 20an lalu senilai dengan harga 30 rumah disini.” Ujar Habib Salim bin Ahmad, salah satu kerabatnya di Rawajati. Mobilitas dirinya sebagai pedagang juga yang membuatnya menginjak Tanah Bugis dan memperoleh istri disana. Namun tak ada yang mengenal siapa istri Habib Kuncung itu. Dari perkawinan tersebut diketahui lahir seorang putra bernama Muhammad yang kemudian mewarisi harta peninggalan Habib Kuncung di Singapura. Namun sayang Habib Muhammad kemudian meninggal dunia hingga terputuslah garis keturunan Habib Kuncung.
Habib Kuncung selalu hidup berpindah-pindah. Tak ada yang dapat memastikan Habib Kuncung menetap disatu tempat tertentu. Beliau hadir dan pergi sesukanya. Hanya, beliau memiliki tempat singgah di Kampung Melayu, yakni rumah seorang pegawai gubernuran Batavia yang menjadi temannya.
Habib Kuncung sering muncul di Majelis ulama kalangan Habaib di Jakarta yang dipusatkan di Kediaman Habib Ali Al-Habsyi Kwitang. Namun beliau dikenal masyarakat Bogor, karena banyak menghabiskan waktu disana. Sebutan “kuncung” yang menjadi gelarnya juga berasal dari Bogor. Masyarakat disana menyebutnya seperti itu karena beliau selalu mengenakan topi kuncung. Hidupnya yang bergaya pengembara membuat tak banyak orang mengetahui sejarahnya secara persis. Beliau hadir dan dikenal masyarakat sebagai seorang ulama yang misterius tapi berilmu tinggi. Banyak orang yang apabila mengalami masalah berat menghadap kepadanya dan meminta nasihat maupun fatwa, jika kebetulan dapat bertemu, Habib Kuncung pasti memberikan nasihat yang merujuk pada Al-Qur’an dan Hadits.
Beliau menunjuki pokok-pokok penyelesaian beserta literaturnya dan kemudian menyuruh si peminta fatwa mengecek serta mengkajinya sendiri. Jika para ulama berkumpul dan membaca sebuah kitab, selalu Habib Kuncung yang membaca kitab itu, karena suaranya yang bagus serta penguasaan bahasa arabnya yang tinggi. Belakangan, Tapi ini diyakini merupakan hal yang disengaja karena beliau tak ingin dilebih-lebihkan orang. Saat itu beliau memang sudah mulai menunjukkan beberapa “kelebihannya”. Pernah satu ketika para ulama berkumpul di Kwitang. Mereka ingin melakukan perjalanan ke Cirebon memenuhi sebuah undangan. Saat itu Habib Kuncung agak terlupakan hingga tidak ikut rombongan ke stasiun. Para ulama berangkat pada pukul 7.30 pagi. Sesampainya di stasiun Cirebon, ternyata para ulama menemukan Habib Kuncung sudah disana. Ketika ditanya, beliau mengaku sudah berada di stasiun itu sejak pukul 7.30. rupanya ketika rombongan ulama berangkat ke stasiun, naik kereta menuju Cirebon, Habib Kuncung juga berangkat ke Cirebon tapi dengan caranya sendiri.
Kramat Habib Ahmad Bin Alwi Al Haddad (Habib Kuncung)
Pernah pula suatu ketika Habib Kuncung membakar sampah dalam lubang besar, disekitar lubang itu terdapat pohon pisang. Rupanya pohon pisang itu sengaja ditanam orang. Terang saja, melihat lubang sampah itu dibakar, pemilik pohon pisang marah besar kepada Habib Kuncung. Habib Kuncung hanya diam hingga api itu padam. Ternyata pohon pisang itu tak ada yang mati, bahkan kemudian malah lebih bagus tumbuhnya.



Karomahnya yang lain; setipa kali Habib Kuncung memakai jasa tukang delman, delman itu pasti pulang lebih awal karena setoran menjadi mudah tercukupi. Kusirnya juga akan pulang dengan uang yang lebih dari biasanya. Makanya banyak sekali tukang delman yang mengharap-harap agar delmannya dinaiki Habib Kuncung.
Sekalipun bersikap aneh dan selalu muncul – menghilang, orang-orang mengenang Habib Kuncung sebagai pribadi terhormat yang saleh. Hal-hal yang dilakukannya merupakan satu bentuk ketawadukan. Beliau tak ingin orang memuja-muja dirinya dan punya pikiran macam-macam. Beliau ingin dikenal sebagai orang biasa saja. Begitu tawaduknya Habib Kuncung, beliau tak pernah mau menerima hadiah, baik uang maupun pakaian. Beliau hanya ingin dapat tampil seperti biasa, apa adanya. Sekalipun begitu tak ada orang yang meragukan kapasitas Habib Kuncung sebagai Waliyullah.
Makanya setelah wafat beliau mendapat kehormatan sedemikian rupa. Sekarang masih banyak orang menziarahi makam Kramat Wali Allah Al Habib Ahmad Bin Alwi Al Haddad Habib Kuncung, di Rawajati Timur II, Jakarta selatan. Orang dapat merenungkan kembali mengenai hidup yang harus dijalani dengan tawaduk dan keshalehan yang utuh. akhirnya pada tahun 1345 H tanggal 29 Syaban sekitar tahun 1926 M pada usia 93 tahun beliau, Al Habib Ahmad Bin Alwi Al Haddad, kembali ke rahmatullah dan di makamkan di pemakaman keluarga Al Haddad di Rawajati Timur II, Jakarta Selatan dan setiap hari Minggu ketiga bulan Rabiul Awal diadakan peringatan Maulid Nabi di pemakaman beliau bada Ashar.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala Merahmati kita semua dan Membimbing kita untuk Semakin Dekat dan Mencintaii para WaliAllah. Aamin..
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭ ﻋﻠﻰ ﺃﻝ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ..




Dikutip Dari Berbagai Sumber.

Senin, 13 Maret 2017

Metode Pengobatan Menurut Rasulullah SAW "THIBBUN NABAWI"Siwak (Kayu Siwak)

Dalam Shahih Bukhari Muslim diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk menggunakan siwak sebelum melaksanakan shalat.”
Dalam Shahih Bukhari Muslim juga diriwayatkan, “Jika bangun pada malam hari (untuk melakukan shalat malam), Rasulullah Sallallahu Alahi Wassalam membersihkan mulutnya dengan siwak.”Imam Bukhari juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siwak membersihkan mulut dan membuat Tuhan ridha.
” Imam Muslim meriwayatkan, “Jika memasuki rumahnya, yang pertama dilakukan Rasulullah SAW adalah bersiwak.”
Selain itu, banyak hadits lain tentang bersiwak. Sebuah hadits shahih juga menyatakan bahwa beberapa saat sebelum wafat, Rasulullah Sallallhu Alaihi Wassalam menggunakan siwak. Beliau bersabda, “Saya telah banyak menekankan kepada kalian agar menggunakan siwak.”
Untuk membuat siwak, orang tidak boleh menggunakan pohon yang belum dikenal karena mungkin beracun. Bersiwak secara berlebihan dapat menghilangkan lapisan gigi sehingga gigi akan menerima uap-uap panas atau gas-gas yang naik dari perut dan semua jenis kotoran. Jika digunakan secara layak, siwak dapat mengilaukan gigi, memperkuat akar-akar gigi, membantu lidah, mencegah timbulnya plak, mengharumkan napas, meningkatkan kinerja otak dan menambah nafsu makan.
Siwak terbaik adalah yang diperciki air mawar. Siwak yang paling efisien terbuat dari tangkai kenari. Pengarang At-Tasyir berkata, “Dikatakan bahwa jika seseorang bersiwak sekali dalam lima hari, maka dapat menjernihkan kepala serta mempertajam panca indera dan pikiran.”
Bersiwak banyak manfaatnya seperti mengharumkan nafas, memperkuat gusi, membersihkan lendir dan penglihatan serta mencegah gigi berlubang, menjaga kesehatan perut, menjernihkan suara, dan membantu proses pencernaan. Bersiwak juga dapat memperjelas ucapan dan mendorong seseorang untuk membaca Al-Qur’an, berdzikir kepada Allah, dan melaksanakan shalat. Bersiwak juga mengurangi sifat mengantuk, membuat Allah ridha, menyenangkan para malaikat, dan menambah amal shalih. Bersiwak baik dilakukan setiap waktu, khususnya sebelum shalat, sebelum berwudhu, ketika bangun tidur, dan ketika mulut berbau busuk.
Siwak juga merupakan Amalan yg dilakukan para Aslafuna solih.

Sabtu, 11 Maret 2017

Ukhuwah Abu Bakar Bersama Rasulullah SAW

Sunyi tetap terasa. Gua itu begitu dingin dan remang-remang. Abu Bakar menyandarkan punggung di dinding gua. Rasulullah, masih saja mengalun dalam istirahatnya. Dan tiba-tiba saja, seekor ular mendesis-desis perlahan mendatangi kaki Abu Bakar yang terlentang. Abu Bakar menatapnya waspada, ingin sekali ia menarik kedua kakinya untuk menjauh dari hewan berbisa ini. Namun, keinginan itu dienyahkannya dari benak, tak ingin ia mengganggu tidur nyaman Rasulullah. Bagaimana mungkin, ia tega membangunkan kekasih itu.
Abu Bakar meringis, ketika ular itu menggigit pergelangan kakinya, tapi kakinya tetap saja tak bergerak sedikitpun. Dan ular itu pergi setelah beberapa lama. Dalam hening, sekujur tubuhnya terasa panas. Bisa ular segera menjalar cepat. Abu Bakar menangis diam-diam. Rasa sakit itu tak dapat ditahan lagi. Tanpa sengaja, air matanya menetes mengenai pipi Rasulullah yang tengah berbaring. Abu Bakar menghentikan tangisannya, kekhawatirannya terbukti, Rasulullah terjaga dan menatapnya penuh rasa ingin tahu.
“Wahai hamba Allah, apakah engkau menangis karena menyesal mengikuti perjalanan ini” suara Rasulullah memenuhi udara Gua.
“Tentu saja tidak, saya ridha dan ikhlas mengikutimu kemana pun” potong Abu Bakar masih dalam kesakitan.
“Lalu mengapakah, engkau meluruhkan air mata?”
“Seekor ular, baru saja menggigit saya, wahai putra Abdullah, dan bisanya menjalar begitu cepat”
Rasulullah menatap Abu Bakar penuh keheranan, tak seberapa lama bibir manisnya bergerak “Mengapa engkau tidak menghindarinya?”
“Saya khawatir membangunkan engkau dari lelap” jawab Abu Bakar sendu. Sebenarnya ia kini menyesal karena tidak dapat menahan air matanya hingga mengenai pipi Rasulullah dan membuatnya terjaga.
Saat itu air mata bukan milik Abu Bakar saja. Selanjutnya mata Al-Musthafa berkabut dan bening air mata tergenang di pelupuknya. Betapa indah sebuah ukhuwah.
“Sungguh bahagia, aku memiliki seorang seperti mu wahai putra Abu Quhafah. Sesungguhnya Allah sebaik-baik pemberi balasan”. Tanpa menunggu waktu, dengan penuh kasih sayang, Al-Musthafa meraih pergelangan kaki yang digigit ular. Dengan mengagungkan nama Allah pencipta semesta, Nabi mengusap bekas gigitan itu dengan ludahnya. Maha suci Allah, seketika rasa sakit itu tak lagi ada. Abu Bakar segera menarik kakinya karena malu. Nabi pun masih memandangnya dengan rasa kagum & sayang.
Syiarkan kisah dan nama nama sahabat Nabi SAW agar generasi muslim kan akrab dan praktis mengidolakan tokoh tokoh Islam penghuni surga , ditengah gempuran promosi tokoh tokoh idola barat yang tidak jelas karakter dan akhlaknya yang sengaja disebarkan dikalangan muslimin dan generasinya.





SUMBER : FB Berada Habib

BAHAYA KUCING BAGI IBU HAMIL

Kucing merupakan hewan peliharaan yang banyak disukai oleh masyarakat, baik wanita maupun pria, orang dewasa maupun anak kecil. Memelihara kucing disukai masyarakat dikarenakan tingkah kucing yang lucu dan menggemaskan bisa menghibur hati pemiliknya. Selain itu, memelihara kucing memiliki nilai lebih karena bisa digunakan untuk mengusir tikus, meski tidak harus dengan cara memakan tikus tersebut.
Tikus adalah hewan yang suka mencuri makanan, selain itu tikus adalah hewan berbahaya yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit salah satunya adalah penyakit PES. Oleh sebab itu, rumah perlu terbebas dari hewan tikus. Dengan memelihara kucing diharapkan hewan tikus tidak berani berkeliaran di dalam rumah kembali. Namun ternyata adanya bahaya kucing bagi ibu hamil mungkin belum banyak didengar oleh masyarakat.
Selama ini yang diketahui adalah bahaya kucing bagi perempuan. Perempuan yang suka tidur dengan kucing bisa membuatnya susah hamil. Memang salah satu hal yang membahayakan bagi perempuan adalah kotoran kucing tersebut. Berikut ini adalah bahaya kucing bagi ibu hamil yang harus diketahui :
1. Terkena Tokso
Salah satu resiko terbesar bagi ibu hamil yang berdekatan dengan kucing adalah bisa menyebabkan ibu hamil terkena virus tokso. Jangan pernah menyepelekan virus ini karena selama ini virus tokso sangat ditakuti oleh wanita dan ibu hamil. Tokso bisa menyebabkan
janin yang meninggal dalam kandungan , bagi wanita tokso juga menyebabkan susah hamil. Kematian janin itu bisa di dalam kandungan maupun setelah dilahirkan di luar kandungan. Ibu hamil yang terkena virus ini harus selalu mengontrol keberadaan virus tersebut di dalam tubuhnya.
2. Keguguran
Kotoran kucing mengandung parasit tokso yang bisa menyebabkan ibu hamil mengalami
keguguran . Penyebabnya adalah kotoran kucing bisa menginfeksi janin yang ada di dalam kandungan sehingga janin tersebut tidak mampu bertahan lama di dalam kandungan.
3. Janin Cacat
Kotoran kucing yang dikeluarkan oleh kucing mengandung parasit yang menyebabkan ibu terkena tokso. Tidak semua kucing bisa menularkan virus tersebut, virus tokso ada pada kucing liar yang suka memakan tikus yang telah terkontaminasi dengan virus tersebut. Ibu hamil yang tanpa sengaja menyentuh kotoran kucing tersebut ata membuang kotoran kucing bisa terkena virus itu. Dampak virus tokso yakni menjadi
penyebab janin cacat dalam kandungan .
4. Merusak Organ Mata Bayi
Cacat bawaan yang akan dialami oleh bayi salah satunya adalah organ matanya mengalami kerusakan. Hal itu disebabkan oleh parasit tokso, yang mampu menginfeksi mata bayi dan menimbulkan kerusakan. Salah satu kerusakan mata yang bisa disebabkan oleh virus ini adalah membuat mata bayi menjadi rabun. (Baca juga : mata merah pada bayi )
5. Kerusakan Otak
Jika virus tersebut telah sampai ke otak bayi. Bayi tersebut akan mengalami kerusakan otak. Jika otak rusak, bayi akan mengalami down sindrome selain itu akan mengalami keterlambatan berfikir.
6. Menyebabkan Flu Berkepanjangan
Infeksi ringan yang akan dialami oleh ibu hamil adalah akan mengalami
bahaya flu untuk ibu hamil berkepanjangan. Salah satu dampak virus tokso yang ringan bisa menyebabkan sistem imun menurun sehingga ibu bisa terserang flu berkepanjangan.
7. Mudah Lelah
Virus itu bisa menyebabkan ibu mudah lelah sebab virus tersebut telah menyerang sistem imun tubuh ibu. Akibat dari penyerangan virus tokso itu terhada, sistem imun bisa menyebabkan ibu mudah lelah dan tidak mampu terlalu banyak melakukan aktivitas selama hamil.
8. Demam
Demam merupakan suatu tanda gejala penyakit. Ketika terjadi demam saat hamil bisa jadi virus tokso pada kucing tersebut sedang berusaha masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan menimbulkan penyakit. Setelah demam barulah penyakit sesungguhnya akan muncul.
9. Radang tenggorokan
Parasit yang ada di kotoran tikus mampu menginfeksi tenggorokan ibu, sehingga ibu akan mengalami radang tenggorokan. Jika ibu hamil mengalami radang tenggorokan secara tidak langsung bisa berpengaruh buruk terhadap kesehatan ibu hamil. Contoh pengaruh buruk terhadap gangguan kehamilan akan mengalami susah makan, susah minum, malas makan dan masih banyak lagi lainnya.
10. Infeksi Getah Bening
Getah bening di dalam tubuh ibu hamil bisa terinfeksi dengan parasit tokso tersebut. Akibatnya getah bening mengalami peradangan dan juga pembengkakan.
11. Mata Juling
Kerusakan mata yang disebabkan oleh virus tersebut adalah membuat bayi terkena mata juling. Hal itu dikarenakan syaraf mata bayi terserang oleh virus tokso sehingga membuat matanya menjadi juling.
12. Tuli
Cacat bawaan yang akan dialami oleh bayi adalah bayi akan menjadi tuli, hal itu dikarenakan syaraf pendengaran bayi telah terinfeksi dengan virus tersebut.
Cara Menjaga Kehamilan dari Binatang Kucing
Berikut ini ada cara menjaga kehamilan agar tetap sehat dan menjaga kesehatan janinnya saat hamil dari binatang kucing :
Hindari Kontak dengan Kotoran Kucing
Agar terhindar dari virus tokso ada baiknya ibu hamil menghindari kontak langsung dengan kotoran kucing. Ketika ibu hamil ingin membersihkan kotoran kucing sebaiknya ibu hamil meminta bantuan orang lain.

Memakai Sarung Tangan
Jika ibu hamil enggan dan tidak enak hati untuk meminta bantuan orang lain, ibu hamil bisa menggunakan sarung tangan dan juga masker agar tangan tidak bersentuhan secara langsung dengan kotoran tersebut. Setelah selesai membuang kotoran kucing, ibu hamil harus mencuci bersih tangannya menggunakan sabun. Cara mencuci tangan pun harus benar agar tidak ada virus atau kuman yang menempel di tangan ibu.
Membersihkan Kandang Kucing Secara Teratur
Kucing yang diperlihara di dalam rumah juga rentan terkena virus tokso jika, kebersihan badan kucing tersebut dan kebersihan kandang kucing tersebut tidak dijaga kebersihannya. Membersihkan kandang kucing secara teratur bisa digunakan untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh kucing tersebut.
Perhatikan Makanan Kucing
Yang harus diperhatikan lainnya adalah makanan kucing yang ibu hamil pelihara. Kucing harus diberikan makanan khusus kucing, jangan pernah memberikan kucing dengan makanan mentah. Jika kucing dibiasakan untuk memakan makanan mentah, kucing tersebut bisa terkena virus tokso sebab di dalam daging mentah mengandung banyak parasit yang bisa menjadi penyebab penyakit tokso. Memangsa hewan lain seperti tikus juga memperbesar resiko kucing untuk terkena virus tokso.
Jauhkan Kucing dari Ruangan Tertentu
Jika ibu hamil memelihara kucing, ibu hamil harus mampu menghindarkan kucing tersebut dari ruangan tertentu. Ruang tertentu itu misalnya saja adalah ruang tidur dan juga ruang kerja. Alasan kucing tidak boleh berada di ruangan tersebut adalah karena virus tokso bisa didapatkan kucing dari lingkungan luar seperti taman dan halaman. Jika kucing bermain di ruangan tersebut (ruang kerja dan ruang tidur), kucing bisa lebih cepat menularkan virus tokso tersebut kepada ibu hamil.
Jangan Pelihara Kucing Liar
Jika ibu hamil ingin memelihara kucing ada baiknya ibu membeli kucing di toko hewan yang sudah terpercaya dengan kebersihan dan kesehatan hewan yang dijualnya. Ibu hamil jangan langsung mengambil kucing dari lingkungan liar. Hal itu dikarenakan ibu hamil tidak mengetahui lingkungan yang ditinggali oleh kucing liar tersebut, selain itu ibu hamil tidak tahu apakah kucing itu terdapat parasit tokso atau tidak.
Cuci Tangan
Cuci tangan jangan sekedar menggunakan air, cuci tangan harus menggunakan sabun yang mengandung antiseptik. Kandungan antiseptik dalam sabun itu bisa membunuh kuman dan virus penyebab penyakit yang ada di tangan ibu hamil. Jika ibu hamil tidak cuci tangan dikhawatirkan kuman dan virus yang menempel di tangan berpindah masuk ke dalam tubuh ibu hamil.

Sumber: hamil.co.id

Rabu, 08 Maret 2017

HABIB SHOLEH TANGGUL YANG DO'ANYA DIQOBULKAN ALLOH

Doanya Selalu Terkabul
Habib yang satu ini doanya sangat terkenal selalu terkabul dan orang yang sangat disegani dan dicintai. Dialah Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid, atau yang terkenal dengan panggilan Habib Habib Sholeh Tanggul (Jember)
Doa dari habib yang satu ini memang penuh rasa keikhlasan dan tidak tercampur sedikitpun dengan urusan duniawiyah. Wajarlah, bila setiap doa yang ia panjatkan sangat cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Dialah Habib Sholeh bin Mukhsin Al-Hamid atau yang biasa dikenal dengan sebutan Habib Sholeh Tanggul.
Mengenai resep agar doanya cepat terkabul, pernah suatu ketika ada orang bertanya, "Ya, Habib Sholeh. Apa sih kelebihan ibadah Habib Sholeh yang tidak orang lain lakukan, sehingga doa Habib Sholeh cepat terkabul?"
Habib Sholeh menjawab, "Mau tahu rahasianya?"
"Saya tidak pernah menaruh pispot di kepala saya."
Orang itu bertanya kembali,"Apa maksudnya ya Habib?" tanya balik orang itu kepada Habib Sholeh.
"Menaruh pispot di kepala mu dalam beribadah. Artinya, janganlah membanggakan dunia. Janganlah bersaranakan dunia dengan beribadah."
Dunia kata pujangga adalah permainan, karena itu harus dipermainkan. Jangan kita dipermainkan.
"Contohnya bagaimana ya Habib?"
"Pispot walaupun terbuat dari emas murni yang terbaik di dunia dan bertahtakan intan berlian yang terbaik. Kalau dibuat topi, tetap akan membuat malu," kata Habib Sholeh.
"Maksudnya?"
"Kalau orang mau membanggakan dunia, bermodalkan dunianya. Semisal untuk membanggakan diri tujuannya untuk mencari dunia, lihat saja orang itu akan terjerembab oleh dunia. Karena amal orang itu dipamer-pamerin…," terang Habib Sholeh. Selain itu, kata Habib Sholeh jangan melakukan dosa syirik.
Habib Ali Bin Abdurrahman Al-Habsyi (Habib Ali Kwitang) juga pernah bertanya kepada Habib Sholeh, "Wahai Habib Sholeh, engkau adalah orang yang doanya selalu terkabulkan dan engkau sangat dicintai oleh Tuhanmu dan segala permohonanmu selalu dikabulkan."
Maka, Habib Sholeh pun menjawab, "Bagaimana tidak, sedangkan aku belum pernah melakukan hal yang membuat Allah murka - tidak pernah melanggar aturan Allah."
Demikianlah Habib Sholeh Tanggul memberikan beberapa resep agar doa-doa yang dipanjatkan, cepat terkabul.


Selasa, 07 Maret 2017

HABIB ALI BIN MUHAMMAD ALHABSYI (Pengarang Maulid Simtud Duror)

Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi dilahirkan di desa Qosam (Hadramaut). Ayah kandungnya adalah seorang alim dan ulama besar yaitu Habib Muhammad bin Husein Alhabsyi lahir di Seiwun sedangkan ibunya adalah juga seorang alim dan pendakwah yang bernama Hababah Alawiyah binti Husein bin Ahmad Al-Hadi Al-Jufri lahir di Syibam. Ada sebuah kisah menarik tentang ayah Habib Ali. Pada waktu itu ayah Habib Ali menyewa rumah seharga 100 qursyi setahun. Suatu hari pemilik rumah datang untuk meminta uang sewa rumah. Ayah Habib Ali kemuadian berkata kepada kakaknya Habib Ali : “Wahai Ahmad, naiklah keatas, ambil uang uang 100 qursyi di laci dan bawa kesini!”. Ahmad berkata dalam hati “setiap hari laci itu kubuka dan didalamnya tidak ada uang”. Ahmad lalu naik keatas. Setelah membuka laci dan tidak menemukan apa-apa, lalu ia kembali menemui ayahnya “Wahai ayah laci itu kosong, tidak kutemukan uang disana”. “Kau tidak melihatnya, Ayo ikut aku, akan kutunjukkan kepadamu” kata ayah Habib Ali. Setelah itu mereka berdua naik keatas dan membuka laci. Ternyata disana ada sebuah kantong berisi uang 100 Qursyi, “Berikanlah pemilik rumah itu uang ini agar ia tenang”. “Wahai ayah, kami telah tenang dari pemilik rumah, namun kita sama sekali tidak memiliki uang untuk membeli makanan”, kata Ahmad (kakak Habib Ali). “Wahai anakku. Dia yang memberi uang untuk membayar sewa rumah ini tentu akam memberi kita makan”, jawab ayah Habib Ali. Tak lama kemudian ada surat dari Sultan Gholib bin Muhammad beserta uang 100 Qursyi. Rupanya Sultan ini salah satu murid ayah Habib Ali, “Wahai anakku, perhatikanlah bagaimana Allah memudahkan rezeki kita” kata ayah Habib Ali (Habib Muhammad bin Husein Alhabsyi.
Nasab Habib Ali bersambung kepada Rasulullah SAW, melalui jalur Sayiidina Husein, lengkap yaitu Habib Ali bin Muhammad bin Husein bin Abdullah bin Syeikh bin Abdullah bin Muhammad bin Husien bin Ahmad Shohibusy Sy’ib bin Muhammad Asghor bin Alwi bin Abubakar Al-Habsyi berlanjut terus sampai kepada Sayyidan Ali bin Abi thalib dan Sayyidatina Fatimah Az-Zahra. Penampilan Habib Ali, beliau berkulit sawo matang dilipitu cahaya. Perawakannya tinggi besar, kekar, berdada bidang, berperut kecil. Wajah bulat berisi, berdahi lebar, dan berjanggut pendek, camabnag beliau sedikit dan pendek.
Diantara guru-gurunya adalah kedua orangtuanya sendiri, Al-Allamah Sayid Umar bin Hasan Al-Hadad, Sayid Abdullah bin Husein bin Tohir, Sayid Abdullah bin Husein bin Muhammad, Syeikh Muhammad bin Ibrahim, Al-Allamah Abdurrahman bin Muhammad Al-Masyhur, Habib Ali bin Idrus bin Syihabudin, Imam Umar bin Abdurrahman bin Syahab, Habib Ahmad bin Muhammad Al-Mudhar (Imam para Saadah yang mulia), Habib Abubakar bin Abdullah Al-Athas dan banyak lagi lainnya. Diantara para gurunya tersebut Habib Abubakar bin Abdullah Al-Athas adalah guru yang paling berkesan bagi Habib Ali. Dalam kitab Tajul A’ros disebutkan Habib Abubakar bin Abdullah Al-Athas memelihara Habib Ali sejak dia masih berada di alam buthun (perut) hingga berada di alam zhuhur (dunia).
Ketika Habib Ali masih anak-anak terjadi kejadian aneh di Masjid Jami Qosam, pada waktu itu pakaian Habib Ali tertinggal di dalam masjid tersebut lalu Habib Ali bersama ibunya keluar untuk mengambil baju itu, sesampainya di Masjid, Habib Ali masuk sendiri ke dalam Masjid sedangkan ibunya menunggu di luar. Tetapi bajunya tidak ditemukan ditempatnya, tiba-tiba salah satu tiang masjid tersebut terbelah dan dari dalam tiang tersebut keluar seorang pemuda dengan jenggot tebal, berkulit putih berkata : “Wahai Ali, ambilah pakaianmu ini. Ketika melihatnya tertinggal, aku menyimpannya untukmu”. Kemudian Habib Ali segera mengambilnya. Pada usia 17 tahun pergi ke Mekah, dimana saat itu ayahnya berada di sana dalam rangka berdakwa, Habib Ali berada disana selama 2 tahun. Kemudian setelah itu beliau kembali ke Seiwun sebagai seorang alim dan ahli dalam pendidikan. Habib Ali pernah melakukan perjalanan ke Pulau Jawa selama 5 bulan pada tahun 1315 H atas perintah ayahnya.
Pada usia 37 tahun Habib Ali membangun Ribath (pondok pesantren) yang pertama di Hadramaut untuk para penuntut ilmu dari dalam dan luar kota. Ribath itu menyeruoai masjid dan terletak di sebelah timur halama Masjid Abdul Malik. Para orang yang tinggal dan menuntut ilmu di ribath tersebut biayanya beliau tanggung sendiri. Menurut Syeikh Salim bin Muhammad Syamaakh, seorang pencinta beliau, Habib Ali menanggung setiap hari selain para tamu adalah 150 orang; 50 orang di ribath, 50 orang di rumah dan 50 orang di Anisah. Adapun jumlah tamu setelah Isya adalah sekitar 15-20 orang. Selain itu Habib Ali juga membangun Masjid yang dinamakan Masjid Riyadh, pada waktu beliau berusia 44 tahun. Masjid berdampingan dengan dan bahkan menjadi satu dengan Ribath. Habib Ali berkata :”Dalam Masjid Riyadh terdapat cahaya, rahasia dan keberkahan Nabi Muhammad SAW.
Maulid Simtud Duror
Ketika Habib Ali berusia 68 tahun, beliau menulis kitab Maulid yang diberi nama Simtud Duror. Disebutkan bahwa Maulid ini dibacakan pertama kali di rumah beliau kemudian dirumah muridnya Habib Umar bin Hamid. Sebelum itu, Habib Ali selalu membaca Maulid Al-Hafidz Ad-Diba’I (Maulid Ad-Diba’i). Berkata Habib Ali tentang kitab Maulidnya ini : “Jika seseorang menjadikan kitab Maulidku ini sebagai salah satu wiridnya atau menghapalnya, maka rahasia (sir) Al-Habib SAW akan tampak pada dirinya. Aku yang mengarangnya dan mendiktekannya, namun setiap kali kitab ini dibacakan kepadaku, dibukakan bagiku pintu untuk berhubungan dengan Nabi SAW. Pijianku kepada Nabi SAW dapat diterima oleh masyarakat. Ini karena besarnya cintaku kepada Nabi SAW, bahkan dalam surat-surat ku, ketika aku menyifatkan Nabi SAW, Allah membukakan kepada susunan bahasa yang tidak ada sebelumnya. Ini adalah ilham yang diberikan Allah kepadaku. Dalam surat menyuratku ada beberapa sifat agung Nabi SAW, andaikan Nabhani membacanya, tentu ia akan memenuhi kitab-kitabnya dengan sifat-sifat agung itu”.
Munculnya Maulid Simtud Duror di zaman ini akan menyempurnakan kekurangan orang-orang yang hidup di zaman akhir. Sebab, pemberian Allah kepada orang-orang terdahulu yang tidak didapatkan oleh orang-orang zaman akhir tidaklah sedikit. Namun setelah maulid ini datang, ia menyempurnakan apa yang telah terlewatkan, dan Nabi SAW sangat menyukai maulid ini. Habib Idrus bin Umar Al-Habsyi paman Habib Ali berkata “wahai anakku, perhatikanlah kumpulan orang ini. Pertemuan ini belum pernah dilakukan pada masa-masa dahulu. Dalam maulid ini, aku memiliki sebuah masyhad (pandangan/
pemikiran). Dalam perang Tabuk, Nabi SAW dan para sahabat ra. tidak mempunyai cukup perbekalan. Beliau memerintahkan agar setiap orang membawa makanan apapun yang mereka miliki. Ada yang datang membawa sebutir kurma, ada yang membawa 2 butir kurma dan ada pula yang membawa segenggam gandum. Nabi SAW lalu mengumpulkan makanan tadi, lalu memberkatinya, kemudian beliau memerintahkan agar setiap sahabat mengambil sesukanya. Ada yang mengambil satu ember, ada yang mengambil satu karung penuh. Masing-masing sahabat akhirnya mendapatkan bekal yang banyak berkat do’a Nabi SAW. Begitu pula pertemuan Maulid ini. Setiap orang yang datang meap orang meliki sir. ada yang sedikit, ada yang banyak. Kemudian Nabi SAW memberkatinya, Seusai Maulid, setiap orang pulang membawa sir yang sangat banyak”.
Wafatnya Habib Ali
Pada tahun-tahun terakhir kehidupannya, penglihatan Habib Ali semakin kabur, dan dua tahun sebelum wafatnya, beliau kehilangan penglihatannya. Menjelang wafatnya, tanda yang pertama kali tampak adalah isthilam. Isthilam ini berlangsung selama 70 hari, hingga kesehatan beliau semakin buruk. Akhirnya, pada waktu Dhuhur, hari Minggu, 20 Rabiuts Tsani 1333 H, ruh beliau yang suci terbang menuju “Illiyyin. Dan pada waktu Ashar keesokkan harinya, jenasah beliau diantarkan ke kubur dalam suatu iring-iringan yang tidak ada awal dan akhirnya. Jenasah beliau dimakamkan di sebe.lah barat Masjid Riyadh. Habib Ali meninggalkan 5 orang anak, 4 putra dan 1 putri dari 2 orang wanita, yang pertama seorang wanita Qosam (bernama Abdullah) dan Syarifah Fatimah binti Muhammad Maulakhela (Muhammad, Ahmad, Alwi dan Khadijah). Diantara anaknya itu ada yang menetap di Solo, Indonesia, yaitu Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi (ayah dari Habib Anis bin Alwi AlHabsyi) Habib Ali mempunyai banyak murid, diantara adalah anak-anaknya sendiri, adkinya Habib Syeikh bin Muhammad, Sayid Abdullah bi Umar Asy-Syathri, Sayid Jakfar dan Abdul Qodir bin Abdurrahman Asseggaf, Sayid Muhammad bin Hadi bin Hasan Asseggaf, Sayid Muhsin bin Abdullah bin Muhsin Asseggaf, Sayid Abdullah bin Alwi bin Zien AlHabsyi, sayid Ali bin Abdurrahman Al-Masyhur, Sayid Umar bin Tohir Al-Haddad dan banyak lagi yang tidak dapat disebutkan.
(Sumber Sekilas Tentang Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, karya Habib Novel Muhammad Alaydrus, Penerbit Putera Riyadi)


Sebuah Buku Yang Diberikan Kepada Syaikh Abdul Qodir Al Jailani

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺘﻪ
Diriwayatkan di dalam kitab "Bahjatul Asror", Syaikh Abdul Qodir pernah berkata: “Aku diberi sebuah buku yang luasnya sejauh mata memandang untuk menuliskan nama-nama muridku sampai hari kiamat. Semua murid itu telah Alloh berikan Kepadaku dan telah menjadi milikku. Aku pernah bertanya Kepada malaikat Malik, “Apakah ada dalam neraka, muridku dan sahabat-ku?” Malaikat Malik menjawab: “ tidak ada ”.
Syaikh berkata: "Aku bersumpah, demi kemuliaan Tuhanku. Tanganku atas murid-muridku seperti langit menutup bumi. Andaikan murid-muridku itu buruk, maka akulah yang baik. Dan aku bersumpah, demi Keagungan dan Kemuliaan Tuhanku, dua telapak kakiku tidak akan bergeser dihadapan Tuhan kecuali sudah mendapat keputusan bahwa aku bersama-sama muridku yang masuk surga ”
Lebih lanjut beliau bersabda: “Tanganku tidak akan lepas dari kepala murid muridku, walaupun aku sedang ada di timur dan muridku ada di barat, lalu muridku itu tersingkap auratnya, maka tanganku akan segera menutupinya. Demi Keagungan dan Kemuliaan Tuhanku, pada hari kiamat aku akan berdiri tegak di hadapan gerbang pintu neraka, sekali lagi aku tidak akan bergeser sebelum muridku masuk surga karena Alloh Yang Maha Kuasa telah menjanjikanku bahwa murid-muridku tidak akan dimasukan ke dalam neraka. Barang siapa yang berguru serta mahabbah kepadaku, pasti aku menghadap kepadanya, bahwa mereka dan Malaikat Munkar Nakir telah berjanji kepadaku, bahwa mereka tidak akan menakut-nakuti murid-”.muridku



HABIB SOLEH BIN MUHSIN AL-HAMID TANGGUL DAN HABIB UMAR BIN JA'FAR ASSEGAF, SAPUJAGAT

Suatu saat Habib Umar bin Jafar Assegaf sedang berjalan menuju cirebon ke surabaya, sesampainya di surabaya beliau berjumpa dengan Habib Soleh bin Muhsin Alhamid, Habib Soleh berkata dengan sambutan hangat kepada Habib Umar: "Ahlan wasahlan wa marhaban wahai doa yang di tunggu, sambil senyum Habib Umar bin Ja'far assegaf menjawab: Ahlan wa marhaban wahai doanya yang bagai petir menyambar.
Persahabatan Habib Umar bin Ja'far Assegaf dan Habib Soleh bin Muhsin Alhamid, bagai pinang dibelah dua, kedua Wali mashur dan mastur ini sama" wafat di bulan yang sama dalam keadaan yang sama dan karomah yang sama, sehingga beliau berdua bagai matahari dan bulan.
Al Habib Ali bin Husen Al Attos berkata: Jika kalian ingin melihat Cahaya Rasullah SAW di siang hari, maka lihatlah Habib Soleh bin Muhsin Alhamid.Jika kau ingin melihat Rasulullah di malam hari, maka lihatlah Habib Umar bin Ja'far Assegaf, lihatlah mereka Warisan-warisan Suci Nabi Muhammad SAW yang selalu memuliakan satu sama lainnya,mereka saling memuliakan dengan ilmu dan ahlak yang mulia sehingga harum namanya sampai akhir zaman dengan hati dan jiwa yang bersih dan bercahaya dari Allah SWT.
Semoga Allah SWT memberi memberi kita semua keberkahan dari beliau dan Datuk beliau Nabi Muhammad SawAamiin Allahumma Aamin.Semoga kita mendapat berkah dari Beliau(orang sholeh) Dan kelak, Allah mengumpulkan kita bersamanya, Aamiin...

Senin, 06 Maret 2017

Habib Ali bin Husein Al-Atthos (Habib Ali Bungur)

Radio dan pers Indonesia sejak tanggal 16 dan 17 Februari 1976, terus mengumandangkan berita duka cita atas berpulangnya ke Rahmatullah Ulama Besar Indonesia, Habib Ali bin Husen Al-Athas dalam usia 88 tahun, almarhum wafat pada tanggal 16-2-1976 jam 06.10 pagi. Kontan berbagai penerbitan memberitakan headlines, dan beberapa harian antara lain: Merdeka, Berita Buana, Kompas, Pos Kota, Pelita, Kantor Berita ANTARA secara nasional memberikan pemberitaan ditempat terhormat. Sementara itu radio-radio Asy-Syafi’iyyah, At-Tahyriah serta Cendrawasih setiap 15 menit memberikan kabar dukacita ini diselingi pengajian-pengajian Al-Quran.
Kantor Berita Antara mewartakan pada tanggal 16-2-1976, bahwa ribuan pengikut Almarhum yang mendengar berita wafatnya Habib Ali bin Husin mendatangai kediamannya untuk memberikan penghormatan terakhir. Sedangkan upacara penguburan tanggal 17 Februari 1976, di Kramat Jati, Cililitan, ratusan ribu rakyat mengantarkan ulama besat itu ketempat peristirahatannya yang terakhir. Upacara penguburan dipimpin resmi oleh ketua DPR/MPR Dr.Idham Khalid, serta dihadiri oleh puluhan ulama dan pemimpin Rakyat serta pejabat negara dai Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura. Pembacaan talqin menurut harian “Pelita” dibacakan oleh ulama Jawa Tengah, Habib Ali bin Ahmad Al-Attas.
Sedikit tentang Almarhum
Habib Ali bin Husin Al-Attas lebih dikenal sebagai Habib Ali Cikini ini, karena almarhum lama sekali menetap di Cikini dikampung bersama-sama rakyat jelata. Setiap orang yang mengenal Habib Ali Cikini ini, pasti ia akan selalu berkata, hidupnya sederhana, tawadhu’, tidak pernah menyakiti sesama manusia, teguh memegang prinsip, menolak pengkultusan manusia, berani membela kebenaran, luas dalam pemikiran, mendalam dibidang ilmu pengetahuan, tidak membeda-bedakan kaya dan miskin, khushu ibadahnya, mendorong terbentuknya nasion Indonesia yang bersatu dan utuh serta homogeen, tidak segan-segan mengkoreksi pembesar dan selalu memberi petunjuk-petunjuk kepada yang dianggap perlu. Tepat ulassan Radio ‘Asy-Syafiiyah’ yang mengatakan: telah berpulanglah ke Rahmatullah seorang Ulama Besar, seorang Warasatul Anbiayang mempunyai sifat-sifat dan sikap ke-agungan.
Almarhum Habib Ali bin Husin Al-Attas semasa hidupnya tak pernah berhenti memberikan pengajaran kepada Muslimin. Berjubah dan serban serta selempang hijau (radi). Habib Ali Cikini selalu naik beca atau kendaraan umum, karena sikap beliau yang ingin berdiri diatas kaki sendiri. Sering diantara murid-muridnya memaksa beliau untuk menaiki mobilnya karena beca telah sukar dan melihat imir Habib tadi sudah lanjut. Haji Abu Bakar Aceh, anggota MPR, secara tepat menyatakan bahwa Almarhum Habib Ali bin Husin Al-Attas telah memanifescasikan sikap hidup keluarga Ahlel Bait, yakni menunjukkan sikap ke-rakyatan, tidak berlebihan dan dicintai Rakyat semuanya.
Memang setelah kami lihat rumah kediamannya di Bungur, Jakarta, melelehkan air mata saya. Saya melihat jenazah Almarhum sedang dibaringkan dibawah langit-langit (plafond) yang serba bocor. Perabot rumah tangga hanyalah bale-bale dan beberapa permadani yang tergelar untuk tamu para tamu. Seraya mendengarkan pengajian dan pembacaan Al-Qur’an, ribuan Rakyat satu persatu mendatangi Almarhum, membacakan Fatihah, Surat Yasin serta Tahlil. Saya memandang jenazah Almarhum, melihat keadaan sekelilingnya, melihat rumah kecil serta terbayangkanlah kebesaran ulama Islam ini, dimana beliau tidak tertarik pada tarikan-tarikan duniawi tidak terpengaruh oleh semaraknya kebendaan, tidak terseret arusnya kemegahan, karena beliau melanjutkan sikap Imam Ali bin Abi Thalib a.s yang meletakkan dunia ditangan dan bukan meletakkan dihati.
Terbayang pada saya betapa hebatnya Habib Ali bin Husin yang tak pernah menadah tangannya pada orang-orang kaya harta, sebab Almarhum adalah kaya hati yang tak mau meletakkan tangannya dibawah, kecuali hanya pada mendoa pada Allah SWT.
Anti Penjajah
Penjajah adalah jahat, kafir dan wajib diperangi, demikian Habib Ali bin Husin Al-Athas selalu menganjurkan pada pengikutnya dalam menghadapi penjajahan Belanda.
Dalam memberikan ulasan-ulasan keagamaan, almarhum selalu mengobarkan semangat anti penjajah dn membawakan ayat-ayat Al-Quran serta hadits Nabi saw. Yang menganjurkan perang melawan penjajahan. Demikian pula sikap terhadap komunis Habib Ali selalu gigih.
Disaat kuatnya PKI, beliau selalu bilang bahwa PKI dan Komunis akan lenyap dari bumi Indonesia dan rakyat selalu melawan kekuatan atheis. Ini berkah perjuangan para leluhur, ulama-ulama, dn par wali yang jasadnya bertebaran diseluruh Nusantara” demikian kata-kata almarhum selama hidupnya sebelum pra G30S/PKI. Maka tepatlah kata-kata ketua Organisasi Islam Internasional, KH. Ahmad Syaikhu pada pidato ta’ziah dikediaman almarhum pada tanggal 16 Februari 1972 beliau berkata :
“Habib Ali bin Husen Al-Athas selalu berada bersama-sama kita dan memberikan inspirasi disaat-saat kritis”
Kehilangan Pelita
KH. Dr. Idham Khalid secara resmi atas nama Rakyat Indonesia menyataka dukacita atas wafatnnya Habib Ali bin Husin Al-Athas. Ketua DPR/
MPR itu berkata : “Meninggalnya Habib Ali bin Husen Al-Athas bagi umat islam merupakan kehilangan Pelita yang sanggup menerangi kepulauan Nusantara”. Kita telah kehilangan seorang yang besar dan yang berpengetahuan luas. Selama 56 tahun Habib Ali bin Husen tak pernah meninggalkan perjuangannya dan tak pernah menonjol-nonjolkan diri bahwa ia seorang yang pandai. Saya sering kali ditegur akan kesalahan-kesalahan saya dan almarhum memberi jalan keluar serta nasehat-nasehat. “Demikian sambutan ketua DPR/MPR yang mengharapkan agar para murid-murid dari almarhum Habib Ali bin Husin terus melanjutkan dan mengamalkan petunjuk-petunjuk almarhum.
Ulama Besar dari Jawa Timur, Habib Abdullah Bilfagih, menyatakan bahwa almarhum Habib Ali bin Husin adalah pemimipin rohani Islam yang sangat mempunyai wibawa kuat dan secara luas ditaati Muslimin, memperaktekkan azaz-azaz Islam. ,,Ulama Besar dari Mekah, Sayyid Hasan Fad’aq, menulis kepada saya, “demikian Habib Abdullah bilfagih”, dimana dinyatakan bahwa Habib Ali bin Husin Al-Athas adalah Qutub, besar pada zamannya, diseluruh Indonesia. Beliau selalu tekun membaca Al-Qur’an, berani menegur pembesar-pembesar yang mendatanginya dan selalu mengajarkannya agar jurang antara pemimpin rakyat dihilangkan, Rakyat mesti dicintai, dan inilah sebabnya maka Rakyat mencintai Habib Ali bin Husin Al-Athas.”
Ulama Besar Jawa Timur, Habib Muhdar Al-Muhdar, putra dari ulama besar almarhum Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muhdar dari Bondowoso, Jawa Tinur, yang mempunyai jutaan pengikut, terutama dikalangan Madura berkata:
“Meninggalnya almarhum Habib Ali bin Husin Al-Athas, adalah kehilangan besar bagi Indonesia. Perjuangan almarhum yang berlandaskan kerakyatan, kesederhanaan serta mempraktekkan norma-norma Islam dalam kehidupan sehari-hari selalu menjadi tauladan baik bagi ummat. Almarhum tak pernah muram apabila dihadapkan pada malapetaka, tetapi tawakkal pada Alah SWT. Uang, harta dan kekayaan tak pernah mengiurkan almarhum, itulah sebabnya, mengapa almarhum hidup dalam keadaan lebih daripada sederhana.
Almarum disamping merupakan pimpinan rohani Islam adalah juga pemimpin dari jutaan Rakyat. Almarhum selalu menghibur dan menjadikan Rakyat optimis, karena Islam mengajarkan bahwa mahkluk yang paling dicintai Allah SWT, adalah dia yang dicintai Rakyatnya.”
Ulama besar Jawa Timur itu, Habib Muhdar Al-Muhdar selanjutnya menyatakan bahwa mempraktekkan petunjuk-petunjuk Habib Ali bin Husin almarhum adalah membebaskan Rakyat dari penderitaan, dengan Islam mengajak Ummat dari kegelapan pada cahaya nur yang terang dari taraf kemiskinan kepada taraf keadilan dan kemakmuran. Menambah Habib Muhdar Al-muhdar :
“Habib Ali bin Husin benar-benar mempraktekan sikap seorang Muslim. Beliau sebagai pemimpin Islam hidup lebih dari sederhana atau setengah melarat, tetapi mengajurkan pengikutnya dan Rakyat hidup serba cukup.”
Ulama Muhammadiyah, H Abu bakar Aceh menambahkan:
“Apabila mencintai Habib Ali bin Husin, maka pengikutnya harus melanjutkan perjuangannya. Bagi saya, beliau adalah guru saya, kecintaan saya dan saya banyak sekali berhubungan dengan beliau.”
PERS
Tulis Antara (16-2-1976) :
“Almarhum Habib Ali bin Husin Al-Athas adalah guru dari beberapa lembaga Ilmiah, Majlis Ta’lim dan perguruan-perguruan Agama. Almarhum adalah ahli dalam bidang fiqih, falsafah, tassauuf, dan perbandingan mazhab. Selam hidupnya almarhum telah mengabdikan diri untuk perjuangan agama, bukan saja di Indonesia, tetapi juga di Malaysia dan Singapura. Murid-murid almarhum tersebar dinusantara, a.l. ketua DPR/MPR Dr. Idham Khalid. K.H. Abdullah Syafii, ketua dari perguruan tinggi “Asy-Syafiiyah”, KHS Muhammad Al-Habsy ketua dari Islamic Center Indonesia, K.H. Tohir Rohili ketua dari “Attahiriyah”.
Harian Merdeka pada tanggal 17 feb 1976 menulis :
“Ulama Besar Indonesia telah berpulang ke Rahmatullah, Habib Ali bin Husin.”
Harian Pelita (18-2-1976) menulis :
“Sejak senin yang lalu ummat Islam tercekam rasa duka dengan wafatnya seorang Ulama Besar, mahaguru kaum Muslimin Indonesia, Habib Ali bin Huasin Al-Athas.”
Harapan.
Almarhum Habib Ali bin Husin Al-Athas Ulama Besar Indonesia telah berpulang ke Rahmatullah. Beliau telah menunaikan mission-nya, tugasnya, telah mengamalkan dan mewakafkan dirinya untuk perjuangan Islam. Kini kita ditinggalkan, berkewajiban meneruskan perjuangan almarhum, meninggikan Syiar-syiar Islam, meluaskan pengetahuan Islam sebagaimana almarhum juga, sehingga dibidang fiqih almarhum menguasai fiqih-fiqih Syafii, Ja’fari, Maliki, Hanafi dan Hambali. Dengan memperdalam ilmu dan mempraktekan amal. Kita akan berbuat semuanya yang diridhai Allah SWT.
Ummat Islam Indonesia menaruh kepercayaan dan harapan agar cucu dari almarhum Habib Ali bin Husin, yaitu Habib Muhammad bin Husin bin Saleh meneruskan garis perjuangan almarhum. Bersama Ummat Islam Indonesia, maka dipercayakan kepada Habib Muhammad bin Husin Al-Athas tugas yang Mulia melanjutkan kepemimpinan, untuk meninggikan Syiar Islam, yang di-Ridhoi Allah SWT serta diberkahi Rasulullah SAW serta Ahlil-Bait-Nya
Sumber : alkisah, putrabulung



Habib Sholeh bin Muhsin Al - Hamid

Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid lahir di Korbah,Ba Karman ( Wadi Amd ) Hadramaut pada tahun 1313 H. Ayahnya adalah Habib Muhsin bin Ahmad yang terkenal dengan sebutan AlBakry-AlHamid, seorang yang saleh dan wali yang arif dan dicintai serta dihormati oleh masyarakatnya. Banyak orang yang datang kepadanya untuk bertawasul dan memohon doa' demi tercapainya segala hajat mereka. Ibundanya seorang wanita salihah bernama Aisyah dari keluarga Alabud Ba Umar dari Masyayikh Al-amudi.
Habib Sholeh mulai mempelajari kitab suci Al-Qur'an dari seorang guru yang bernama said Ba Mudhij, di Wadi Amd, yang juga dikenal sebagai orang saleh yang tiada henti-hentinya berdzikir kepada Allah swt. Sedangkan ilmu fiqih dan tasawuf beliau pelajari dari ayahnya sendiri, Habib Muhsin Al-Hamid.
Pada usia 26 tahun, tepatnya pada bulan keenam tahun 1921 M, dengan ditemani Asy-Syekh Al-Fadil Assoleh Salim bin Ahmad Al-Asykary, Habib Sholeh meninggalkan Hadramaut menuju Indonesia. Mereka berdua singgah di Jakarta untuk beberapa saat. Kemudian sepupu beliau, Habib Muhsin bin Abdullah Al-Hamid, seorang panutan para Sadah atau masyarakat, mengajak beliau singgah di kediamannya di Lumajang.
Beliau menetap di Lumajang untuk beberapa saat. Kemudian pindah ke Tanggul dan akhirnya menetap di desa tersebut. Pada suatu saat beliau melakukan Uzlah, mengasingkan diri dari manusia, selama lebih dari tiga tahun. Selama itu pula beliau tidak menemui seorang pun dan tidak seorangpun manusia menemuinya.
Dalam khalwatnya itu, sebagaimana diceritakan oleh sahabat terdekat Habib Sholeh semasa hidupnya dalam karangan yang ditulis oleh Habib Muhammad bin Hud Assegaf. Habib Sholeh menceritakan :
"Wahai anakku, ketika dalam khalwat aku merasakan ketenangan batin. Dimana aku banyak membaca Al-Qur'an dan kitab Dalailul Khoirot yang berisi sholawat dan salam kepada Sayyidis Sadad saw, aku bertemu Rasulullah saw yang memancarkan sinar dari wajahnya yang mulia."
Pada suatu saat dalam khalwatnya, sang guru besarnya, orang yang juga memiliki karamah, Al-Imam Al-Qutub Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf, bagaikan kilat yang bersinar terang datang kepadanya. Sebuah pertanda, Habib Sholeh Al-Hamid telah dipandang mampu mengemban amanah dan dipercaya menyandang Khilafah kenabian serta untuk menebarkan kemanfaatan kepada umat manusia.
Selanjutnya sang guru mengajaknya keluar dari khalwatnya itu. Lalu menyuruhnya datang ke kediamannya di Gresik. Sesampainya di rumah, sang guru menyuruh Habib sholeh Al-Hamid mandi di Jabiyah-kolam mandi yang khusus-miliknya. Setelah itu, sang guru memberinya mandat dan ijazah dengan memakaikan jubah imamah dan sorban hijau kepadanya dan mengatakan, "Ya Habib Sholeh, datang kepadaku Rasulullah SAW dan mengutusku untuk menyerahkan sorban hijau ini. Ini adalah pertanda kewalian quthb ( kutub ) atasku jatuh ke pundakmu," kata Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf.
Habib Sholeh saat itu merasa dirinya kecil dan belum pantas, maka beliau bertanya, "Pantas kah saya menerima anugerah Allah swt yang sedemikian besar ini ? Mampukah saya mengembannya?"
Dalam khalwatnya, beliau menangis terus, tidak pernah keluar dari kamarnya, dan minta petunjuk kepada Allah swt. Saat itu rumahnya masih sangat sederhana, terbuat dari bilik bambu. Padahal sudah banyak habib, saudara, orang-orang kaya, datang kepadanya untuk membongkar rumahnya, tapi beliau tidak pernah mau. Alasannya, "Jangan dibetulkan! Jangan diapa-apakan! Biarka saja, saya takut Rasulullah SAW tidak datang lagi ke tempat ini. Saya setiap hari berjamaah shalat lima waktu dengan Rasulullah SAW di rumah ini. Jangan dibongkar rumah ini."Khalwatnya itu berlangsung selama kurang lebih tujuh tahun. Hingga suatu saat beliau mendapat isyarat dari Rasulullah SAW agar menziarahinya di Madfnah. Ketika beliau mengutarakan maksud dan tujuannya akan berangkat ke Baitullah di Makkah dan Madinah, banyak orang yang mau ikut.
Akhirnya, berangkatlah beliau ke Makkah. Saat itulah, Habib Muhammad bin Husein al-Hamid ( Labor, Pasar Minggu ) merenovasi rumahnya.
Ketika beliau pulang, tidak menunjukkan kemarahan. Saat ditanya oleh banyak orang, Habib Sholeh dengan tersenyum menjawab, "Sebelum rumah ini dibangun, saya telah diberi tahu oleh Rasulullah SAW, "Biarkan rumah itu dibangun." Sebuah pertanda, Habib Sholeh al-Hamid telah dipandang mampu mengemban amanah Nabi serta menebarkan kemanfaatan kepada umat manusia.
Mulai Dakwah
Dakwah Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid kepada masyarakat sekitar, diawalinya dengan membangun mushala di tempat kediamannya. Habib Sholeh selalu mengisinya dengan kegiatan shalat berjemaah dan hizib Al-Qur'an antara magrib dan Isya di Mushala ini. Beliau juga menggelar pengajian-penga
jian yang membahas hal-hal mana yang dilarang oleh agama dan mana yang diwajibkan agama, kepada masyarakat sekitar.
Setiap selesai shalat asar, beliau membacakan kitab An-Nashaihud Dinniyah, karangn Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, yang diraikannya kedalam bahasa keseharian masyarakat sekitar, yakni bahasa Madura.
Beberapa tahun kemudian, beliau mendapatkan hadiah sebidang tanah dari seorang Muhibbin-orang yang mencintai anak cucu keturunan Rasulullah saw, yakni H.AbdurRasyid. tanah inilah lalu ia wakafkan. Di atas tanah inilah, beliau membangun masjid yang diberi nama Riyadus Shalihin. Di masjid ini kegiatan keagamaan semakin semarak. Kegiatan keagamaan, seperti shalat berjamaah, hizib Al-Qur'an, sreta pwmbacaan Ratib al-Haddad, rutin dibaca di antara magrib dan isya.
Dalam kesehariannya, beliau selalu melapangkan dada orang-orang yang sedang dalam kesusahan. Sering, bahkan, orang-orang yang sedang dililit hutang, beliau bantu untuk menyelesaikannya. Jika beliau melihat seorang gadis dan jejaka yang kawin, beliau dengan segera mencarikan pasangan hidup dengan terlebih dahulu menawarkan seorang calon. Apabila ada kecocokan di antara keduanya, segeralah mereka dinikahkan. Bahkan, sering Habib sholeh yang membantu biaya perkawinannya. Pernah pula, dalam waktu sehari beliau mendamaikan dua atau tiga orang yang bermusuhan.
Wasiat atau ajarannya yang paling terkenal :
"Hendaklah setiap kamu menjaga shalat lima waktu. Jangan pernah tinggalkan shalat Shubuh berjamaah. Muliakan dan berbuat baiklah kepada ke dua orang tua. Jadilah kamu sekalian sebagai rahmat bagi seluruh alam. Berbuat baik jangan pilih kasih, kepada siapapun dan dimanapun."
Dalam kehidupan kemasyarakatan, beliau juga terlibat sangat aktif. Antara lain, Habib Sholeh juga tercatat sebagai pemberi spirit dengan meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Islam Surabaya. Bahkan beliau tercatat sebagai penasihat Rumah Sakit. Beliau juga tercatat sebagai ketua takmir Masjid Jami yang didirikan di kota Jember yang pembangunannya juga dapat diselesaikan dalam waktu singkat berkat doa' dan keikut sertaannya dalam peletakan batu pertama.
Derajat kewaliannya.
Kekaramahan dan derajat kewalian Habib sholeh bin Muhsin Al-Hamid telah mencapai tingkatan Qutub. Yakni, sebagai pemimpin dan pemuka bagi para pembesar aulia di masanya. Dalam konteks ini, berkata Habib Abdul Qadir bin Ahmad bin Abdurrahman Assegaf, "Habib Sholeh adalah orang yang doa'nya selalu terkabul dan orang yang sangat dicintai dan disegani."
Bahkan, salah seorang ahli waris keluarga Habib pernah mendengar salah seorang saleh yang dapat dipercaya bercerita kepadanya, ia pernah bermimpi melihat Habib Sholeh memegang tiang dari nur yang sinarnya berkilauan sampai ke langit. Lalu terdengar ucapan, "Sesungguhnya Habib Sholeh adalah orang yang Mujabud dakwah-doa'nya selalu mendapat ijabah."
Dikisahkan, suatu waktu beliau sedang berjalan bersama Habib Ali bin Abdurrahman binAbdullah Al-Habsyi, Kwitang Jakarta, dan beliau juga berkunjung ke kediaman Habib Ali di Bungur, Jakarta. Saat melintasi sebuah lapangan, beliau melihat banyak sekali orang berkumpul untuk melakukan shalat Istisqa ( Shalat minta hujan ), lantaran Jakarta saat itu dilanda kemarau panjang. Habib Sholeh Tanggul pun berkata, "Serahkan saja kepadaku, biar aku yang akan memohon hujan kepada Allah swt."
Tak lama kemudian, setelah Habib Sholeh menengadahkan tanganke langit, seraya membaca doa' meminta hujan, hujan pun turun.
Mengenai banyaknya kejadian seperti itu, dimana doa'nya selalu diijabah, Habib Al-Barokah Addai' ilallah Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi pernah bertanya kepada Habib Sholeh, "Wahai Habib Sholeh, engkau adalah orang doa'nya selalu terkabulkan dan engkau sangat dicintai Allah swt dan segala permohonanmu selalu dikabulkan." Maka Habib Sholeh pun menjawab, "Bagaimana tidak, sedangkan aku belum pernah melakukan hal yang membuat Allah swt murka-tidak pernah melanggar aturan Allah swt."
Suatu ketika ada orang bertanya, "ya Habib Sholeh, apa sih kelebihan ibadah Habib sehingga doa Habib cepat terkabul ?
Habib Sholeh menjawab, "Mau tahu rahasianya? Saya tidak pernah menaruh pispot di kepala saya."
Orang itu bertanya kembali, "Apa maksudnya, ya Habib ?"
"Jangan pernah pispot di kepala dalam beribadah; artinya, artinya, janganlah membangga-banggakan dunia yang pada akhirnya hanya akan membuat diri kita malu....pispot, walaupun terbuat dari emas murni yang terbaik di dunia dan bertatahkan intan berlian yang juga terbaik, kalau dibuat topi, tetap akan membuat malu.
Kalau orang membangga-banggakan diri bermodalkan dunianya, lihat saja, orang itu akan terjerembab oleh dunia. Karena amal orang itu dipamer-pamerin......," kata Habib Sholeh.
Selain itu katanya, "Jangan melakukan dosa syirik."
Adapun, mengenai kedermawanannya, tak seorangpun meragukannya. Bahkan beliau selalu memberikan apa yang ada di tangannya manakala ada seorang yang meminta atau bahkan memberi salah satu dari kedua pakaiannya. Berkata salah seorang ulama mengenainya, "Seandainya beliau tak memiliki apapun kecuali rohnya, ia pun akan menyerahkannya kepada yang memintanya."
Banyak yang meyakini, Habib Sholeh Tanggul adalah seorang wali yang dekat dengan Nabi Khidir. Karena itu pula beliau terkenal dermawan, seolah apapun yang beliau miliki ingin beliau berikan kepada setiap orang yang membutuhkan.
Dari Adam Malik hingga Alwi Shihab.
Pada saat Adam Malik ( mantan Menteri Luar Negeri ) menjabat sebagai Kepala Kantor Berita Antara; suatu saat lewat Lembaga yang dipimpinnya, beliau mengungkap keterlibatan Menlu Soebandrio, yang saat itu dikenal sebagai Tokoh berfaham ajara komunis. Karuan saja, berita-berita yang dimuat itu membuat Soebandrio dan jajarannya kalang kabut karena merasa terpojokkan. Ia marah besar.
Mendapat ancaman tersebut, Adam Malik pun berusaha mencari perlindungan. Maka datanglah ia kepada Habib Sholeh Al-Hamid di Tanggul, Jember. Disini Adam Malik menceritakan latar belakang persoalannya. Mendengar pengaduan itu, Habib Sholeh Tanggul hanya tersenyum. Beliau berkata : "Jangan takut terhadap ancamannya. Nanti kamu yang akan menggantikan kedudukannya."
Memang benar, ternyata tak lama berselang, setelah Soeharto menjabat Presiden, giliran Adam Malik yang menjabat menteri luar negeri. Apa yang pernah diucapkan Habib Sholeh Tanggul jadi kenyataan.
Kisah serupa terjadi sekitar 30 tahun yang lalu. Alwi Shihab mantan menteri luar negeri di era presiden K.H.Abdurrahman Wahid, pernah datang ke kediaman Habib Sholeh Tanggul. Pada masa itu, ia datang diantar oleh ayahandanya. Keperluannya mohon doa restu untuk belajar luar negeri. Tujuannya belajar ke Amerika di Harvard University.
Pada kesempatan itu, Alwi Shihab mengutarakan apa yang menjadi problemnya. Antara lain, ia tidak punya biaya yang cukup untuk mengurus visa dan paspor. Mendengar keluhan Alwi Shihab, Habib Sholeh Tanggul menyarankan agar Alwi Shihab mandi di ke dua sumur yang terdapat di sekitar kediamannya.
Alwi Shihab pun mandi mandi di ke dua sumur tersebut. Setelah itu, kepada Alwi Shihab, Habib Sholeh Tanggul menasehati agar ia datang ke Adam Malik yang saat itu menjabat Menlu. Kontan, Alwi Shihab mengatakan kekhatirannya. Ia rakyat biasa, bagaimana bisa bertemu dengan seorang menteri?
Memdengar keberatan Alwi Shohab, akhirnya Habib Sholeh menasehatinya agar tidak takut, seraya menyuruhnya supaya menemui Adam Malik dengan membawa surat darinya, "Bawa surat saya ini. Jangan takut pada Adam Malik, kelak kamu akan menjadi seperti Adam Malik." Kata Habib Sholeh Tanggul. Ternyata ujaran Habib Sholeh Tanggul kali ini pun telah menjadi sebuah kenyataan.
Wanita dari Swiss.
Suatu hari datanglah seorang wanita dari Swiss kepada Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid. Anehnya, sebelum datang menuju desa Tanggul, kediaman Hbib Sholeh, wanita tersebut lebih dulu bermimpi. Di dalam mimpinya ia diminta datang menemui sang Habib.
Tanpa banyak berpikir, si wanita pun menurut dan langsung terbang dari Swiss menuju Indonesia, ke Tanggul, sebuah tempat yang namanya asing baginya. Ternyata ia mempunyai persoalan rumit. Empat hari lagi ia akan menikah dengan seorang pria yang ia cintai. Tetapi malang, pria tersebut ternyata digaet oleh seorang perempuan jalang. Maka rencana pernikahan pun terancam batal.
Di tengah-tengah kegalauannya itulah, di suatu malam, ia bermimpi didatangi seseorang yang kemudianmemperkenalkan dirinya sebagai Habib Sholeh yang katanya beralamat di Tanggul, Jember, Indonesia. Kepadanya dikatakan, Habib Sholeh itu dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Itulah yang membuatnya penasaran dan ingin segera mencari tahu dan menemui seorang Habib seperti dimaksud dalam mimpinya.
Tak disangka, setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, ia pun tak mendapatkan kesulitan yang berarti. Setelah bertanya ke petugas bandara tentang siapa gerangan Habib Sholeh Tanggul, ternyata salah seorang di antara petugas ada yang tahu dan bersedia mengantarnya.
Di sana ia terkejut. Ternyata ia betul-betul melihat orang yang sama persis dengan yang dilihatnya dalam mimpi. Tak lain tak bukan, dialah Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid. Pada saat itu kebetulan sedang banyak tamu. Setelah memperkenalkan diri, tak lama kemudian, ia dipersilahkan masuk dan berganti pakaian. Sebab ia orang Eropa yang biasa dengan pakaian bebas. Setelah itu, ia pun dipersilahkan mengutarakan maksud kedatangannya.
Tidak lama ia bertamu di kediaman Habib Sholeh. Sebab setelah itu, sang Habib menyuruhnya segera bertolak ke Swiss. Kepadanya dikatakan "Segeralah pulang ke Swiss. Nanti setibanya kamu disana, calon suamimu akan menangis di depan pintu rumahmu sambil mengakui kesalahannya dan memohon maaf kepadamu." Tanpa banyak tanya lagi, wanita malang itu pun segera bertolak menuju Swiss.
Lama tak terdengar kabar. Lalu beberapa bulan kemudian, wanita tersebut datang kembali. Kali ini dengan cerita yang berbeda. Ternyata apa yang dikatakan oleh Habib Sholeh kepadanya menjadi kenyataan. Kini ia telah hidup bahagia sebagai sepasang suami istri. Kepada Habib Sholeh ia berucap terima kasih. Dan ia pun menawarkan apa saja yang Habib Sholeh minta, ia akan mengabulkannya. Tetapi an waliyullah tak mengharapkan imbalan apapun, sebab ia menolong ikhlas karena Allah semata dan tak pilih kasih.
'Hanya saja, kalau boleh saya meminta." Ujar sang Habib, "dan tidak ada sama sekali paksaan......kalau kamu berkenan, aya meminta kamu memeluk islam." Dan, alhamdulillah, dengan penuh kesadaran serta keikhlasan, wanita tersebut beserta suaminya memeluk agama islam.
Al-Kisah no. 12 / Tahun I/ 22 Desember 2003


Sebahagian manaqib abah Zaini sekumpuL(K.H.Mu hammad Zaini bin AbduL Ghani aLbanjari)karangan guru Hudhori.

Al'aalimul fadhil al'aalimul 'allaamah al'arif billah assyaikh alhajj Muhammad Zaini bin AbduL ghani bin AbduL Manaf bin Muhammad Semman bin Muhammad Sa'ad bin Abdullah bin Mufti H.Muhammad Khalid bin Khalifah H.Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad aLbanjari(datu kalampayan).bel
iau adalah seorang dzurriyatnya datu kalampayan(Syaikh Muhammad Arsyad bin AbduLLah aLbanjari)
Beliau juga adalah dzurriyatnya Rasulullah saw turunan dari sayyidina Husein(cucu Rasulullah saw).
Marga beliau adalah alaydrus.
Ayahnya bernama H.AbduL Ghani bin AbduL Manaf aLbanjari,sedangkan ibunya bernama Hj.Masliyah binti H.Mulya(adik kandung dari H.Semman Mulya/guru padang).
Dilahirkan pada malam arba' 27 muharrom 1361 H/11 Februari 1942 M dikampung tunggul irang sebrang-martapura-
kalimantan selatan.
Selama ditunggul irang beliau tiada menyusu dengan ibunya,hanya menghisap liur al'aarif billah H.AbdurRahman atau H.Adu sampai kenyang selama 40 hari.
Nama beliau selagi kecil adalah Qusyairi.sejak kecil termasuk salah seorang yang mahfudz,yaitu suatu keadaan yang sangat jarang terjadi kecuali bagi orang-orang pilihan yang sudah ditentukan Allah ta'ala.beliau adalah salah seorang anak yang mempunyai sifat-sifat dan pembawaan lain dari yang lain,diantaranya adalah beliau tidak pernah ihtilam(mimpi basah).
Beliau yang sejak kecil selalu berada disamping kedua orang tuanya dan nenek beliau yang bernama Salbiyah.Salbiyah ini adalah orang yang majzub artinya diangkat Allah ta'ala aqal basyariyahnya diganti dengan aqal rabbaniyah.
Dimasa kanak-kanak beliau sudah mulai ditanamkan pendidikan tauhid dan akhlaq oleh ayah dan nenek beliau sendiri serta belajar membaca alqur'an.dengan demikian guru pertama dalam bidang tauhid dan akhlaq adalah ayah dan nenek beliau sendiri yang selalu berada disampingnya dan memimpinnya.
Meskipun kehidupan ekonomi kedua orang tua beliau dalam keadaan yang sangat lemah,namun mereka selalu memperhatikan untuk membantu dan meringankan beban guru yang mengajar anak mereka membaca alqur'an,sehingga setiap malam beliau diberi bekal sebotol kecil yang berisi minyak tanah untuk diberikan kepada guru Muhammad Hasan pasayangan yang mengajar alqur'an.
Dalam usia lebih kurang 7 tahun beliau sudah mulai belajar dimadrasah kampung keraton martapura selama 2 tahun,kemudian meneruskan kemadrasah Darussalam martapura sampai tamat.dan tidak pernah sekolah SD.
Guru-guru beliau,,,,
1-ditingkat ibtida dikeraton,,
# guru Muhammad Zaini Umar
#guru AbduL Mu'iz
2-ditingkat ibtida diDarussalam,,
#guru Sulaiman
#guru H.AbduL Hamid Husein
#guru H.Mahli AbduL Qadir
#guru Muhammad Zein
#guru H.Rafi'i
#guru Syahran
3-ditingkat tsanawi dan aliyah,,
#guru H.Husein Dahlan
#guru Salman Yusuf
#guru H.Sya'rani Arief
#guru H.Husein Qadri
#guru H.Salim Ma'ruf
#guru H.Semman Mulya(paman beliau)
#guru H.Salman Jalil
4-Guru-guru dibidang tajwid,,
#guru H.Sya'rani Arief
#guru Nasrun Thohir(beliau qori dan hafiz qur'an)
#guru H.Aini kandangan
5-Guru khusus tashawwuf dan suluk,,
#guru H.Muhammad Syarwani Abdan(guru bangil)
# kyai Falak bogor
# Sayyid Muhammad Amin kutbi
6-Sanad-sanad dalam berbagai bidang ilmu dan thariqat diterima dari,,
#Sayyid Muhammad Amin kutbi
#Sayyid AbduL Qadir aLbar
#Sayyid Muhammad bin Alwi aLmaliki
# Syaikh Hasan Masyath
#Syaikh Muhammad Yasin padang
#kyai Falak bogor
#Syaikh Isma'il yamani
7-Guru pertama secara ruhani atau mimpi,,
#Syaikh Ali Junayd berau bin qodhi H.Muhammad Amin bin Mufti H.Jamaluddin bin Syaikh Muhammad Arsyad aLbanjari
# H.Muhammad Syarwani Abdan(guru bangiL),kemudian guru bangiL menyerahkan kepada kyai Hamid Pasuruan,kemudian Kyai Hamid Pasuruan menyerahkan kepada Kyai Falak,kemudian kyai Falak menyerahkan kepada Sayyid Muhammad Amin kutbi,kemudian Sayyid Muhammad Amin kutbi menyerahkan kepada Syaikh Muhammad Arsyad bin AbduLLah aLbanjari,,yang selanjutnya langsung dipimpin oleh Rasulullah saw.
Atas petunjuk Syaikh Ali Junayd berau beliau dianjurkan untuk belajar kepada H.Muhammad(gadung)bin H.Salman aLfarisi bin qodhi H.Mahmud bin Asiah binti Syaikh Muhammad Arsyad aLbanjari mengenai masalah Nur Muhammad.maka dengan demikian diantara guru beliau tentang Nur Muhammad antara lain adalah H.Muhammad tersebut diatas.
Dalam usia lebih kurang 10 tahun,beliau sudah mendapat khushushiyyah dan anugerah dari tuhan berupa Kasyaf Hissi,yaitu melihat dan mendengar apa-apa yang didalam ataupun yang terdinding.
Sewaktu beliau siyahah,yaitu berjalan-jalan dihutan,maka rumput-rumputan memberi salam kepada beliau dan menyebutkan manfaatnya untuk pengobatan dan sebagainya.begitupula batu-batuan dan besi,kesemuanya ini tidaklah beliau perhatikan dan hal-hal yang demikian itu beliau anggap hanya merupakan ujian dan cobaan.
Dalam usia kurang dari 14 tahun atau tepatnya masih duduk dikelas 1 tsanawiyah,beliau telah dibukakan oleh Allah ta'ala atau futuh tatkala membaca tafsir,,
ﻭﻛﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﻤﻴﻌﺎ ﺑﺼﻴﺮﺍ
Beliau adalah seorang yang sangat mencintai para ulama dan orang-orang sholeh.hal itu tampak ketika beliau masih kecil dimana beliau selalu menunggu ditempat yang biasanya H.ZainaL ilmi bin AbdusShamad aLbanjari dalam pagar yang beliau lewati pada hari-hari tertentu ketika hendak pergi ke Banjarmasin semata-mata hendak bersalaman dan mencium tangan tuan guru H.ZainaL ilmi bin AbdusShamad aLbanjari dalam pagar.
Dimasa remaja itupula beliau pernah bermimpi bertemu dengan Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein(keduanya cucu Rasulullah saw)yang keduanya masing-masing membawakan pakaian dan memakaikan(mema
sangkan)kepada beliau lengkap dengan sorban dan lainnya.diceritakan warna pakaian beliau yang pink dan putih.dan beliau ketika itu diberi nama oleh keduanya dengan nama ZainaL Abidin.
pernah beliau berkunjung kerumah kyai Hamid Pasuruan(Hb.Hamid bin AbduLLah Basyaiban)dipasuruan-jatim,kyai Hamid menyambut gembira kedatangan beliau.kata kyai Hamid,,“Gubernur Kalimantan,,Gubernur Kalimantan”..yang maksudnya wali kutub kalimantan.
Beliau adalah seorang ulama yang menghimpun antara syari'at,thoriqat,dan haqiqat,dan juga seorang yang hafiz qur'an dan tafsirnya,yaitu tafsir alqur'an Jalalain.
Kata beliau,,3 bersaudara dunia akhirat,,alfaqir(itu beliau),,guru bangil(K.H.Muhammad Syarwani bin H.Abdan)dan guru padang(paman beliau,,K.H.Muhammad Semman bin H.Mulya.
Kata guru bangil berucap kepada guru semman,,kamu sama Zaini disekumpul,,saya sendirian dibangiL.guru bangil sambil menangis.
Diceritakan juga,,kata guru bangiL kepada guru semman,,guru bangiL sambil meletakkan dahi ke paha guru semman,,aku sebentar lagi mau pulang kata guru bangil,,aku minta do'a kepada kamu,,dijawab guru semman,,inggihpun guru,ulun(aku)do'akan.kemudian guru semman berkata kepada abah Zaini sekumpuL,setelah guru bangil pulang nanti giliran aku yang pulang,do'akan aku lah kata guru semman kepada abah Zaini sekumpuL,,dijawab abah Zaini sekumpuL Aamiin,,,inggihpun,,ulun do'akan guru'ae.
Beliau adalah seorang ulama dzurriyat Syaikh Muhammad Arsyad bin AbduLLah aLbanjari(datu kalampayan)yang menghidupkan kembali amalan-amalan serta thariqat yang diamalkan Syaikh Muhammad Arsyad bin AbduLLah aLbanjari.karena itu majelis pengajian yang beliau laksanakan,baik majelis ta'lim maupun majelis amaliyahnya(majelis mauLid yang dilaksanakan rutin tiap malam senin dimusholla arRaudhah sekumpuL dan Majelis burdah yang dilaksanakan rutin tiap malam jum'at dimusholla arRaudhah sekumpuL)adalah seperti majelis Syaikh AbduL Qadir Jailani.
Beliau adalah satu-satunya ulama dikalimantan bahkan se-indonesia yang mendapat izin untuk mengijazahkan Thariqat Sammaniyyah,karena itu banyaklah yang datang kepada beliau untuk mengambil ijazah tersebut.bahkan bukan cuma ijazah Thariqat Sammaniyyah aja yang beliau ijazahkan,tapi ijazah Thariqat Idrisiyyah dan Thariqat Aidarussiyyah juga beliau ijazahkan kepada kita semua.bukan saja dari kalimantan bahkan yang datang dari jawa dan daerah lainnya.
Ini adalah ijazah yang beliau ijazahkan kepada kita semua,,,
1-Talqin dzikir.
Dibaca sekurang-kurangnya 3x,sebanyak-banyaknya ga terbatas.dibaca pagi dan sore hari atau setelah shalat 5 waktu.
Fadhilatnya=diberi husnul khatimah 'indal maut.
Baca'annya..
“Laa ilaaha illallah”
Membacanya itu dengan mata tertutup dibaca sebanyak 3x sekurang-kurang
nya.selebihnya tidak terbatas.ditutup dengan bacaan serta membuka mata,,
ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠّﻪ
Ini adalah talqin dzikir yang di ijazahkan beliau kepada kita semua.ini didapat dari puluhan guru beliau,,dari guru ke guru sampai ke Rasulullah saw.
2-Thariqat Sammaniyyah
Dibaca pagi sore atau setelah shalat 5 waktu.
Fadhilatnya=diberi ma'rifat oleh Allah ta'ala,diberi husnul khatimah 'indal maut,diberi rizky yang luas yang halal lagi berkah dan dijadikan golongan wali qutub.
Bacaanya,,
Laa ilaaha illallah 166x
Allah 66x
Huw 77x
Setelah selesai membaca itu,,kemudian berdoa'.
Ini do'anya...
Allahummaghfir li_ummati sayyidina Muhammad
Allahummarham ummata sayyidina Muhammad
Allahummastur ummata sayyidina Muhammad
Allahummajbur ummata sayyidina Muhammadin Shallallahu 'alayhi wasallam
Dibaca 4x berturut-turut.dan juga do'a ini dibaca setelah selesai shalat shubuh.dicatat sebagai golongan wali qutub.
3-Thariqat Idrisiyyah(Hb.A
hmad bin Idris)
Dibaca pagi sore atau setelah selesai shalat 5 waktu.
Bacaannya,,
Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah fiy kulli lamhatin wanafasin 'adada maa wasi'ahu 'ilmullah.
Dibaca tiap pagi dan sore hari atau setelah shalat 5 waktu.
4-Thariqat Aidarusiyyah(Hb
.AbduLLah al-aydarus)
Membacanya pagi sore atau setelah selesai shalat 5 waktu.membacanya itu 1x membaca 1x bernafas.
Bacaannya,,
Laa ilaaha illallahu Laa ilaaha illallah 12x
Allahu allah 12x
Huw huw 12x
Ditutup dengan membaca Syahadat,Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyhadu anna MuhammadarRasulullah.
Semuanya itu di ijazahkan beliau kepada kita semua.
Amalkan dan istiqomahkan.
Beliau adalah seorang dzurriyat Syaikh Muhammad Arsyad bin AbduLLah aLbanjari(datu kalampayan)dan juga beliau dzurriyat Rasulullah saw.karena datu kalampayan itu turunan dari Sayyidina Husein(cucu Rasulullah saw).
Beliau mengikuti jejak datu beliau yaitu datu kalampayan asalnya tinggal dikeraton martapura kemudian pindah membuka perkampungan baru didalam pagar,begitupula beliau tinggal dikeraton martapura pindah ke sekumpuL membuka komplek perumahan yang dikenal dengan komplek arRaudhah atau dalam regoL yang kemudian meluas kesekelilingnya sehingga terbentuklah gang taufik,gang mahabbah,gang bersama dan lainnya.
dimusholla arRaudhah inilah beliau mengajar dan membawa jama'ah dalam beribadah dan mengamalkan apa-apa yang dikaji atau dikerjakan beliau,baik majelis ta'lim dan majelis maulid beliau yang rutin dilaksanakan tiap malam senin dan majelis burdah tiap malam jum'at dimusholla arRaudhah sekumpuL.
Sebahagian karomah beliau,,
1-ketika beliau masih tinggal dikeraton martapura,dimana biasanya setelah selesai pengajian atau pembacaan maulid,beliau berbincang-binc
ang dengan beberapa orang murid yang masih belum pulang sambil bercerita tentang orang-orang sholeh dahulu.yang isinya untuk dapat diambil pelajaran dalam meningkatkan amaliyah dan mengharap berkah.
Tiba-tiba ada murid beliau yang bercerita tentang buah rambutan yang pada waktu itu masih belum musimnya.beliau mendengar itu maka beliau mengacungkan tangan beliau kebelakang dan kemudian tampak ditangan beliau sebiji buah rambutan yang masak.terkejutlah murid beliau pada saat itu.kemudian buah rambutan itu langsung beliau makan.
Kata beliau,,inilah anugerah Allah ta'ala.
2-pada suatu musim kemarau yang panjang,dimana hujan sudah lama tidak turun sehingga sumur-sumur sudah hampir mengering,maka cemaslah masyarakat ketika itu dan mengharap hujan akan turun.melihat hal yang demikian banyak orang yang datang kepada beliau mohon minta do'a agar hujan segera turun.kemudian beliau keluar rumah dan menuju kesebuah pohon pisang yang berada didekat rumah beliau.lalu beliau goyang-goyangkan pohon pisang itu.dan tidak lama kemudian hujanpun turun dengan derasnya.
3-ketika sewaktu pengajian dirumah paman beliau(K.H.Muhammad Semman bin H.Mulya atau guru semman atau guru padang),beliau disuruh paman beliau untuk mengisi air minum kegelas untuk jamuan orang yangg hadir dipengajian paman beliau itu.air minum yang disediakan cuma 1 termos(cirat) aja,,dan itu bisa cukup untuk 10 orang saja sedangkan orang yang hadir ada ratusan.beliau tuangkan terus air minum itu kegelas,bahkan semua yang hadir dapat air minum,itupun air minumnya masih ada sisa yang cukup banyak.
4-sewaktu Hb.Anis bin aLwi aLhabsy(cucu dari shohibul maulid aLhabsy)berkunjung kerumah beliau disekumpuL,Hb.Anis mau makan buah durian,padahal saat itu belum musim buah durian.
Kata hb.Anis,,Zaini...saya mau durian nich,entah kenapa hati bergeretek mau makan durian.
Kata abah Zaini sekumpuL,,inggihpun bib,duriannya ada piyan(dibelakang hb.anis)
Kemudian beliau makan durian itu bersama Hb.Anis.
Pesan beliau kepada kita semua..
1-Menghormati ulama dan dzurriyatnya Rasulullah saw.
2-Baik sangka
3-Murah diri.
4-Murah harta.
5-Manis muka.
6-Jangan bakhiL(engken)
7-Pemurah
8-Jangan menyakiti orang
9-Memaafkan kesalahan orang
10-Jangan Thoma' tapi Syukuri apa yang ada.
11-Jangan merasa baik/hebat kepada orang lain.
12-Tuntutlah ilmu kemudian amalkan sekalipun sedikit.
Dari istri-istri beliau,,satu diantaranya telah melahirkan 2 orang putra sebagai penerus ayahnya yang bernama Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali.
Beberapa risalah yang beliau tulis antara lain..
1-Risalah Mubarokah
2-Manaqib Sayyid Muhammad bin AbduL Karim asSamman aLmadani
3-Risalah Nuraniyyah fiy syarhit tawassulaatis Sammaniyyah
4-Nabdzah min manaqibil imamil masyhur bil ustadzil a'dzam Muhammad bin Ali Ba'alawi.
Beliau wafat pada hari shubuh arba jam 05.10 wita 5 Rajab 1426 H/10 Agustus 2005 M
Beliau dimaqomkan disamping musholla arRaudhah tepat waktu adzan ashar disamping maqom paman beliau guru Semman Mulya(guru padang)dan juga disamping sepupu beliau guru SaLman Jalil.beliau ditengah quburnya.
Demikianlah sebahagian manaqib al'aalimul fadhil al'aalimul 'allaamah al'arif billah assyaikh alhajj Muhammad Zaini bin AbduL Ghani aLbanjari.
Mudah-mudahan kita semua dapat berkah dari beliau,diampuni segala dosa,diqabulkan segala hajat,dikumpulkan didalam surga bersama Rasulullah saw dan juga bersama abah Zaini sekumpuL,,Aamiin...!!!
Manaqib ini dikarang oleh~K.H.Muhammad Hudhari aLbanjari bin Hasanah binti K.H.AbduLLah Khatib bin H.Muhammad Shaleh bin Khalifah Hasanuddin bin Maulana Syaikh Muhammad Arsyad aLbanjari.

DIANTARA KATA MUTIARA AL-HABIB ABDULLAH BILFAQIH

"Landasan yang paling ampuh dan sangat kuat adalah rasa iman kepada Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW.”
“Bukan dinamakan hidup seseorang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan.”
“Bukan dinamakan hidup seseorang yang tidak mengenal Allah SWT dan RasulNya, serta tidak pula mengenal ajarannya.”
“Sebarluaskanlah ajaran Agama Islam dimanapun engkau berada dengan membawa bekal ilmu.”
Ilmu itu membutuhkan amal, sedangkan amal membutuhkan keikhlasan dan keikhlasan tersebut membutuhkan cahaya.”
“Ilmu tidak akan berguna bagi murid pembohong.”
“Ilmu adalah pembuka hati, yang tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Allah.”
“Memahami tauhid tidak cukup dengan hanya membaca kitab-kitab risalah tauhid saja, namun perlu dididik oleh seorang mursyid yang sangat mengenal Allah dan dapat mengantarkan kepadaNya.”
“Yang diperlukan manusia dalam mengarungi kehidupan didunia adalah ketenangan batin.”
“Diantara ciri seseorang yang hatinya bersih adalah, apabila ingat kepada Allah SWT, maka ia menangis.”
“Islam merupakan agama yang sangat rasional dan sebagai agama perjuangan.”
“Seorang muslim sejati apabila ditimpa sesuatu apapun, maka ia tetap tenang dan rela menerima keputusannya.”
“Akal dapat menjadi tenang, hati akan menjadi lunak hanya dengan selalu ingat kepada Allah SWT.”
“Perkataan seseorang itu menunjukkan bagai mana akal orang tersebut.”
“Bukan dikatakan berilmu apabila tidak disertai ketaqwaan dan bukanlah dinamakan berakal bila tidak dihiasi adab serta budi pekerti.”
“Derajat kewalian adalah mengikuti Rasulullah SAW, baik perkataan maupun perbuatan.”
“Yang disebut wali adalah seseorang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya.”
“Cobaan dan ujian apabila diterima dengan ikhlas dan khusnudzan kepada Allah akan mendekatkan seseorang tersebut kepada derajat kewalian.”
“Jangan pernah terlintas dalam hatimu untuk berburuk sangka kepada para wali-wali Allah.”
“Kejernihan dan kebeningan hati merupakan anugerah Allah bagi hamba-hamba yang dipilihnya.”
“Lalai dari Allah merupakan siksa didalam dunia.”
“Budi pekerti adalah bagian dari agama.”
“Jarak penghubung antara kita dan Baginda Nabi Muhammad SAW hanyalah kematian.”
“Bagaimana sebagian kalian telah mencaci maki para sahabat Rasulullah SAW, sedangkan Allah SWT telah ridha kepada mereka.”
“Barang siapa yang mengingkari bahwa Sayyidina Abubakar bukan merupakan sahabat Rasulullah SAW, maka ia telah kafir. Bagaimana tidak? Karena itu sama halnya dengan mengingkari Al-Qur’an.”
“Jikalau engkau berdo’a, lalu hatimu terasa sesuatu, maka hal itu merupakan pertanda dikabulkannya do’a.”
“Orang-orang yang mencintai Allah SWT dengan sungguh-sungguh tentu tidak akan bermaksiat kepadaNya.”
“Jadilah kalian sebagai Ahli Nur, caranya isilah hati-hati kalian dengan dzikir, shalawat, istighfar dan selalu adakan komunikasi dengan Allah SWT.”
“Seseorang yang menaruh rasa cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW tidak pernah merugi di dunia dan akhirat.”
“Seseorang yang banyak membaca shalawat kepada Baginda Nabi Mhammad SAW akan cepat bertemu dengan beliau SAW.”
“Seseorang yang sedang menuntut ilmu agama dengan penuh keikhlasan semata karena Allah SWT, lalu ia dianugerahi dapat bermimpi Baginda Nabi Muhammad SAW, maka itu pertanda bahwa ia akan dijadikan seorang yang ‘alim.”
Membekasnya sebuah perasaan khusyuk.
Karena cinta yang sebenarnya adalah berdasarkan makrifah atau pengenalan yang mendalam kepada Sang Pencipta seluruh alam ini. Karena hal itu akan membuat pecinta tersebut enggan melakukan sesuatu yang dilarang olehNya.
Sumber: Pustaka Basma